PEDOMAN PELATIHAN, MODUL dan MATERI “DOKTER KECIL”
PEDOMAN
PELATIHAN, MODUL dan MATERI
“DOKTER KECIL”
DISUSUN ATAS KERJASAMA ANTARA:
PUSKESMAS BATURRADEN II, SD NEGERI 1, 2, 3 REMPOAH DAN
MAHASISWA PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN UNSOED
2009
KATA PENGANTAR
Dalam
rangka mengembangkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan meningkatkan pengetahuan
serta keterampilan dokter kecil sebagai kader kesehatan di lingkungan sekolah
maka perlu disusun buku panduan untuk dokter kecil.
Buku
ini memuat berbagai mkacam materi yang perlu di pelajari oleh dokter kecil
sebagai bekal dalam pelaksanaan UKS.
Semoga
buku ini dapat membantu dokter kecil dalam pelaksanaan kegiatannya. Kami merasa
bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari berbagai pihak.
Baturraden,
14 Desember 2009
Penyusun,
Mahasiswa
Profesi Ners, UNSOED
DAFTAR
ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR.................................................................................. 1
DAFTAR ISI................................................................................................. 2
MARS DOKTER KECIL............................................................................. 3
PENGERTIAN DOKTER KECIL............................................................... 4
PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS).......................... 7
OBAT-OBATAN SEDERHANA................................................................ 9
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K).............. 11
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR.............................................. 16
KEBERSIHAN PRIBADI......................................................................... 17
PEMBIDAIAN........................................................................................... 22
IMUNISASI................................................................................................ 29
KESEHATAN GIGI DAN MULUT......................................................... 31
KESEHATAN LINGKUNGAN................................................................ 34
PEMERIKSAAN MATA DAN TELINGA.............................................. 38
ILMU GIZI................................................................................................. 43
DAFTAR PUSTAKA
MARS DOKTER KECIL
Mari kawan-kawan maju berjuang
Tantang musuh yang menyerang
Sedia bantuan nguru dan orangtua
Adalah mengabdi sesame
Bekerja bergiat slalu berusaha
Bantu petugas medis
Menjauhkan penyakit yang akan mendekat
Ayo kawan siap bekerja
Menimbang mengukur
Tugas kitapun bidang PPPK
Menuntut ilmu kesehatan praktis
Guna membantu sahabat
Dan masyarakat men’rima kita
PENGERTIAN DOKTER KECIL
A. Definisi
Dokter kecil adalah peserta didik yang
dipilih guru guna ikut melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan terhadap
diri sendiri, keluarga, teman murid pada khususnya dan sekolah pada umumnya.
B. Tugas
Dan Kewajiban
1.
Selalu bersikap dan
berperilaku sehat
2.
Mengajak serta
mendorong murid lainnya untuk bersama-sama menjalankan usaha kesehatan terhadap
dirinya masing-masing.
3.
Mengusahakan
tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah dan di rumah.
4.
Membantu guru dan
petugas kesehatan pada waktu mereka menyelenggarakan pelayanan kesehatan di
sekolah.
5.
Berperan aktif dalam
kampanye kesehatan yang diselenggarakan disekolah, misalnya :
a.
Pekan kebersihan
b.
Pekan penimbangan dan
pengukuran tinggi badan
c.
Pekan gizi
d.
Pekan kesehatan gigi
e.
Pekan kesehatan mata,
dll
C. Kriteria Peserta Dokter Kecil
1.
Telah menduduki
kelas 4 Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.
2.
Siswa kelas 5
dan 6 yang belum pernah mendapat pelatihan dokter kecil
3.
Berprestasi di
sekolah
4.
Berbadan sehat
5.
Berwatak
pemimpin dan bertanggung jawab
6.
Berpenampilanbersih
dan berperilaku sehat
7.
Berbudi pekerti
baik dan suka menolong
8.
Diizankan orang
tua
D. Kegiatan
Dokter Kecil
1.
Menggerakkan teman asal
saling mengadakan :
a.
Pengamatan kebersihan
dan kesehatan pribadi
b.
Penimbangan dan
pengukuran tinggi badan
c.
Penelitian penglihatan
d.
Pemeriksaan cacar, BCG
e.
Pemeriksaan kesehatan
gigi
2.
Pengenalan dini
penyakit dan tanda-tandanya
3.
Pengobatan sederhana
4.
Pengamatan kebersihan
ruang UKS, warung dan kebun sekolah
5.
Pengamatan hygiene/
sanitasi, rumah dan sekolah, halaman ruang kelas, perlengkapan, persediaan air
bersih, tempat cucian, WC, kamar mandi, tempat sampah, saluran pembuangan.
6.
Penjagaan kesehatan
terhadap kecelakaan : kotak PPPK, alat pemadam kebakaran, alat bermain,
lapangan bermain.
7.
Pencatatan dan
pelaporan.
8.
Rujukan.
E.
Pencatatan Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dicatat oleh
dokter kecil dan di masukkan dalam buku laporan dokter kecil yaitu :
1.
Kegiatan yang ada di
sekolah, di rumah dan di masyarakat
a.
Hasil penimbangan berat
badan dan tinggi badan
b.
Hasil pengematan
ketajaman penglihatan
c.
Jenis pertolongan
pertama yang diberikan
d.
Hasil pengamatan
pengguntingan kuku
e.
Hasil pengamatan sarang
nyamuk (PSN)
f.
Anjuran-anjuran yang
diberikan kepada teman, saudara di rumah, misalnya :
1)
Menggunting kuku secara
rutin
2)
Melihat televisi tidak
terlalu dekat (minimal 3 meter)
3)
Tidur tidak terlalu
larut malam
4)
Jangan baca buku sambil
tiduran
5)
Sikap duduk yang baik
pada waktu membaca dan menulis
6)
Membuang sampah pada
tempatnya, dll.
g.
Hasil dari melihat/
pengamatan pada teman/ di masyarakat, misalnya :
1)
Hasil pengamatan pada
warung sekolah
2)
Kebiasaan teman
membuang sampah
3)
Melihat orang buang
sampah dari mobil
4)
Berjalan di jalan umum
sambil baca pelajaran.
2.
Kegiatan yang ada di
kelas
a.
Piket kebersihan kelas
3.
Saran dan usul untuk
diselenggarakannya kegiatan tertentu di bidang kesejahteraan, dll
PROGRAM
USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
A. Pengertian
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah
upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan seta membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang
berada di sekolah dan perguruan agama.menurut UU RI no. 23 tahun 1992 tentang
kesehatan Bab V bagian ketiga belas pasal 45 ayat 1 : Kesehatan sekolah
diselenggarakan untuk meningkatkan ketidakmampuan hidup sehat peserta didik
dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan
berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya yang lebih
berkualitas.
B.
Tujuan
1.
Umum:
Meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik/siswa serta
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
2.
Khusus:
Memupuk
kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik/siswa
yang di dalamya mencakup :
a.
Memiliki pengetahuan,
sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta
berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan di
perguruan agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
C.
Ruang Lingkup
Ruang
lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (duikenal dengan TRIAS UKS), yang
meliputi:
1.
Pendidikan kesehatan,
dilaksanakan melalui:
a.
Kegiatan intrakulikuler
b.
Kegiatan
ekstrakulikuler
2.
Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan
dilaksanakan dengan kegiatan yang bersifat komprehensif
(terpadu dan menyeluruh), meliputi:
a.
Kegiatan peningkatan
kesehatan (promotif)
b.
Kegiatan pencegahan
(preventif)
c.
Kegiatan penyembuhan
dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif)
3.
Pembinaan lingkunag
kehidupan sekolah sehat :
Mencakup:
a.
Kegiatan bina
lingkungan fisik
b.
Kegiatan bina
lingkungan mental dan sosial
D. Kebijaksanaan
dan Organisasi Pembinaan UKS
Pembinaan
dan pengembangan UKS dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, serta berdaya
guna dan berhasil guna, yang melibatkan 4 (empat) departemen yaitu Departemen
pendidikan dan kebudayaan, Departemen Agama, departemen kesehatan dan
departemen dalam nengeri. Kerjasama 4 Departemen ini dituangkan dalam surat keputusan
bersama 4 menteri sejak tahun 1984.
OBAT-OBATAN
SEDERHANA
A. Cara
penyimpanan obat dan peralatan kesehatan
1.
Obat-obat dan alat-alat
kesehatan disimpan di lemari khusus yang dapat dikunci
2.
Penyimpanan obat
dipisah-pisahkan
a.
Obat dalam (obata yang
diminum/dimakan)
b.
Obat luar
c.
Obat keras
3.
Tempat obat/botol obat
diberi etiket yang jelas
a.
Etiket obat yang
diminum
b.
Etiket obat luar
berwarna biru (misalnya salep-salep)
c.
Etiket obat keras,
ditandai dengan palang merah/tengkorak (misalnya Lysol, kreolin)
4.
Tempat obat :
a.
Obat berbentuk cairan
disimpan dalam botol dengan mulut sempit dan disumbat
b.
Obat-obatan berbentuk
tablet disimpan di dalam botol dengan mulut lebar/kaleng-kaleng kecil dan
ditutup dengan baik
c.
Obat-obatan berbentuk
salep ditempatkan dalam botol dengan mulut lebar (pot plastik) dan ditutup
dengan rapat
5.
Membersihkan dan
menyimpan alat-alat
a.
Alat-lat eperti penekan
lidah, pinset anatomi, pinset hidung, sendok obat, gelas obat seharusnya :
-
Dicuci bersih setelah
dipakai
-
Direbus dan diangkat
setelah sepuluh menit mendidih
-
Dikeringkan dan
disimpan di tempat khusus (almari)
b.
Baskom dan bengkok
setelah dipakai dibersihkan dengan air dan sabun dilap sampai kering (sebelumny
digantung dengan mulut kebawah) bagian luar dan dalam diberi bedak supaya tidak
lengket, ditiupkan udara dalam kantong, baru disimpan
c.
Pengatur suhu
(thermometer) setiap selesai dipakai dicuci dengan air sabun, keringkan digosok
dengan kapas yang diberi alcohol sedikit baru disimpan dalam larutan lysol.
B. Contoh
Obat-Obatan Sederhana
No
|
Nama Obat
|
Diberikan pada anak
dengan tanda gejala
|
Cara pemakaian
|
Keterangan
|
1.
|
Salep Ichtiol
|
Anak dengan bisul yang belum
matang
|
Dioleskan dibisul-ditutup
dengan kain kasa-diplester
|
|
2.
|
Salep Levertan
|
Untuk luka yang sedang
menyembuh terutama luka bakar
|
Dioleskan diluka-ditutup dengan
kasa-dibalut
|
|
3.
|
Kapas
|
|
Digunakan untuk membersihkan
luka, mengoleskan obat, mengambil benda asing dimata (klilipan)
|
Tidak boleh untuk menutup perdarahan kecuali bila
diletakkan didalam kain kasa
|
4.
|
Lysol/Dentol/
Detol
|
|
Cairan yang dapat digunakan
untuk mencuci tangan, membersihkan alat-alat dan lain-lain
|
Dilarutkan di air bersih takaran 1 cc Lysol untuk
2 lt air
|
5.
|
Plester
|
|
Digunakan untuk menutup luka
setelah diberikan kasa terlebih dahulu
|
Bila plester diberi bensin sedikit akan lebih
lengket dikulit
|
6.
|
Creolin
|
|
Larutan yang digunakan untuk
membersihkan lantai rumah/lantai kamar mandi
|
|
7.
|
Pipet
|
|
Untuk meneteskan obat mata dll
|
|
8.
|
Betadine
dan yodium
|
|
Dioleskann pada pinggir luka
dengan kapas untuk membersihkan kulit
|
Betadine bila diberi air sedikit dapat untuk
mencuci luka baru yang kotor-yodium untuk membersihkan kulit yang
diiris/dioperasi
|
PERTOLONGAN
PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
A. Arti P3K
Memberikan pertolongan pertama kepada korban
kecelakaan dengan cepat cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan
(dokter/puskesmas/rumah sakit)
B. Tujuan P3K
1. Mencegah cidera bertambah parah
2. Menunjang upaya penyembuhan
C. Pedoman yang
harus dipegang oleh pelaku P3K
P =
Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu sebelum bertindak
A = Amankan korban dari gangguan ditempat kejadian sehingga bebas dari
bahaya
T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu
ada kecelakaan
U = usahakan menghubungi ambulans, dokter, rumah sakit atau yang
berwajib (polisi/keamanan setempat)
T =
Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat
D. Peralatan P3K terdiri atas
1. Bahan yang minimal harus tersedia
a. Bahan untuk membersihkan tangan misalnya : sabun,
alkohol.
b. Obat untuk mencuci luka misalnya : air bersih,
boorwater, Providone iodine
c. Obat untuk mengurangi rasa nyeri misalnya parasetamol
d. Bahan untuk menyadarkan misalnya moniak, parfum.
2. Alat minimal yang disediakan
a. 10 pembalut cepat
b. Pembalut gulung
c. Pembalut segitiga
d. Kapas
e. Plester
f. Kassa steril
g. Gunting
h. Pinset
E. Pelaksanaan P3K
Langkah-langkah
pemeriksaan korban kecelakaan
1. Periksa kesadaran
Apakah
korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh. Hilangkan penyebab
gangguan kesadaran, istirahatkan dan tenangkan korban yang gelisah, bila korban
tidak sadar selama 30 menit ia langsung diangkut ke dokter atau puskesmas/
rumah sakit
2. Periksa pernafasan
Apakah
pernafasan kornban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur, amati korban (lihat
cuping hidung-dengar). Tindakan awal adalah memebebaskan jalan nafas dan
memepertahankan saluran pernafasan. Bila pernafasan berhenti maka harus
dilakukan pernafasan buatan.
3. Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah
Apakah
teraba denyut jantung?
Tindakan
yang harus dilakukan dengan segera adalah menghentikan perdarahan
4. Periksa keadaan local (patah tulang, luka) dan
perhatikan keluhan :
Tanyakan
kepada korban apakah korban adarasa nyeri, linu, sakit? Minta tunjukkan tempat
yang sakit
Apabila ada
luka harus dilihat juga apakah luka lain, beritahu korban bahwa ia akan
ditolong dan ajaklah bercakap-cakap
F. Gangguan yang diderita korban kecelakaan :
Pada
dasarnya pada setiap korban kecelakaan dapat dibedakan gangguan berupa :
Gangguan
umum :
Dimana keadaan
umum/kesehatan korban terganggu yang daalm waktu singkat akan mengancam jiwa
korban, misalnya
1. Gangguan pernapasan
a. Pengertian : kesulitan bernapas, sampai tidak bernafas
b. Penyebab : sumbatan jalan nafas, kelemahan atau kejang
otot pernapasan , menghisap asap atau gas beracun
c. Penggolongan : korban sadar dan korban tidak sadar
d. Prioritas pertolongan : pada korban yang tidak sadar
e. Lokasi gangguan : di rongga hidung, kerongkongan,
sampai paru-paru
f. Tindakan P3K :
berikan prnafasan buatan
2. Gangguan kesadaran
a. Pengertian : keadaan dimana kesadarn berkurang atau
hilang sama sekali
b. Penyebab
1) Benturan/ pukulan kepala
2) Sinar terik matahari langsung mengenai kepala
3) Berada dalam ruangan penuh orang, sehingga kekurangan
zat asam
4) Keadaan tertentu di maan tubuh lemah, kurang latihan,
perut kosong, dll.
c. Penggolongan : kesadaran kurang dan kesadaran hilang
d. Prioritas pertolongan :
1) Korban tidak sadar denagn gangguan pernafasan
2) Korban yang kesadarannay berkurang
e. Lokasi gangguan : pada sususnan saraf pusat (SSP)
f. Tindakan P3K :
1) Angkat penderita ketempat yang teduh dan baik
sirkulasi udaranya
2) Tidurkan terlentangtanpa bantal bila mukanya pucat/
biru,jika mukanya merah berikan bantal
3) Longgarkan semua pakaian yang mengikat
4) Bila penderita sadar berikan minum yang hangat
5) Beri selimut supaya badannya hangat
6) Jika perlu kirim ke rumah sakit
3. Gangguan peredaran darah/berat (syok)
a. Pengertian : keadaan yang dapat mengancam kehidupan
dimaan otak dan alat vital lain kekurangan darah oleh pelbagai sebab
b. Penyebab :
1)
Kekurangan
darah/cairan (muntaber)
2)
Luka bakar yang
luas
3)
Nyeri yang hebat
4)
Tidak tahan
terhadap obat/ bahan kimia tertentu
c. Penggolongan
1)
Ringan , dengan
tanda-tanda ; pucat, kulit dingin, nadi lemah dan cepat (100x/menit), korban
gelisah, rasa haus, kadang-kadang ngacau
2)
Berat, dengan
tanda-tanda : sangat pucat, mata cekung, pernafasan cepat dan tidak teratur,
nadi susah teraba dan apabila teraba sangat cepat (150x/menit)
d. Lokasi gangguan : kulit, saluran pencernaan dan patah
tulang
e. Tindakan P3K
1)
Bawa korban ke
tempat teduh dan aman, dan bila tidak terdapat perdarahan di kepala tidurkan
terlentang tanpa bantal, atas kepala lebih rendah dari kaki, bila tidsak ada
patah tulang dan perdarahan dianggota badan, kaki diluruskan dan tangannya
2)
Pakaian korban
dikendorkan
3)
Tenangkan korban
dan usahakan agar badan tetap hangat
4)
Bila ada luka
atau perdarahan, rawat lukanya dan hentikan perdarahannya
5)
Bila ada patah
tulang kerjakan pembidaian
6)
Bila munteber
beri oralit
4. Perdarahan
a. Pengertian : perdarahan adalah keluarnya darah dari
pembuluh darahyang rusaknya. Perdarahan ada 2 macam, yaitu perdarakhan keluar
dan perdarahan ke dalam
b. Penyebab : putusnya pembuluh darah atau perlukaan paad
pembuluh darah
c. Penggolongan
1) Perdarahan pembuluh darah nadi/arteri
2) Perdarahan pembuluh darah balik atau vena
3) Perdarahan pembuluh darah rambut/kapiler
d. Prioritas pertolongan : pembuluh darah nadi
e. Tindakan P3K
1) Bagian anggota badan yang berdarah tinggikan
2) Tekan pembuluh darah yang terletak di antara tempat
perdarahan
PENCEGAHAN
PENYAKIT MENULAR
A. Penyakit
kulit
Contoh:
kudis, kadas, cacar air dan panu
Pencegahan:
a.
Menjaga kebersihan
kulit, mandi dengan sabun dan air bersih
b.
Menghindari kontak
dengan penderita
c.
Menghindari
mengguanakan barang-barang yang dipakai penderita
d.
Pakaian penderita
dicuci dengan bersih
B. Penyakit
TBC
Pencegahan:
a.
Hindari kontak dengan
penderita
b.
Vaksinasi dengan BCG
semasa bayi
c.
Makan makanan yang
bergizi
C. ISPA(Infeksi
Saluran Pernafasan Bagian Atas)
Contoh:
influenza, dan radang tenggorokan
Pencegahan:
a.
Banyak makan makanan
yang mengandung vit. C seperti sayur dan buah
b.
Hindari kena hujan
c.
Kurangi minuman dingin
d.
Hindari daerah yang
berasap dan berdebu
e.
Hindari kontak dengan
penderita
f.
Bila bersin atau batuk
tutup mulut atau hidung dengan sapu tangan
g.
Ingus jangan dibuang
sembarangan
D. Penyakit
pada saluran pencernaan
Contoh:
kolera, disentri, typus, dan diare
Pencegahan:
a.
Menjaga kebersihan
diri, lingkungan, makanan dan minuman
b.
Alat yang dipakai
penderita dicuci dengan sabun
KEBERSIHAN
PRIBADI
Kebersihan
adalah pangkal kesehatan, ini merupakan motto yang harus selalu diingat,
dilaksanakan di setiap tempat dan setiap waktu. Kebisaan hidup bersihharus
dimulai dari diri pribadi baru lingkungannya, karena orang yang biasa hidup
bersih tidak senang melihat lingkungan yang kotor.
A. Mandi
Tubuh kita setiap hari mengeluarkan
keringat dan setiap kita selalu dikkotori oleh debu yang beterbangan disekitar
kita, sehingga bila kita tidak bersihkan badan kita akan penuh daki bau yang
tidak sedap.
Mandi adalah salah satu cara untuk
menjaga tubuh tetap bersih dan segar, mandi yang baik dan benar adalah sebanyak
dua kali sehari yaitu: setelah bangun tidur (pada pagi hari) dan setelah
bekerja (artinya setelahmelakukan kegiatan-kegiatan selama sehari) sebaiknya
dilakukan pada sore hari. Bagian muslimdengan melakukan wudhu sebanyak 5 kali
sehari adalah suatu upaya untuk menjaga tubuh tetap bersih dan segar, maka
hidup bersih dan menjaga kesehatan adalah bagian dari iman.
Agar tubuh atau badan tetap bersih,
sebaiknya sewaktu mandi meggunakan air yang bersih, memakai sabun dan
menggunakan handuk yang kering dan bersih untuk mengeringkan tubuh kita setelah
mandi.
Janganlah menunda mandi dan sikatlah
gigi dengan teratur serta perhatikanlah kuku jari tangan dan kaki agar dirawat
setiap hari, sehingga kita bebas dari kotoran yang menempel dari tubuh kita.
Berpakaianlah yang layak dan serasi,
artinya memakai pakaian yang bersih dan sesuai dengan peranan kita dimasyarakat
(pelajar, mahasiswa, pegawai dll) sebab pakaian disamping melindungi badan juga
menumbuhkan kepercayaan diri dan memupuk kepribadian.
Setiap hari kita wajib berganti pakaian
yang bersih sebab bila tidak penampilan kita akan berbau yang tidak sedap dan
kita akan dijauhi oleh kawan-kawan.
Pupuklah
kebiasaan-kebiasaan:
Mandi
2 kali sehari cucilah tangan dengan dengan air bersih dan menggunakan sabun
sebelum makan dan sesudah buang air besar dan kecil, minumlah air yang sudah
dimasak, gunakan jambankalau mau buang air besar/buang air kecil dan bersihkan
tempat tinggal kita dari sampah dan genangan air.
B. Pakaian
Pakaian yang sudah sehata adalah pakaian
yang bersih, sesuai dengan postur tubuh artinya tidak terlalu ketat maupun
tidak terlalu longgar, sopan artinya enak dipandang dan sesuai sdengan
kebudayaan kita, selalu dicuci setelah habis dipakai serta disetrika, agar
tampak rapih.
C. Badan
Badan adalah suatu kesatuan bentuk diri
kita yang perlu kita jaga keberihan dan kesehatannya, menjaga kebersihan dan
kesehatannya adalah suatu kewajiban yang tidak bisa ditunda-tunda sebab
kelangsungan tubuh kita hidup kita, patut disukuri bila kita memiliki
tubuh dan badan yang normal dan
sehat.
D. Makan dan Minum
Untuk menjaga kesehatan tubuh, makan dan
minum adalah merupakan kebuuthan pokok manusia untuk dapat bergerak dan
menjalankan aktivitas kegiatan apapun, tubuh memerlukan energi atau tenaga yang
kesemuanya ini diperoleh dari apa yang kita makan, minum sehari-hari. Makanan
yang seimbang mengandung unsur:
a.
Hidrat arang/
karbohhidrat: nasi, roti, sagu, jagung dan lain-lain
b.
Protein: daging, telur,
tahu, tempe, dll
c.
Vitamin dan mineral:
sayur-sayuran dan buah-buahan
d.
Air minum untuk
memperlancar penyerapan makanan dalam tubuh kita
e.
Istirahat, rekreasi dan
kesehatan mental (rohani)
Setelah melakukan kegiatan sehari-hari
tubuh kita memerlukan istirahat baik jiwa dan rohanikehidupan manusia sangat
dipengaruhi dengan keseimbangan antara kesehatan jasmani rohani oleh karena itu
istirahat yang cukup dan rekreasi yang seimbang adalah obat agar kita tetap
sehat.
Usia manusia sepertiganya digunakan
untuk tidur dalam sehari kita wajib tidur selama 8 jam, maka gunakanlah
sebaik-baiknya waktu tersebut untuk tidur dengan nyenyakagar sewaktu kita
bangun tubuh sudah segar dan siap melakukan kegiatan atau aktivitas kembali.
Olahraga yang teratur dan penuh
kesenangan adalah salah satu contoh bentuk rekreasi yang menyehatkan, dan
melakukan kegiatan lintas alam, jalan pagi setiap hari minggu, sepeda santai,
senam kesegaran, dan lain-lain yang teratur adalah suatu upaya untuk menjaga
kesegaran dan kesehatan jasmani dan rohani.
E. Kebersihan Atau
Kesehatan Pribadi Meliputi
1.
Melindungi jaringan
dibawahnya
Fungsi kulit:
a.
Melindungi jaringan
dibawahnya
b.
Melindungi cairan tubuh
c.
Mengatur suhu tubuh
d.
Sebagai indera peraba
e.
Membentuk vitamin D
f.
Sebagai alat sekresi
Cara memelihara kulit:
a.
Mandi dan memakai sabun
minimal 2kali sehari
b.
Habis mandi dikeringkan
dengan handuk yang bersih
c.
Memakai pakaian yang
bersih
2.
Memlihara kebersihan
rambut
Rambut berfungsi untuk
melindungi kepala terhadap suhu yang datang dari luar baik panas maupun dingin
Cara merawat rambut:
a.
Mencuci rambut dengan
teratur 2 kali seminggu
b.
Menyisir rambut
3.
Mamlihara kebersihan
mata
Fungsi mata:
a.
Sebagian indera penglihatan
b.
Membantu keseimbangan
dan menyampaikan pesan
Cara membersihkan mata:
a.
Ambil kapas simpan di
ujung lidi
b.
Celupkan di boorwater
atau air matang
c.
Usapkan dari arah
pinggir ke tengan menuju ke arah hidung
4.
Memelihara kebersiahan
kuku
Cara membersihkan kuku:
a.
Memotong kuku
sekurang-kurangnya 1 kali seminggu
b.
Mencuci kuku dengan
sabun
5.
Memelihara kesehatan
hidung
Didalam hidung terdapat
bulu dan lendir yang berfungsi menyaring udara yang masuk dari kotoran debu
sehingga udara masuk ke paru-paru lebih bersih
6.
Memelihara kebersihan
telinga
Fungsi telinga sebagai
alat pendengarn dan keseimbangan tubuh
Cara membersihkan:
a.
Bersihkan daun telinga
pada waktu mandi ingat lekuk-lekuknya
b.
Bersihkan kotoran
berkali-kali
c.
Telinga jangan sampai
kemasukan air
7.
Memelihara kebersihan
mulut dan gigi
Lihat uraian pada
kesehatan gigi dan mulut
8.
Membersihkan kaki dan
tangan
Cara memelihara:
a.
Cuci tangan sebelum dan
sesudah memegang sesuatu
b.
Cuci kaki setiap kali
kotor
c.
Pakai alas kaki atau
sandal yang pas dan tidak sempit
9.
Pakai pakaian dan
keperluan pribadi atau peralatan yang
bersih
Cara memelihara:
a.
Mengganti pakaian yang
kotor dengan yang bersih
b.
Pakai-pakaian yang
sesuai dengan ukuran badan
c.
Jangan memaki pakaian
atau barang pribadi milik orang lain
d.
Jangan menggantung
pakaian di kamar
e.
Bedakan pakaian sekolah
dengan pakaian rumah
10.
Memelihara kebersihan
sesudah buang air besar dan buang air kecil
Kotoran manusia banyak
sekali mengandung kuman yang berbahaya bagi kesehatan oleh karena itu jarang
dibuang sembarangan tapi harus di jamban atau WC bukan di sungai, buang air
kecil tidak boleh dilantai kamar mandi, sesudah buang air kecil disiram sampai
bersih agar tidak menimbulkan bau.
PEMBIDAIAN
A. PEMBALUTAN
1. Pengertian
Suatu tindakan medis untuk menyangga atau
menahan bagian tubuh tertentu agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang
dikehendaki.
2. Tujuan
Tujuan dari
pembalutan, yaitu ;
a.
Menahan
sesuatu misalnya
bidai (spalk), kasa penutup luka, dan sebagainya agar tidak bergeser
dari tempatnya.
b.
Menahan
pembengkakan (menghentikan pendarahan: pembalut tekanan).
c.
Menunjang
bagian tubuh yang cedera.
d.
Menjaga
agar bagian yang cedera tidak bergerak.
e.
Menutup
bagian tubuh agar tidak terkontaminasi.
3. Macam-macam alat balut
a.
Mitella (pembalut
segitiga)
·
Bahan pembalut dari
kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan berbagai ukuran. Panjang kaki antara
50-100 cm.
·
Pembalut ini biasa
dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada, siku, telapak tangan, pinggul,
telapak kaki, dan untuk menggantung lengan.
·
Dapat
dilipat-lipat sejajar dengan alasnya dan menjadi pembalut bentuk dasi.
b.
Dasi (cravat)
· Merupakan
mitella yang dilipat-lipat dari salah satu ujungnya sehingga berbentuk pita
dengan kedua ujung-ujungnya lancip dan lebarnya antara 5-10 cm.
· Pembalut
ini biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau bagian kepala yang
lain), rahang, ketiak, lengan, siku, paha, lutut, betis, dan kaki yang
terkilir.
· Cara
membalut:
Ø Bebatkan
pada tempat yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat diikatkan.
Ø Diusahakan
agar balutan tidak mudah kendor, dengan cara sebelum diikat arahnya saling
menarik.
Ø Kedua
ujung diikatkan secukupnya.
c.
Pita (pembalut gulung)
· Dapat
terbuat dari kain katun, kain kasa, flanel atau bahan elastis. Yang paling
sering adalah kasa. Hal ini dikarenakan kasa mudah menyerap air dan darah,
serta tidak mudah kendor.
· Macam
ukuran lebar pembalut dan penggunaannya:
Ø 2,5
cm : untuk jari-jari
Ø 5
cm : untuk leher dan pergelangan tangan
Ø 7,5
cm : untuk kepala, lengan atas, lengan bawah, betis dan kaki
Ø 10
cm : untuk paha dan sendi pinggul
Ø 10-15
cm : untuk dada, perut dan punggung.
d.
Plester (pembalut
berperekat)
· Pembalut
ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi yang terkilir,
untuk merekatkan pada kelainan patah tulang. Cara pembidaian langsung dengan
plester disebut strapping. Plester dibebatkan berlapis-lapis dari distal
ke proksimal dan untuk membatasi gerakan perlu pita yang masing-masing ujungnya
difiksasi dengan plester.
· Untuk
menutup luka yang sederhana dapat dipakai plester yang sudah dilengkapi dengan
kasa yang mengandung antiseptik (Tensoplast, Band-aid, Handyplast dsb).
· Cara
membalut luka terbuka dengan plester:
Ø Luka diberi antiseptik
Ø Tutup luka dengan kassa
Ø Letakkan pembalut
plester.
e.
Pembalut lainnya
· Snelverband:
pembalut pita yang sudah ditambah kasa penutup luka, dan steril. Baru dibuka
saat akan digunakan, sering dipakai untuk menutup luka-luka lebar.
· Sofratulle: kasa steril yang sudah
direndam dalam antibiotika. Digunakan untuk menutup luka-luka kecil.
f.
Kassa steril
· Adalah potongan pembalut
kasa yang sudah disterilkan dan dibungkus sepotong demi sepotong. Pembungkus
tidak boleh dibuka sebelum digunakan.
· Digunakan
untuk menutup luka-luka kecil yang sudah didisinfeksi atau diobati (misalnya
sudah ditutupi sofratulle), yaitu sebelum luka dibalut atau diplester.
4. Prosedur pembalutan
a. Perhatikan
tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut, seperti:
·
Bagian dari tubuh yang
mana,
·
Luka terbuka atau tidak,
·
Bagaimana luas luka,
·
Perlu dibatasi gerak
bagian tubuh tertentu atau tidak.
b.
Pilih jenis pembalut
yang akan digunakan. Dapat satu atau kombinasi.
c. Sebelum
dibalut, jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut dengan
pembalut yang mengandung desinfektan. Jika terjadi disposisi/dislokasi perlu direposisi.
Urut-urutan tindakan desinfeksi luka terbuka:
· Letakkan
sepotong kasa steril di tengah luka (tidak usah ditekan) untuk melindungi luka
selama didesinfeksi.
· Kulit
sekitar luka dibasuh dengan air, disabun dan dicuci dengan zat antiseptik.
·
Kasa penutup luka
diambil kembali. Luka disiram dengan air steril untuk membasuh bekuan darah dan
kotoran yang terdapat di dalamnya.
· Dengan
menggunakan pinset steril (dibakar atau direbus lebih dahulu) kotoran yang
tidak hanyut ketika disiram dibersihkan.
· Tutup
lukanya dengan sehelai sofratulle atau kasa steril biasa. Kemudian di atasnya
dilapisi dengan kasa yang agak tebal dan lembut.
·
Kemudian berikan
balutan yang menekan.
Apabila
terjadi pendarahan, tindakan penghentian pendarahan dapat dilakukan dengan
cara:
· Pembalut
tekan, dipertahankan sampai pendarahan berhenti atau sampai pertolongan yang
lebih mantap dapat diberikan.
· Penekanan
dengan jari tangan di pangkal arteri yang terluka. Penekanan paling lama 15
menit.
·
Pengikatan dengan tourniquet.
§ Digunakan
bila pendarahan sangat sulit dihentikan dengan cara biasa.
§ Lokasi
pemasangan: lima jari di bawah ketiak (untuk pendarahan di lengan) dan lima
jari di bawah lipat paha (untuk pendarahan di kaki)
§ Cara:
lilitkan torniket di tempat yang dikehendaki, sebelumnya dialasi dengan kain
atau kasa untuk mencegah lecet di kulit yang terkena torniket. Untuk torniket
kain, perlu dikencangkan dengan sepotong kayu. Tanda torniket sudah kencang
ialah menghilangnya denyut nadi di distal dan kulit menjadi pucat kekuningan.
§ Setiap
10 menit torniket dikendorkan selama 30 detik, sementara luka ditekan dengan
kasa steril.
·
Elevasi bagian yang
terluka
d. Tentukan
posisi balutan dengan mempertimbangkan:
· Dapat
membatasi pergeseran/gerak bagian tubuh yang memang perlu difiksasi
·
Sesedikit mungkin
membatasi gerak bgaian tubuh yang lain
· Usahakan
posisi balutan paling nyaman untuk kegiatan pokok penderita.
· Tidak
mengganggu peredaran darah, misalnya balutan berlapis, yang paling bawah
letaknya di sebelah distal.
· Tidak
mudah kendor atau lepas.
B. PEMBIDAIAN
1. Pengertian
Pembidaian
adalah tindakan memfiksasi/mengimobilisasi
bagian tubuh yang mengalami cedera, dengan menggunakan benda yang bersifat kaku
maupun fleksibel sebagai fixator/imobilisator.
.
2. Tujuan
a. Mencegah
gerakan bagian yang sakit sehingga mengurangi nyeri dan mencegah kerusakan
lebih lanjut
b. Mempertahankan
posisi yang nyaman
c. Mempermudah
transportasi korban
d. Mengistirahatkan
bagian tubuh yang cedera
e. Mempercepat
penyembuhan
3. Prinsip Pembidaian
a.
Lakukan pembidaian di
mana anggota badan mengalami cedera (korban jangan dipindahkan sebelum
dibidai). Korban dengan dugaan fraktur lebih aman dipindahkan ke tandu medis
darurat setelah dilakukan tindakan perawatan luka, pembalutan dan pembidaian.
b.
Lakukan juga pembidaian
pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus dipastikan dulu ada
tidaknya patah tulang. Kemungkinan fraktur harus selalu dipikirkan setiap
terjadi kecelakaan akibat benturan yang keras. Apabila ada keraguan, perlakukan
sebagai fraktur.
Tanda
dan gejala patah tulang:
§ Adanya
tanda ruda paksa pada bagian tubuh yang diduga terjadi patah tulang:
pembengkakan, memar, rasa nyeri.
§ Nyeri
sumbu: apabila diberi tekanan yang arahnya sejajar dengan tulang yang patah
akan memberikan nyeri yang hebat pada penderita.
§ Deformitas:
apabila dibandingkan dengan bagian tulang yang sehat terlihat tidak sama bentuk
dan panjangnya.
§ Bagian
tulang yang patah tidak dapat berfungsi dengan baik atau sama sekali tidak
dapat digunakan lagi.
c.
Melewati minimal dua
sendi yang berbatasan.
4. Jenis Alat Bidai
a. Bidai Keras
Umumnya
terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan lain yang kuat dan
ringan. Pada dasarnya merupakan bidai yang paling baik dan sempurna dalam
keadaan darurat. Kesulitannya adalah mendapatkan bahan yang memenuhi syarat di
lapangan.
Contoh
: bidai kayu, bidai udara, bidai vakum.
b. Bidai Traksi
Bidai
bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya dipergunakan
oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang paha.
Contoh
: bidai traksi tulang paha
c. Bidai Improvisasi
Bidai
yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk penopang.
Pembuatannya sangat tergantung dari bahan yang tersedia dan kemampuan
improvisasi si penolong.
Contoh
: majalah, koran, karton dan lain-lain.
d. Gendongan Belat/Bebat
Pembidaian
dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela (kain segitiga) dan
memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan pergerakan
daerah cedera.
Contoh
: gendongan lengan.
5. Prosedur Pembidaian
a. Siapkan
alat-alat selengkapnya
b. Apabila
penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan perdarahan dan rawat lukanya
dengan cara menutup dengan kasa steril dan membalutnya.
c. Bidai
harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang, diukur
dahulu pada sendi yang sehat.
d. Bidai
dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai bantalan di antara bagian
yang patah agar tidak terjadi kerusakan jaringan kulit, pembuluh darah, atau
penekanan syaraf, terutama pada bagian tubuh yang ada tonjolan tulang.
e. Mengikat
bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju, kopel, dll) dimulai dari sebelah
atas dan bawah fraktur. Tiap ikatan tidak boleh menyilang tepat di atas bagian
fraktur. Simpul ikatan jatuh pada permukaan bidainya, tidak pada permukaan
anggota tubuh yang dibidai.
f. Ikatan
jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup jumlahnya agar secara
keseluruhan bagian tubuh yang patah tidak bergerak.
g. Kalau
memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai.
h. Sepatu,
gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas.
IMUNISASI
A. Pengertian
Imunisasi
ialah mencegah timbulnya penyakit-penyakit seperti: TBC, Pertusis, Tetanus,
polio, Campak, dan Hepatitis B setelah diberi vaksinasi.
B. Penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi
1.
TBC
2.
Dipteri
3.
Pertusis
4.
Tetanus
5.
Campak
6.
Polio
7.
Hepatitis B
C. Manfaat
imunisasi dan bahaya bila tidak imunisasi
Manfaat imunisasi
adalah:
-
Akan menjadi
tahan/kebal terhadap penyakit TBC, Pertusis, Tetanus, polio, Campak, dan
Hepatitis B sehingga bayi/anak sehat, biaya pengobatan tidak diperlukan.
-
Anak dapat tumbuh dan
berkembang menjadi manusia sehat.
Bahaya bila tidak
diimunisasi:
-
Anak akan mudah
erserang penyakit, dengan akibat yang lebih berat, dapat menimbulkan kematian.
Untuk polio akan menimbulkan cacat seumur hidup/kematian.
D. Tempat
imunisasi
1.
Puskesmas
a.
KIA
b.
UKS
c.
Posyandu
d.
Calon penganten
e.
Balai pengobatan
2.
Non Puskesmas
a.
Rumah sakit
b.
Rumah sakit bersalin
c.
Rumah bersalin
d.
Dokter praktek anak
e.
Dokter umum praktek
f.
Dokter spesialis
kebidanan
g.
Bidan praktek
h.
Klinik
i.
Balkesmas ( Balai
Kesehatan Anak)
E.
Siapa yang harus di
imunisasi
1.
Bayi (0-11 bi) : BCG, DPT, Polio,
Campak, dan hepatitis B
2.
Anak SD kelas 1 : DT
3.
Anak SD kelas VI
(Wanita) : TT
4.
Calon Penganten
(Wanita) : TT
5.
Ibu Hamil : TT
6.
Siapa saja, khususnya
yang beresiko tinggi dan belum mendapatkan pada waktu bayi : Hepatitis B
KESEHATAN
GIGI DAN MULUT
A. Bagian-bagian
terpenting dari mulut
1.
Bibir
Bibir juga
disebut tepi mulut. Bibir terdiri dari bibir atas dan bibir bawah. Titik
pertemuan antaar bibir atas dan bibir bawah disebut sudut mulut.
Kita memerlukan bibir
untuk:
a.
Menjaga jangan sampai
makanan dan minuman tercecer keluar mulut.
b.
Merasakan
panas-dinginnya makanan dan minuman
c.
Berbicara dengan jelas
2.
Lidah
Lidah
terdiri atas otot-otot dan dapat digerak-gerakkan. Pada bagian atas dari lidah ada tonjolan-tonjolan kecil. Tonjolan-tonjolan kecil ini
merupakan alat pengecap dan perasa.
Kita memerlukan lidah
untuk
a.
Mengecap makanan dan
minuman
b.
Menelan
c.
Menjilat
d.
Berbicara
3.
Gigi
Yang
kelihatan dalam mulut adalah sebagian dari seluruh gigi. Bagian yang kelihatan
ini disebut mahkota gigi. Sebagian gigi tertanam di dalam rahang. Karena itu
bagian ini tidak terlihat kalau kita membuka mulut. Bagian yang tidak kelihatan
ini disebut akar gigi. Akar gigi ini diikat kepada tulang rahang dengan
benag-benang yang sangat halus. Karena akar gigi ini diikat pada tulang rahang
maka gigi tidak mudah copot.
Kegunaan
gigi untuk:
a.
Memotong, mencabik dan
menghaluskan makanan
b.
Mengucapkan kata-kata
dengan jelas
c.
Mendorong pertumbuhan
rahang sehingga bentuk wajah menjadi harmonis.
4.
Gusi
Daging
sekitar mahkota gigi disebut gusi. Biasanya gusi berwarna merah muda. Tetapi
kadan-kadang ada juga gusi yang warnanya agak kecoklat-coklatan. Warna ini
disebabkan karena dalam gusi ada zat pewarna yang disebut pigmen. Gusi yang
sehat melekat erat sekitar mahkota gigi. Pinggiran dari gusi yang sehat
kelihatannya tipis (tidak menggelembung) dan mengkilap. Gusi yang tidak sehat
mempunyai pinggiran yang menggelembungdan seringkali gusinya berwarna merah.
Kegunaan
gusi dalah untuk melindungi benang-benang
halus yang mengikat akar gigi kepada tulang rahang
B.
Penyakit gigi dan mulut
Penyakit
gigi dan mulut yang banyak di derita adalah gigi berlubang(keropos) dan gusi
berdarah (radang). Rongga mulut setiap penuh dengan bakteri, sisa makanan
menyebabkan bakteri tumbuh subur, berkelompok, melekat erat pada gigi sebagai
lapisan yang lengket dan tidak berwarna disebut plak. (hanya dapat dilihat
dengan memakai zat perwarna). Bila kita makan makanan/minum yang mengandung
gula dan lengket. (permen, coklat, jenang, siru, dsb.) aka nada sisa makanan
yang nempel pada gigi dan gusi. Sisa makanan bergula tersebut akan diubah oleh
bakteri menjadi asam. Asam ini akan melarutkan lapisan luar gigi (email)
sehingga menjadi keropos dan berlubang. Bakteri dan plak yang menempel di gusi
akan menyebabakan peradanagn gusi sehingga gusi menjadi bengkak dan mudah
berdarah. Plak lama-lama akan mengeras karena mengalami mineralisasi menjadi
karang gigi. Karang giri ini akan memperparah peradangan gusi.
C.
Kelainan rongga mulut
1.
Gigi berjejal
2.
Sariawan
3.
Kelainan akibat
kebiasaan buruk
a.
Kebiasaan menghisap jari,
bibir bawah dapat menyebabkan gigi depan atas mendongos.
b.
Menggigit benang,
membuka tutup botol dengan gigi, bisa menyebabkan gigi patah.
D. Cara menyikat gigi yang baik
1.
Sikat bagian
luar setiap gigi atas denagn gerakan pendek dan lembut maju-mundur
berulang-ulang. Berikan perhatian khusus pada pertemuan gigi dan gusi
2.
Lakukan hal yang
sama pada semua gigi atas bagian dalam
3.
Ulangi gerakan
yang sama untuk permukaan bagian luar dan dalam semua gigi atas dan bawah
dengan gerakan-gerakan pendek dan lembut maju mundur berulang-ulang.
4.
Untuk permukaan
bagian dalam gigi rahang/bawah depan, miringkan sikat gigi seperti dalam gambar.
Kemudian bersihkan gigi dengan gerakan sikat yang benar.
5.
Bersihkan
permukaan kunyah dari gigi atasdan bawah dengan gerakan-gerakan pendek dan
lembut
KESEHATAN
LINGKUNGAN
A. Lingkungan
sehat
Lingkungan sehat
adalah jika sampah, air limbah dan tinja di buang secara benar.
Ruang
lingkup kesehatan lingkungan meliputi:
1.
Lingkungan sekolah yang
sehat
a.
Lokasi sekolah yang
jauh dari kebisingan, polusi dan memiliki halamn untuk bermain dan olah raga
b.
Bangunan yang kokoh,
pencahayaan baik dengan suasana yang nyaman
c.
Tata ruang yang rapi
d.
Terdapat kotak P3K
e.
Terdapat tabung pemadam
kebakaran
f.
Terdapat tempat
penampungan sampah yang tertutup
g.
Terdapat tempat cuci
tangan dan penyediaan air minum
h.
Terdapat hubungan yang
harmonis antar sesama penghuni sekolah
Pembinaan
lingkungan sehat dilaksanakan melalui kegiatan intra dan ekstra kurikuler.
Kegiatan intra kurikuler terutama melalui pelajaran penjaskes atau pendidikan
kesehatan yang disatukan dengan mata pelajaran lain yang relevan.
2.
Perumahan
Syarat rumah
sehat secara sederhana:
a.
Rumah yang memiliki
ruangan terpisah untuk keperluan sehari-hari dengan ukuran yang memadai,
misalnya ruang makan, kamar tidur, dapur, kamar mandi, WC, dan tempat cuci
pakaian.
b.
Tersedianya air bersih,
penampungan air bekas, tempat sampah, jamban, dan saluran pembuangan air hujan
c.
Kamar-kamar harus
berjendela dan harus selalu terbuka pada siang hari. Jendela harus menghadap arah
angin
d.
Sinar matahari dapat
masuk ke rumah dan penerangan malam yang cukup untuk membaca.
e.
Dinding lantai harus
kering dan tidak lembab
f.
Asap dapur mempunyai
jalan keluar melalui lubang langit-langit.
g.
Halaman rumah harus
selalu dibersihkan
h.
Kandang ternak terpisah
lebih 10 meter jaraknya dari rumah
i.
Di manapun tidak
terdapat jentik-jentik nyamuk, kecoa dan tikus
3.
Pengadaan Air bersih
Syarat-syarat air
bersih:
a.
Syarat fisik: tidak
berwarna, tidak berbau, tidak berasa,
jernih, dan segar.
b.
Syarat kimiawi: tidak
mengandung logam berat dan beracun misal Pb, Zn, Cu, Mg, dan Hg
c.
Syarat bakteriologis:
tidak mengandung bakteri penyebab penyakit, misal E. coli.
Sumber air bersih dapat
diperoleh dari:
a.
Sumur pompa tangan
b.
Sumur gali tertutup
c.
Mata air yang dirawat
atau air perpipaan
d.
Penampungan air hujan,
letak sumber air bersih, jarak > 10 cm dari lubang penampungan tinja atau
kotoran
Air
sehat
Merupakan air bersih
yang sudah di masak dan tidak mengandung bibit penyakit.
4.
Pembuangan kotoran
manusia
Tempat pembuangan
kotoran manusia yang baik adalah di WC/jamban/kakus.
Syarat pembuatan kakus
yang baik yaitu:
a.
Tertutup, harus
terlindungi dari matahari dan hujan
b.
Pada lokasi yang tidak
mengganggu pemandangan, dan tidak menimbulkan bau.
c.
Lantainya disapu dan
disikat bersih biar tidak licin
d.
Dindingnya sering
dibersihkan dan tampak terang
e.
Air dalam bak sering
diganti dengan yang baru
Tiga jenis jamban
keluarga:
1.
Jamban leher angsa
Air dibagian leher
angsa berguna agar menahan bau tinja agar tidak keluar. Pipa udara dari lubang
tinja gunanya untuk membuang bau busuk.
2.
Jamban cemplung
3.
Jamban plengsengan
Kotoran langsung
dialirkan melalui pipa yang dipasang miring ke lubang penampungan kotoran.
5.
Pembuangan air limbah
Air limbah disalurkan
melalui pipa atau got ke tempat penampungan air limabah, sungai yang letaknya
lebih rendah dari dapur, tempat mandi dan tempat cucian.
Syarat pembuangan air
limbah yang sehat:
a.
Tidak mengotori sumur,
sungai dan danau
b.
Tidak menjadi tempat
berkembangbiaknya nyamuk, lalat dan kecoa
c.
Tidak menyebabkan
kecelakaan
d.
Tidak mengganggu
pemandangan
6.
Pembuangan sampah
Cara pembuangan sampah:
a.
Sampah dibuang ke tanah
yang lebih rendah kemudian ditutup dengan tanah
b.
Dibakar
c.
Dibuat kompos
d.
Untuk makanan ternak
e.
Pulverisation yaitu
semua jenis sampah dihancurkan kemudian baru di buang ke laut.
Penyakit yang dapat
ditimbulkan oleh sampah antara lain: menceret, muntaber, disentri, typus, dan
penyakit kaki gajah. Keuntungan membuang sampah yang benar:
a).
Terhindar dari
timbulnya penyakit
b).
Dapat menghasilkan
pupuk
c).
Keadaan bersih dapat
menimbulkan kepuasan batin tersendiri
d).
Menciptakan keindahan
e).
Menimbulkan suasanan
nyaman
7.
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
dapat berupa:
a.
Pencemaran air dan
tanah
b.
Pencemaran udara
c.
Pencemaran suara
d.
Pencemaran bahan-bahan
radioaktif
PEMERIKSAAN
MATA DAN TELINGA
A. Pendahuluan
Indera penglihatan merupakan perangkat
tubuh manusia yang berfungsi sangat besar untuk memungkinkan manusia tersebut
menerima informasi dari lingkungan kehidupan sekitarnya.melalui penglihatan
tersebut seseorang sejak awal dadri pertumbuhan fisik maupun mentalnya akan
mendapatkan rangsangan dalam pengembangan selanjutnya. Dengan indera penglihatan seseorang akan
mengadakan kontak dengan skitarnya, sehinggadia mampu menyesuiikan dan
mempertahankan kehidupannya dalam lingkungannya serta mampu menghindarkan diri
dari berbagai ancaman yang mungkin aad disekitarnya.
B. Bagian-Bagian Mata
1)
Kelopak Mata
2)
Bulu mata
3)
Konjungtiva (selaput
lendir)
4)
Kornea (selaput bening)
5)
Pupil (manik-manik)
C. Pemeriksaan Mata
1)
Tajam Penglihatan
- Tujuan
dari pemeriksaan tajam penglihatan untuk mengetahui tajam penglihatan seseorang
dan memberikan penilaian menurut ukuran baku yang ada.
- Dasar
dari pemeriksaan : Tajam penglihatan diperiksa langsung dengan memperlihatkan
seri simbol dengan ukuran berbeda-beda pada jarak tertentu terhadap penderiata
dan menentukan ukuran huruf terkecil yang da[at dikenal/ dilihat penderita.
- Alat
pemeriksaan : Kartu Snellen Chart
- Teknik
pemeriksaan :
§ Penderita
duduk 6 meter dari kartu pemeriksaan
§ Mata
yang kiri atau kanan ditutup.
§ Penderita
diminta membaca huruf yang tertulis pada kartu Snellen mulai dari baris atas
kebawah dan ditentukan baris terakhir yang masih dapat dibaca.
- Nilai
bila huruf yang terbaca terdapat pada garis dengan tanda 30 dikatakan tajam
penglihatan 6/30.
Bila yang terbaca terdapat pada baris
dengan tanda 10, dikatakan tajam penglihatan 6/10. Sedangkan tajam penglihatan
normal 6/6.
2)
Memeriksa/ melihat
bagian-bagian mata yang tampak dari luar :
a)
Kelopak mata tidak
bergerak, dapat membuka dan menutup dengan baik.
b)
Bulu mata teratur
tumbuh dan mengarah ke luar.
c)
Konjungtiva (selaput
lendir mata) tampak jernih keputih-putihan.
d)
Pupil mata (manik-manik
mata) tampak mengecil bila kena sinar dan melebar kembali bila tidak disinari
lampu senter dan benar-benar hitam.
3)
Memperhatikan gerakan
dan arah bola mata
a)
Gerakan kedua bola mata
dapat bergerak kesemua arah secara bersamaan.
b)
Arah kedua bola mata
kedepan.
D. Menjaga Kesehatan Mata
1.
Membiasakan makan
makanan yang bergizi (banyak mengandung Vitamin A seperti sayu-sayuran hijau,
telur, buah-buahan dll.).
2.
Membasuh muka dan
membersihkan kulit sekitar mata dengan air bersih.
3.
Duduklah dengan sikap
badan yang tegak (jangan berbaring) pada waktu membaca dan menulis. Sinar lampu
yang baik untuk membaca adalah yang datang dari sebelah kiri. Letak lampu
hendaknya cukup jauh dari sisi meja sehingga tidak terjadi bayangn dari tubuh.
Bacaan terletak kira-kira 40cm dari mata.
4.
Memaksakan diri
berlebih-lebihan untuk membaca tidak baik untuk kesehatan mata. Istirahatlah
sejenak bila merasa penat saat membaca dengan melihat-lihat objek yang jauh
atau pemandangan yang hijau/ berwarna-warni.
5.
Jangan mnggunakan
alat-alat bersama-sama dengan orang yang sakit mata karena bisa menular seperti
handuk, saputangan dan alt tulis.
6.
Jangan bermain-main
dengan benda tajam atau benda-benda lain yang berbahaya.
E. Kelainan-Kalainan Mata
Dan Penanganannya
1.
Konjungtivitis (radang
selaput lendir)
Tanda-tanda :
-
mata merah dengan/
tanpa kotoran
-
perih dan kadang-kadang
gatal serta berair.
-
tidak disertai
penurunan tajam penglihatan
Tindakan :
-
Kirim ke Puskesmas
-
Hindarkan alatnya
-
Awasi apakah meneruskan
pengobatan
2.
Keratitis (Radang
selaput bening mata)
Tanda-tanda :
-
Mata merah dan sila
-
Disertai penurunan
tajam penglihatan
Tindakan : kirim segera ke Puskesmas
3.
Trauma zat kimia pada
mata
Tindakan :
-
Segera sesudah terkena,
mata diguyur air (misalnya dengan teko, gayung dll) selama 30 menit terus
menerus. Segera kirim ke Puskesmas.
4.
Trauma mata
Tanda-tanda :
-
Robek pada kelopak mata
-
Luka sayat pada selaput
bening mata.
Tindakan :
-
Tutup mata dengan
pembalut steril
-
Jangan menekan bola
mata dengan apapun
-
Kirim segera ke
Puskesmas
5.
Kemasukan benda asing/
kotoran dikelopak mata atas/ bawah bagian dalam:
Tindakan : angkat kotoran/ benda asing
hati-hati dengan menggunakan kapas lidi atau kapas balan.
F. Pemeriksaan Pendengaran /Telinga
Tujuan
: Untuk mengetahui kelainan sedini mungkin sehingga tidak menimbulkan kelainan
yang menetap dan dapat dilakukan tindakan-tindakan khusus bagi mereka yang
menderita gangguan pendengaran (pengaturan tempat duduk dan sebagainya)
Alat
yang dipakai :
1.
a. Cara berbisik untuk
pemeriksaan pendengaran kasar.
b. Garpu tala/ arloji (jam tangan)
c. Audio meter untuk pemeriksaan yang
teliti.
2.
Kayu/ pita pengukur
jarak.
3.
Ruangan/ tempat yang
tenang.
Cara
:
Ø Pemeriksaan
dengan cara berbisik :
a.
Jelaskan maksud
pemeriksaan pada murid
b.
Pilih ruangan yang
tenang di luar kelas yang jauh dari keributan.
c.
Ukur jarak anak dengan
pemeriksa sejauh 6m/20 feet.
Dahulukan telinga
kanan, anak berdiri dengan telinga kanan menghadap pemeriksa serta lobang
telinga kiri ditutup rapat dengan tangan kirinya.
Bisikan kata-kata yang
sederhana dan mudah ditangkap.
Anak sebaiknya tidak
melihat pada mulut pemeriksa.
Bila jarak 6m/ 20 feet
dapat mengulang kata-kata dengan baik, maka pendengaran anak adalah 20/ 20 atau
6/ 6
Bila anak tidak dapat
mengulang kata-kata dengan jelas, maka pemeriksaan maju satu meter dan berbisik
mengulang kata-kata tadi, bila anak dapat mengulang dengan jelas maka
pendengaran anak tersebut adalah 5/6 atau 15/20
Demikian seterusnya,
dan periksalah juga telinga yang kiri dengan cara yang sama.
d.
Hasil catatan dicatat
dikartu kesehatan/ buku catatan yang diberikan.
e.
Bagi anak-anak kelas I
dan II karena masih kecil penjelasannya harus sedemikian rupa sehingga tidak
bingung dan ragu-ragu.
f.
Pemeriksaan pendengaran
dilakukan1 tahun 1 kali atau setiap saat bila dianggap perlu.
Ø Pemeriksaan
dengan jam tangan
Yaitu dengan
mendengarkan detik jarum jam dan dihitung jarak dimana anak tidak dapat
mendengarkan lagi detik jarum jam tersebut (beberapa cm)
Ø Pemeriksaan
dengan audio meter
Dikerjakan dirumah
sakit yang lengkap dibagian telinga hidung dan tenggorokan (THT).
Pemeriksaan ini
dilakukan bila dengan pemeriksaan berbisik ditemui kelainan diteruskan ke rumah
sakit.
Tanda-tanda dan keluhan
pada anak dengan penurunan ketajaman pendengaran.
1.
Kurang perhatian/
kurang minat dalam mengikuti pembicaraan biasa.
2.
Terlamabat menjawab
jika dipanggil
3.
Sering salah menjawab
4.
Kurang mengerti atau
tidak mengerti sama sekali bila diberi penjelasan-penjelasan dikelas.
5.
Memalingkan kepala
untuk mendekatkan telinga yang masih
baik kepda orang yang berbicara.
6.
Suka menarik diri dari
pergaulan temannya, senang bermain sendiri, menjadi anak yang anti sosial atau
pemarah, penangis.
7.
Telinga mengeluarkan
kotoran/ cairan, tersumbat.
ILMU GIZI
Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelejari tentang
unsur-unsur tertentu dari makanan (zat gizi) yang akan diserap oleh tubuh dan
sisanya dibuang keluar tubuh.
A. Fungsi
Makanan
Disini dapat
dikemukakan 3 (tiga) fungsi utama, yaitu:
1.
Sebagai zat pembangun
Zat pembangun (penyusun
sel-sel tubuh) adalah kelompok (protein dan mineral) terdapat dalam telur,
tahu, tempe, daging, ikan dan lain-lain.Sel-sel dalam tubuh, sel-sel darah
perlu diperbaharui karena masa kerja terbatas kurun waktu 120 hari (tiga bulan)
akan mengalami kerusakan (pecah), kerusakan ini perlu diganti secara proses
biologis di dalam tubuh. Unsur dalam makanan yang berfungsi mengganti,
membengun dan memelihara sel-sel adalah protein dan mineral.
2.
Sebagai sumber tenaga
Sumber tenaga adalah
kelompok hidrat arang dan lemak yang terdapat dalam makanan pokok, seperti
nasi, bihun, mie, tepung-tepungan, gula, minyak goreng, mentega dan lain-lain.
3.
Sebagai zat pengatur
Zat pengatur adalah
kelompok sayuran dan buah. Di dalam tubuh zat-zat makanan itu (vitamin dan
mineral) berfungsi mengatur proses pencernaan, penyerapan, dan penggunaan
zat-zat gizi yang lain.
B. Zat
gizi
Makanan yang baik
adalah makanan yang mencakup fungsi makanan di atas yang kesemuanya tertuang
dalam makanan 4 sehat 5 sempurna. Dalam makanan terdapat 5 kelompok zat yaitu :
a.
Karbohidrat :
zat yang menghasilkan tenaga. Contoh nasi, jagung, sagu dan lan-lain.
b.
Protein: protein
banyak terdapat dalam lauk pauk dan protein nabati seperti telur, tempe, tahu,
kacang kedelai, kacang-kacangan, ikan
dan lain-lain.
c.
Lemak: banyak
terdapat dalam lauk pauk (daging yang berlemak) dan minyak (minyak goreng).
d.
Vitamin
Zat
ini banyak terdapat dalam semua bahan makanan terutama sayur dan buah segar.
· Vitamin A berperan dalam
proses pertumbuhan dan penglihatan.
Banyak terdapat pada daun singkong, papaya dan mangga. Kekuarangan vitamin ini
akan menyebabkan kebutaan dan pertumbuhan terhambat.
·
Vitamin B1
berperan dalam metabolism karbohidrat di dalam tubuh. Jika kekurangan akan
mengakibatkan kekurangan nafsu makan.
·
Vitamin B12
berperan dalam pembentukan sel darah merah
dan jika kekurangan menyebabkan kelumpuhan tungkai.
·
Vitamin C
berperan dalam pemeliharaan jaringan dan berperan dalam peningkatan daya tahan
tubuh terhadap serangan berbagai macam penyakit.
·
Vitamin D dalam
tubuh biasanya belum aktif dan untuk mengaktifkan diperlukan sinar ultraviolet
dari sinar matahari. Apabila seseorang kekurangan vitamin D maka akan terjadi
penghambatan pertumbuhan tulang.
·
Vitamin E yang
dibutuhkan dalam tubuh relative sedikit jika dibanding dengan vitamin yang
lain.
·
Vitamin K
berguna dalam proses pemebekuan darah yang biasanya terdapat dalam hati sapi
maupun ayam. Kekuarangan vitamin K akan
menyebabkan darah sukar membeku.
e.
Mineral: banyak terdapat dalam lauk-pauk dan sayuran.
Contoh mineral yang penting adalah Fe (zat besi) dan Ca (kalsium). Zat
besi biasanya terdapat dalam bayam,
kangkung, telur dan sayuran hijau yang lainnya. Zat besi itu sendiri penting
untuk pembentukan sel darah merah. Kekurang zat besi dalam tubuh akan
menyebabkan gejala cepat pusing, konsentrasi belajar menurun yang bisanya
dikenal dengan keadaan kurang darah. Kalsium (zat kapur) erdapat dalam ikan
laut. Kalsium berfungsi dalam pembentukan gizi dan tulang bersama dengan
vitamin D. kekurangan kalsium akan menyebabkan rapuhnya tulang (rakhitis).
C. Kantin sekolah
Pada
lingkungan sekolah tidak jarang dijumpai adanya kantin sekolah. Tujuan
diadakannya kantin sekolah adalah untuk menyediakan makanan bagi anak sekolah selama berada di sekolah
agar kebutuhan gizi anak terpenuhi. Banyak dijumpai masalah dalam ilmu gizi
dilingkungan sekolah yaitu diantaranya: KEP (kekuarangan energy protein),
anemia (kekurangan Fe),dan Gaki.
Syarat warung sekolah sehat:
a.
Tenaga
Tenaga
kerja yang berada di kantin yaitu
hendaknya berbadan sehat, bebas dari penyakit menular, bersih dan rapi,
mengerti tentang kesehatan, dan memiliki disipin kerja yang tinggi. Selain itu
juga harus pandai dalam memilah bahan makanan yang cocok dan bergizi. Cotoh
guru UKS.
b.
Dana
Dana untuk
membuatan kantin dan membeli makanannya dapat berasal dari sekolah maupun iuran
orang tua murid.
c.
Lokasi dan ruang
makan
Kantin yang
baik yaitu yag berada di dalam lingkungan sekolah, tidak berdekatn dengan jamban,
kamar mandi dan temapt pembuangan sampah dengan ruangan yang cukup luas, bersih
dan nyaman serta ventilasi cujup.
d. Peralatan dan perlengkapan
D. Makanan sehat disekolah
Makanan
yang dijajakan disekolah hendaknya porsi kecil dengan jumlah energi kurang
lebih 50-300 kalori yaitu
kira-kira sepertiga sampai seperempat makanan siang hari. Makanan yang disediakan
disekolah dapat digolongkan sebagai berikut:
a.
Makanan yang
dihidangkan sebagai makanan tunggal misalnya:
· Sumber zat tenaga: singkong goreng, pisang goreng, ubi
goreng, urap, getuk dan lain-lain.
· Sumber zat pembangun: tempe goreng, tahu isi, rempeyek
teri, bubur kacang ijo dan lain-lain.
· Sumber zat pengatur: pisang ambon, papaya, jambu biji,
nanas, nangka, melon.
b.
Makanan yang
dipersiapkan dengan campuran zat teaga, zat pembangaun dan zat pengatur, seprti
soto ayam, mie bakso, mie goreng, gado-gado, comro, kroket, risoles, nasi
kuning, lontong sayur, nasi rames, batagor, siomay, pecel dan lain-lain
Bervariasinya zat
makanan diharapkan anak dapat memilih
makan yang baik dan bergizi. Anak-anak dan remaja sering memilih makanan sumber
zat tenaga seperti gula, serat makan-makanan yang berlemak atau banyak zat
tepung. Apabila makan makanan yang banyak mengandung zat gula dapat merusak gigi dan kegemukan. Walupun
penambahan zat flour dalam air diharapkan akan mencegah kerusakan gigi, tetapi
untuk pecaagahan
lebih baiknya apabila makan tidak terlalu berlebihan.
E. Pertumbuhan
dan perkembangan
Untuk
memantau pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah maka digunakan KMS
yaitu kartu yang berisi grafik pertumbuhan tinggi badan dan berat badan. Tujuan
dari penggunaan KMS adalah :
· Sebagai alat untuk memantau keadaan gizi dan kesehatan
anak.
· Alat pendidikan gizi dan kesehatan dalam perilaku
sehat sehari-hari.
· Menyadarkan anak akan pentingya imunisasi.
· Menigkatkan partisipasi guru dan orang tua dalam
memelihara kesehatan anak sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Balut
Bidai. Terdapat pada : http://www.klinikindonesia. com/bedah/balutbidai.php. Di akses pada 10
Desember 2009.
Anonim. 2009.
Pembalutan dan Pembidaian. Terdapat
pada: http://medis dankomputer.co.cc/?p=380. Di akses pada 10 Desember 2009.
Depkes RI. 1995. Pedoman Pelatihan, Modul dan Materi Dokter Kecil. Edisi
II. Jakarta.
Dinkes Banyumas. 2003. Buku Panduan
Penataran Dokter Kecil. Baturraden.
Comments
Post a Comment