POLA ASUH KELUARGA (IBU) YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ANAK

SATUAN ACARA PENYULUHAN
POLA ASUH KELUARGA (IBU) YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN ANAK

Untuk Memenuhi Sebagian Tugas Kelompok
Praktek Profesi Keperawatan Komunitas Desa Pageraji RW 01



















DISUSUN OLEH :
                                                      KELOMPOK 2














PROGRAM PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2014


PENDIDIKAN PROFESI NERS
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
STASE KOMUNITAS

SATUAN ACARA PENYULUHAN
POLA ASUH KELUARGA (IBU) YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN ANAK
 


Topik                        :  Pola Asuh Keluarga (Ibu)
Sub Topik                 :  Tipe pola asuh keluarga (Ibu), alasan mengapa keluarga
                                    berperan penting dalam proses perkembangan  anak, hal-
                                    hal yang mempengaruhi perkembangan anak, pola asuh
                                    keluarga (ibu) yang kurang tepat dan pola asuh yang tepat
                                    untuk perkembangan anak.
Hari, tanggal            :  Rabu, 10 Desember 2014
Waktu                      :  09.00 – 09.40 WIB
Sasaran                     :  Ibu yang mempunyai anak usia balita di Rw 1
                                    Desa Pageraji  Kecamatan Cilongok
Tempat                     :  Posyandu Pos 10 Rw 1 Desa Pageraji Kecamatan Cilongok
Waktu                      :  40 menit
Penyuluh                  :  Afni Dwi Wijayanti

A.    Latar Belakang
Pola asuh adalah suatu model dalam mendidik anak yang diterapkan oleh orang tua. Interaksi antara pengasuh dan bayi atau balita harus dilakukan dalam pola asuh yang demokratik (otoritatif). Yaitu pengasuh harus peka terhadap isyarat-isyarat bayi, artinya memperhatikan minat, keinginan atau pendapat anak, tidak memaksakan kehendak pengasuh, penuh kasih sayang.
Setelah melakukan wawancara dengan para kader didapatkan informasi bahwa orang tua cenderung tidak memperhatikan perkembangan anak baik perkembangan fisik maupun psikis. Banyak orang tua yang berpikiran bahwa jika anaknya tumbuh sehat maka perkembangan anak baik.
Hasil observasi di posyandu 10 di dapatkan bahwa dari 17 anak (80,95%) dari 21 responden, anak-anak disana cenderung memiliki sifat nakal seperti susah di beri nasehat (suruh belajar tidak mau, suruh makan susah, suruh mandi susah, dan susah di suruh pulang ketika sedang  bermain), berbicara kasar terhadap orang tua dan malas sekolah. Sehingga perlu bagi ibu untuk mengetahui pola asuh yang baik untuk perkembangan anak.

B.     Tujuan
1.      Tujuan Instruksional Umum (TIU) :
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu dapat memahami tentang pola asuh ibu terhadap perkembangan anak.
2.      Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :
Setelah mengikuti penyuluhan pola asuh keluarga diharapkan para ibu dapat menjelaskan kembali tentang:
a.       Menyebutkan tipe pola asuh keluarga yang berperan penting dalam perkembangan anak.
b.      Menjelaskan alasan mengapa keluarga berperan penting dalam proses perkembangan  anak
c.       Menyebutkan hal-hal yang mempengaruhi perkembangan anak.
d.      Menyebutkan pola asuh keluarga yang kurang tepat untuk perkembangan anak.
e.       Mengaplikasikan pola asuh keluarga yang tepat untuk perkembangan anak.




C.    Materi
1.      Tipe – tipe pola asuh keluarga
2.      Alasan mengapa keluarga berperan penting dalam proses perkembangan  anak
3.      Hal-hal yang mempengaruhi perkembangan anak.
4.      Pola asuh keluarga yang kurang tepat dalam perkembangan anak.
5.      Pola asuh anak yang tepat dalam perkembangan anak

D.    Metode
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab
3.      Role Play

E.     Media
1.      LCD/lembar balik
2.      Leaflet

F.     Rencana kegiatan

Tahap
Kegiatan Pembicara
Kegiatan Pendengar
Waktu
Pembukaan
·     Memberi salam
·     Memperkenalkan diri
·     Menjelaskan tujuan
·     Memberi kesempat-an untuk bertanya
·   Menjawab salam
·   Mendengar
·   Mendengar
·   Bertanya
5 menit
Inti
·     Alasan keluarga berperan penting dalam proses perkembangan jiwa anak
·     Hal-hal yang mempengaruhi perkembangan jiwa anak
·     Pola asuh keluarga yang kurang tepat dalam perkembangan jiwa anak
·     Pola asuh anak yang tepat
·     Role play tipe pola asuh
·   Mendengar
·   Mengajukan pertanyaan
·   Menyimak




30 menit
Penutup
·     Evaluasi secara lisan
·     Memberi pujian
·     Menyimpulkan
·     Memberi salam penutup
·   Menjawab pertanyaan

·   Menjawab salam

5 menit


G.    Setting Tempat
Peserta duduk dikursi dengan berderet kebelakang
                                                               
 


                                                                                                                                  
                                                     
Projektor
 
      

Layar

 
 






H.    Evaluasi
1.      Kegiatan: jadwal, tempat, alat bantu/ media, pengorganisasian, proses penyuluhan.
2.      Hasil penyuluhan, memberi pertanyaan pada warga tentang
a.       Sebutkan tipe-tipe pola asuh keluarga?
b.      Sebutkan alasan keluarga berperan penting dalam proses perkembangan jiwa anak?
c.       Sebutkan beberapa hal yang mempengaruhi perkembangan jiwa anak?
d.      Sebutkan pola asuh yang kurang tepat oleh keluarga?


Referensi
Maramis. W.F., 1995, “Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa”, Surabaya: Airlangga University Press.
_____________, 2004, “Pola Asuh Tepat Untuk Semua Tipe Anak”, [eited 2007 Agust]; 4 screens. Available form URL: http://www.tabloid-nikita.com/khasanah/khasanah06279-01.htm














Lampiran

POLA ASUH KELUARGA

Pola asuh merupakan suatu model atau tipe dalam mendidik anak yang diterapkan oleh keluarga.
Tipe –  tipe pola asuh keluarga:
1.    Otoriter
Ciri-ciri:
a.    Terlalu banyak menuntut
b.    Jika anak salah mendapat hukuman fisik
c.    Kontrol terhadap anak terlalu ketat
Dampak:
a.    Anak menjadi tidak berinisiatif
b.    Anak menjadi takut salah
c.    Anak menjadi patuh berlebihan
2.    Permisif
Ciri-ciri:
a.    Memperbolehkan anak melakukan apa saja
b.    Tidak ada kontrol dari orang tua terhadap anak
c.    Jika anak salah, tidak ada hukuman
Dampak:
a.    Anak cenderung liar
b.    Anak menjadi tidak bertanggung jawab
c.    Anak menjadi sulit dikendalikan
d.   Anak mudah melanggar norma/aturan
3.    Demokratis
Ciri-ciri:
a.    Memberikan perintah dengan penjelasan
b.    Hukuman diberikan sesuai dengan kesalahan
c.    Memberikan kesempatan anak untuk berbicara/ membela diri
d.   Ada hadiah jika anak mampu berprestasi
Dampak:
a.    Hubungan orang tua – anak harmonis
b.    Saling menghormati antar anggota keluarga
c.    Anak ridak takut berinisiatif
d.   Anak menjadi percaya diri dan bertanggung jawab
Dalam masa kanak-kanak keluarga memegang peranan penting dalam pembentukan kepribadian. Hubungan orangtua-anak yang salah atau interaksi yang petogenik dalam keluarga sering merupakan sumber gangguan penyesuaian diri.
      Pengaruh cara pengasuhan anak tergantung pada keadaan sosial secara keseluruhan dimana hal itu dilakukan. Dan juga anak-anak bereaksi secara berlainan terhadap cara yang sama dan tidak semua akibat adalah tetap, kerusakan dini sering diperbaiki sebagian oleh pengalaman dikemudian hari.
Beberapa hal yang mempengaruhi perkembangan jiwa anak adalah
a.    Somatogenik, seperti neroanatomi, nerofisiologi, nerokimia, tingakat kematangan dan perkembangan organic, factor-faktor pre dan perinatal.
b.    Lingkungan social/sosiogenik, seperti kastabilan keluarga, pola mengasuh anak, tingkat ekonomi, perumahan, pengaruh rasial dan keagamaan, nilai-nilai.
c.    Psikogenik, interaksi ibu dan anak : normal (ada rasa percaya ada rasa aman) atau abnormal berdasarkan kekurangan,distorsi,perasaan tidak percaya dan kebimbangan, persaingan antara saudara kandung, intelegensi, hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainandan masyarakat, kehilangan, konsep diri, ketrampilan bakat dankreativitas, pola adaptasidan pembelaan sebagai reaksi terhadap bahaya, tingkat perkembangan emosi



Beberapa sikap orang tua yang kurang bijaksana dan pengaruhnya terhadap anak
No
Sikap orang tua
Pengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak, sifat dan sikap yang mungkin timbul
1
Melindungi anak secara berlebihan karena memanjanya
Hanya memikirkan dirinya sendiri,hanya tahu menuntut saja, lekas berkecil hati, tidak tahan kekecewaan, ingin menarik perhatian kepada dirinya sendiri, kurang rasa bertanggungjawab. Cenderung menolak peraturan,dan minta dikecualikan.
2
Melindungi anak secara berlebihan karena sikap “Berkuasa” dan harus tunduk saja.
Kurang berani dalam pekerjaan, condong lekas menyerah. Bersikap pasif, dan bergantung kepada orang lain. Ingin menjadi “Anak Emas” dan menerima sajasegalaperintah.
3
Penolakan ( anak tidak disukai )
merasa gelisah dan diasingkan. Bersikap melawan orang tua dan mencari bantuan kepada orangn lain. Tidak mampu memberi dan menerima kasih saying
4
Menentukan norma-norma etika dan moral yang terlalu tinggi
Menerima dirinya dan hal lain dengan norma yang terlalu keras dan tinggi. Sering kaku dan keras dalam pergaulan. Cenderung menjadi sempurna (perfeksionis dengan cara yang berlebihan), lekas merasa bersalah, berdosa dan tidak berarti
5
Disiplin yang terlalu keras
Menilai dan menuntut dari dirinya secara keras. Untuk meneruskan dan menyelesaikan suatu usaha dengan baik diperlukan sikap menghargai yang tinggi dari luar.
6
Displin yang tak teratur atau yang bertentangan
Sikap anak terhadap nilai dan norma pun tak teratur. Kurang tetap dalam menghadapi persoalan, didorongkesana kemari antara berbagai nilai yang bertentangan
7
Perselisihan antara ayah ibu (pernikahan yang cedera)
Bergelisah hati terus menerus. Berkurangnya rasa dirinya terjamin dan merasa disayangi (yang diperlukan setiap anak). Cenderung menafsirkan orang lain sebagai berbahaya sehingga bersifat bermusuhan dan agresif
8
Perceraian
Timbul perasaan dirinya terasing, gelisah dan cemas. Rasa setianya berlawanan, berpindah-pindah dari ibu keayah dan sebaliknya.
9
Persaingan yang kurang sehat diantara saudaranya
Timbul sifat bermusuhan, merasa kurang aman serta terancam terus menerus. Kurang percaya pada diri sendiri, tingkah laku menyerupai anak dibawah umur
10
Nilai-nilai yang buruk yang tidak bermoral
Anak mengambil oper cara dan nilai yang buruk itu. Timbul berbagai persoalan dan kesukaran , sehingga sangat memungkinkan terjadinya pelangggaran hokum
11
Perfecsionisme, dan ambisi yang terlalu tinggi bagi si anak
Anak pun mengambil alih perfeksionisme itu, demikian ia akan gagal mengejar cita-cita yang sudah melampaui batas kemampuaannya. Kemudian ia menjadi kecewa yang berlebihan, merasa dirinya bersalah, berdosa, dan tidak berarti apa-apa lagi. Mudah timbul reaksi depresi
12
Ayah atau ibu nerotik atau gangguan jiwa
Anak condong mewarisi segala gangguan jiwa yang dapt berupa kecemasan, keyakinan yang tidak berdasarkan kenyataan atau prasangka. Semua ini akan menghambat perkembangan pribadi anak itu
Sumber: Coleman, J.C., : Abnormal Psychology and Modern Life. Taraporevala Sons & Co., Bombay, 1976, Hal 160.

Pola asuhan anak yang tepat adalah authoritative (demokratis). Pola asuh authoritative adalah pola pengasuhan dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi mandiri, tetapi tetap memberikan batasan-batasan (aturan) serta mengontrol perilaku anak. Orang tua bersifat hangat, mengasuh dgn kasih sayang serta penuh perhatian. Orang tua juga memberikan ruang kepada anak untuk membicarakan apa yang merea inginkan atau harapkan dari orang tuanya. Jadi orang tua tidak secara sepihak memutuskan memutuskan berdasarkan keinginan sendiri. Sebaliknya orang tua juga tidak begitu saja menyerah pada keinginan anak. Ada negosiasi antara orang tua dengan anak sehingga dapat dicapai kesepakatan bersama. Misalnya, bila anak batita mau menggunting baju yang masih bisa dipakai, orang tua dapat menggambil sikap dengan tidak mengijinkan menggunting baju tapi memberi kain perca atau baju lain yang sudah tidak layak pakai. Oleh karena itu dibutuhkan kepekan kesabaran dan kreativitas orang tua. Dalam pengasuhan authoritative tetap harus ditegakkan aturan main mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anak. Bila tidak diberikan batasan ini maka dia tidak tahu aturan yang berlaku dan tidak memiliki rambu-rambu yang membatasi perilakunya. Kontrol orang tua diperlukan, bila aturan telah ditetapkan orang tua harus memantau sejauh mana aturan bisa berjalan. Jangan sampai tanpa sepengetahuan orang tua anak berhasil melanggar aturan main ( misalnya anak diasuh oleh orang lain).






DAFTAR HADIR PENYULUHAN

POLA ASUH KELUARGA YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN JIWA ANAK
DI RW 01 DESA PAGERAJI

Hari/Tanggal               : Rabu, 10 Desember 2014
Tempat                        : Posyandu Pos 10 RW 01 Desa Pageraji

No
Nama
RT / RW
Paraf
1


1

2



2
3


3

4



4
5


5

6



6
7


7

8



8
9


9

10



10
11


11

12



12
13


13

14



14
15


15

16



16
17


17

18



18
19


19

20



20
21


21

22



22
23


23

24



24
25


25

26



26
27


27

28



28
29


29

30



30
31


31

32



32
33


33

34



34
35


35

36



36
37


37

38



38
39


39

40



40
41


41

42



42
43


43

44



44
45


45

46



46
47


47

48



48
49


49

50



50
51


51

52



52
53


53

54



54
55


55

56



56
57


57

58



58
59


59

60



60
61


61

62



62
63


63

64



64
65


65

66



66
67


67

68



68
69


69

70



70

Pageraji, 10 Desember 2014
Mengetahui,
Pembimbing Lapangan
Ketua




Hj. Fajar Tri Asih, S. Kep, Ns. MM
NIP. 19680208 198803 2 006
Gayuh Dian Mahardika
NIM. 1411040108


Comments

Popular Posts