Askep keluarga
PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KELUARGA
I. PENGKAJIAN
a.
Data Umum
1) Nama
KK : Bp.
A
2) Usia :
28 tahun
3) Pendidikan
:SD
4) Pekerjaan
:
Penderes
5) Alamat :
Pageraji RT 04 RW 01 Kecamatan Cilongok
6) Komposisi
anggota keluarga :
No
|
Nama
|
JK
|
Hub
dg KK
|
Umur
|
Pendidikan
|
Agama
|
Pekerjaan
|
Status
Imunisasi
|
1
|
Ibu
K
|
P
|
Istri
|
31
|
SMP
|
Islam
|
IRT
|
Lengkap
|
GENOGRAM
|
Keterangan :
: Perempuan
: Mempunyai masalah kesehatan
b. Riwayat
dan tahap perkembangan
1) Tahap
perkembangan keluarga saat ini
Bapak A berumur 28
tahun mempunyai Istri yaitu Ibu K berumur 31 tahun yang sedang hamil usia 2
bulan, keluarga Bapak A sekarang adalah keluarga dengan tahap perkembangan
menanti kelahiran yang menikah pada tahun 2009.
2) Tahap
perkembangan yang belum terpenuhi
Keluarga Bapak A belum
melampaui tahapan perkembangan keluarga yang lain, karena Bapak A masih dalam
perkembangan keluarga menanti kelahiran. Sebagai pasangan yang menanti
kelahiran Bapak A dan Ibu K memiliki tugas keluarga yang harus dipenuhi oleh
keduanya diantaranya:
Persiapan menjadi orang
tua ( keluarga Bapak A belum siap memenuhi kebutuhan anak) adaptasi dengan
perubahan angggota keluarga, interaksi dan hubungan seksual (masih bingung jika
nanti anaknya sudah lahir untuk mengurusnya) mempertahankan hubungan yang memuaskan
dengan pasangan (Bapak A selalu memperhatikan istrinya yang sedang hamil)
3) Riwayat
keluarga inti
Saat dilakukan
pengkajian Ibu K mengatakan cemas akan kesehatan kandungannya karena beban
kerja yang berat saat memasak untuk pembuatan gula jawa dan tidak memakai
masker, Bapak A kadang batuk-batuk dan pilek. Bapak A mengatakan jika bekerja
tidak menggunakan pengaman pada saat memanjat pohon kelapa. Keluarga Ibu K
tidak memiliki riwayat penyakit keturunan, jika salah satu anggota keluarga
sakit keluarga membawa ke sarana layanan kesehatan.
4) Riwayat
keluarga sebelumnya
Di dalam keluarga Ibu K
mengatakan bahwa dari pihak Neneknya tidak mempunyai penyakit keturunan. Ibu K
mengatakan dari pihak keluarga suaminya tidak ada yang menderita penyakit
menular maupun menurun, hanya saja pernah mengalami batuk, pilek dan demam.
c. Data
Lingkungan
1) Karakteristik
rumah :
-
Tipe rumah : Permanen
-
Ruangan : terdapat ruang tamu, ruang kumpul keluarga,
kamar tidur, kamar mandi, dapur, ruang
Sholat.
-
Status kepemilikan : milik sendiri
-
Kondisi rumah
a. Peletakan
barang-barang : barang-barang di
letakkan dengan sesuai.
b. Furniture
: terdapat tikar diruang tamu
c. Ventilasi
: cukup baik dengan 2 jendela di setiap ruangan dan terdapat 2 ventilasi
permanen di ruang tamu.
d. Cahaya
kehangatan : ada cahaya yang masuk di setiap jendela dan ventilasi permanen.
e. Bahan
dasar lantai : Maish tanah karena baru
merenofasi rumah.
-
Dapur
a. Sumber
air : sumber air berasal dari
sumur
b. Sanitasi : pembuangan dari dapur
langsung di alirkan langsung ke lubang belakang rumah.
c. Pendingin
makanan : tidak mempunyai alat pendingin makanan
-
Kamar mandi
a. Sanitasi : pembuangan air dari kamar mandi langsung
di alirkan ke lubang di belakang rumah.
b. Keadaan
air : keadaan air jernih dan
bersih
c. Fasilitas
toilet : terdapat WC (leher angsa)
d. Sabun : sabun batangan
e. Handuk : masing-masing anggota
keluarga memiliki handuk sendiri-sendiri
f. Area
tidur : suami tidur dengan Istrinya.
g. Kebutuhan
spesial individu : tidak ada
h. Privasi : tidak ada
i.
Observasi secara umum
kebersihan dan sanitasi rumah: kebersihan sudah cukup baik, baik itu di dalam
rumah maupun di luar rumah. Tetapi masih banyak barang-barang yang menumpuk
atau tercecer di berbagai ruangan. Sanitasi sudah cukup baik hanya saja lubang
tempat pembuangan tidak tertutup.
j.
Identifikasi sumber-sumber
zat berbahaya: tidak terdapat zat-zat berbahaya
k. Adekuat
pembuangan sampah: pembuangan sampah di kumpulkan jadi satu lubang baik itu
yang sampah orhanik dan non organik. Dan setiap waktu sampahnya di bakar.
l.
Kepuasan anggota keluarga
terhadap pengaturan rumah : semua anggota keluarga puas akan pengaturan
rumahnya.
m. Denah
k. Mandi
|
R. Tamu
R.Keluarga
K1 K2
|
WC
|
2) Karakteristik
tetangga dan komunitas
-
Karakteristik fisik tetangga
dan komunitas: semua tetangga berasal dari dalam desa tidak ada tetangga yang
berasal dari luar desa.
-
Tipe hunian : sanitasi jalan kurang terurus karena
banyak tanah yang menumpuk di selokan.
-
Pengangkutan sampah : belum ada petugas dari dinas
kesehatan lingkungan yang mengangkut sampah.
-
Sumber-sumber polusi
udara, air dan suara : sumber polusi udara berasal dari kandang milik Bapak A
sendiri. Bapak A dan tetangga sekitar kandang sering mengadakan perkumpulan
membahas tentang cara penanganan untuk mengatasi polusi tersebut. Untuk polusi
air dan suara tidak ada.
-
Karakteristik demografi
a. Tetangga
dan komunitas : karakteristiknya ialah masih banyaknya pekarangan rumah yang
belum sepenuhnya di manfaatkan serta banyak pekarangan di sekitar rumah yang
tidak terawat.
b. Kelas
sosial : ada beberapa tetangga dari Bapak A yang memperhatikan lingkungan
sekitar rumahnya seperti pemanfaatan lahan pekarangan dan kebersihan lingkungan
sekitar.
c. Etnis
: semua sama dalam hal etnis tentang cara pemanfaatan lingkungan seperti
pembuatan lubang sampah di belakang rumah dan lubang tempat limbah dari kamar
mandi atau WC maupun dari limbah dapur
d. Pekerjaan
: sebagian besar tetangga Bapak A bekerja sebagai penderes dan hampir semua
pekarangan di tanami pohon kelapa.
e. Interes
: ketertarikan tetangga untuk selalu menata lingkungan sudah cukup baik,
seperti contoh membuat halaman di depan rumah dan di tandai dengan tanaman
obat, bunga dan tanaman buah-buahan
f. Kekuatan
populasi : setiap bulan diadakan kerja bakti bersama dan antusias masyarakat
sekitar sangat besar di buktikan banyaknya warga yang datang untuk kerja bakti.
3) Mobilitas
geografis keluarga
-
Lama keluarga menetap :
Ibu K dan keluarganya menetap di situ sudah 31 tahun.
-
Sejarah pindah : Ibu K
dan keluarganya tidak pernah pindah.
4) Perkumpulan
keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
-
Anggota keluarga
mengetahui penggunaan pelayanan di komunitas : Ibu K dan anggota masyarakat
selalu berobat ke bidan desa jika sakit.
-
Frekuensi dan fasilitas
yang di dapat : frekuensi jika sakit saja Ibu K dan anggotanya ke Dokter atau
Klinik umum.
d. Struktur
Keluarga
1) Pola
komunikasi : komunikasi keluarga Ibu K bersifat terbuka, setiap ada masalah
selalu dibicarakan bersama-sama, bahasa yang digunakan sehari-hari adalah
bahasa jawa. Tidak ada waktu khusus untuk berbincang antar anggota keluarga
setiap ada masalah selalu dimusyawarahkan untuk mencari mufakat. Setiap anggota
keluarga saling komunikasi dalam hal apapun dan kondisi apapun untuk
menyelesaikan suatu masalah. Intensitas Ibu K untuk bertemu keluarga di rumah
sering karena Ibu K bekerja sebagai ibu rumah tangga dan Bapak A bekerja
sebagai Penderes di daerah yang tidak jauh dari rumah.
2) Struktur
kekuatan keluarga
Keluarga Bapak A saling
menghargai satu sama lain, saling membantu, serta saling mendukung. Dalam
membuat keputusan dalam keluarga Bapak A selalu yang mengambil keputusan.
3) Struktur
peran
a. Bapak
A adalah Kepala Keluarga dan bekerja sebagai Penderes,Bapak A adalah
Suami Ibu K yang sudah menikah selam 5 th dan bekerja sebagai penderes.
b. Ibu
K Adalah Ibu rumah tangga kesehariannya itu memasak nahan baku untuk membuat
gula jawa dan membersihakan rumahnya.
4) Nilai-nilai
keluarga
Keluarga Bapak A
menerapkan aturan-aturan sesuai dengan agama Islam, dan selalu menjalankan
kewajiban sebagai orang Islam. Semua anggota keluarga Bapak A tidak
mengharuskan untuk bekerja sebagai apa yang penting dapat mencukupi kebutuhan
keluarga dan halal.nilai dalam keluarga ini dan aturan dalam keluarga setiap
hari diantaranya:
a.
Setiap habis makan
piring dicuci dan dirapikan
b.
Setiap mau tidur cuci
kaki dan berdoa
c.
Merapikan tempat tidur
d.
Saling tolong menolong
satu sama lain
e. Fungsi
Keluarga
1. Fungsi
afektif
Semua anggota keluarga
saling menyayangi satu sama lain, apabila ada anggota keluarga yang sakit akan
saling membantu. Setiap anggota keluarga mengetahui hak dan kewajiban
masing-masing.
2. Fungsi
sosialisasi
Keluarga Bapak A
menekankan perlunya bersosialisasi dengan orang lain. Bapak A dan Ibu K
berperilaku baik dalam masyarakat.
3. Fungsi
perawatan kesehatan
a. Mengenal
masalah kesehatan
Keluarga Bapak A belum
mengenal masalah kesehatan yakni Ibu K mengatakan belum tahu peran menjadi
seorang Ibu.
b. Membuat
keputusan tindakan kesehatan
Dalam pengambilan
keputusan keluarga Bapak A akan merundingkan terlebih dahulu dengan anggota
keluarga yang lain, jika masalah sudah tidak dapat diatasi oleh anggota
keluarga dan sudah dibawa ke Klinik swasta belum ada perubahan yang signifikan,
keluarga akan membawa ke sarana layanan kesehatan terdekat yang lebih tinggi
tingkatannya (RSI Purwokerto).
c. Merawat
anggota keluarga
Apabila terdapat
anggota keluarga yang sakit, maka anggota keluarga yang lain akan merawatnya
sampai sembuh.
d. Memelihara
lingkungan
Lingkungan tempat
tinggal Bapak A kurang bersih, hal ini terlihat dari adanya sampah yang
berserakan dihalaman rumah, masih ada pakaian yang ditumpuk dikamar, penataan
perabotan rumah tangga belum rapi dan jamban terlihat kotor dan belum ada
penampungan air yang sesuai, hanya menggunakan ember yang terbuka.
Jalan menuju rumah
licin saat hujan dan berlumut.
e. Memanfaatkan
fasilitas kesehatan
Keluarga Bapak A sudah
mampu menggunakan fasilitas kesehatan dengan baik, hal ini dibuktikan jika ada
anggota keluarga yang sakit maka akan dibawa kesarana kesehatan yaitu klinik
umum.
f. Stress
dan koping keluarga
1) Stressor
yang dialami oleh keluarga meliputi:
a. Stressor
jangka pendek
Ibu K mengatakan setres
saat memikirkan kesehatan didalam kandungannya,karena beban pekerjaan yang
berat saat memasak gula jawa.
b. Stressor
jangka panjang
Ibu K mengatakan
bingung jika nanti anaknya sudah lahir untuk bisa memenuhi kebutuhan karena
keadaan suami yang bekerja hanya sebagai Penderes.
2) Kemampuan
keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Untuk stressor jangka
pendek keluarga mencoba untuk mempersiapkan segalanya dengan baik, terutama
masalah pusing, mual dan muntah setelah makan dan mencoba mengikhlaskan
kepergian neneknya dan berdo’a untuk almarhumah. Sedangkan untuk stressor
jangka panjang keluarga akan bekerja lebih giat agar dapat mencapai apa yang
diinginkan.
3) Strategi
koping
Apabila di keluarga
terdapat masalah, maka keluarga biasanya mengadakan musyawarah untuk bertukar
pikiran dan mencari jalan keluar bersama-sama.
g. Pemeriksaan
fisik
Pemeriksaan
|
Bapak
A
|
Ibu
K
|
Kepala
|
Bentuk
mesocepal, rambut bersih tidak beruban
|
Bentuk
mesocepal, rambut panjang bersih dan tidak beruban
|
TTV
|
120/90
mmHg
|
100/90
mmHg
|
BB/TB
|
75kg/175
cm
|
58kg/143
cm
|
Mata
|
Panjangan
jelas
|
Pandangan
jelas, bersih, tidak ada iritasi
|
Hidung
|
Bersih, simetris, tidak ada polip
|
Bersih,
Simetris, tidak ada polip
|
Mulut
|
Mukosa
bibir lembab, ada karies gigi
|
Mukosa
bibir lembab, ada karies gigi
|
Leher
|
Tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe
|
Tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe
|
Dada
|
Suara
jantung S1/S2, tidak ada pembesaran paru dan jantung
|
Suara
jantung S1/S2, tidak ada pembesaran paru dan jantung
|
Abdomen
|
Tidak
kembung, bising usus 10x/menit
|
Tidak
kembung, bising usus 10x/menit
|
Tangan
|
Tidak
ada luka memar, masih berfungsi dengan baik, tidak ada kelemahan
|
Tidak
ada luka memar, masih berfungsi dengan baik
|
Kaki
|
Tidak
ada lesi, tidak lumpuh
|
Tidak
ada lesi, tidak lumpuh
|
Keadaan
umum
|
Baik
|
Baik
|
II.
ANALISA DATA
No
|
Data
|
Penyebab
|
Masalah
|
1
|
Ds:
·
Ibu K mengatakan
dirinya cemas takut akan kandungannya bermasalah karena beban kerja
·
Ibu K mengatakan
belum tahu persiapan dan peran jadi seorang Ibu
·
Ibu K dan suami
mengatakan mau dan sangat terbuka jika ada yang memberikan informasi terkait
kandungan pada Ibu K
Do:
·
Raut muka Ibu K
tampak bingung
·
Ibu K terlihat
antusias ketika di informasikan hendak diberi penkes terkait masalah
kesehatan kandungannya
|
Ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
|
Ansietas
|
2
|
Ds:
·
Ibu K mengatakan
jalan menuju rumah licin saat hujan
Do:
Jalan terlihat menuju rumah licin,berlumut,dan sempit.
|
Ketidak
mampuan keluarga untuk modifikasi
lingkungan
|
Resiko
jatuh
|
SKORING DIAGNOSA
Skoring Diagnosa 1:
Ansietas berhubungan
dengan Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
No
|
Kriteria
|
Skala
|
Bobot
|
Skor
|
Penghitungan
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat
masalah
·
Potensial
·
Resiko
·
Aktual
|
1
2
3
|
1
|
2
|
2/3x1=2/3
|
Masalah
yang dialami olehkeluarga Ibu M adalah
belum tahu mengenal masalah kesehatan
|
2
|
Kemungkinan
masalah dapat dirubah
·
Mudah
·
Sebagian
·
Tidak dapat
|
2
1
0
|
2
|
2
|
2/2x1=2
|
Pada
saat dikaji keluarga mengatakan masalah tersebut kemungkinan dapat diubah
setelah mengetahui tugas menjadi orang tua
|
3
|
Potensial
masalah untuk dicegah
·
Tinggi
·
Cukup
·
Rendah
|
3
2
1
|
1
|
3
|
3/3x1=1
|
Keluarga
mengatakan pencegahan maslah tersebut sangat mudah tapi dengan bantuan pihak
lain seperti anggota keluarga yang lain
|
4
|
Menonjolnya
masalah
·
Masalah berat harus
ditangani
·
Ada masalah tapi
tidak perlu ditangani
·
Masalah tidak dirasa
|
2
1
0
|
1
|
1
|
1/2x1=1/2
|
Keluarga
mengatakan seiring pertumbuhan dan perkembangan, masalah bisa segera teratasi
dengan sendirinya
|
TOTAL
SKOR
|
4 1/6
|
|
Skoring Diagnosa 2:
Resiko jatuh
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan
No
|
Kriteria
|
Skala
|
Bobot
|
Skor
|
Penghitungan
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat
masalah
·
Potensial
·
Resiko
·
Aktual
|
1
2
3
|
1
|
2
|
2/3x1=2/3
|
Merupakan
masalah yang belum muncul karena dari keluarga belum ada jatuh
|
2
|
Kemungkinan
masalah dapat dirubah
·
Mudah
·
Sebagian
·
Tidak dapat
|
2
1
0
|
2
|
1
|
1/2x2=1/2
|
Keluarga
siap menerima informasi dan mempunyai sumber daya yang cukup
|
3
|
Potensial
masalah untuk dicegah
·
Tinggi
·
Cukup
·
Rendah
|
3
2
1
|
1
|
3
|
2/3x1=2/3
|
|
4
|
Menonjolnya
masalah
·
Masalah berat harus
ditangani
·
Ada masalah tapi
tidak perlu ditangani
·
Masalah tidak dirasa
|
2
1
0
|
1
|
0
|
2/2x1=0
|
Keluarga
belum menyadari dengan jalan yang licin
|
TOTAL
SKOR
|
2 5/3
|
|
III.
Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas
berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kesehatan
2. Resiko
jatuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan
IV.
RENCANA KEPERAWATAN
Nama KK : Bapak A
Umur : 28 tahun Alamat : Desa Pageraji, RT04/01
No
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan
|
Kriteria Evaluasi
|
Intervensi
|
||||||||||||||||||
Kriteria
|
Evaluasi
|
|||||||||||||||||||||
1
|
Ansietas
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
|
Umum:
setelah dilakukan askep keluarga selama 1 minggu dapat diharapkan keluarga
mendapatkan pengetahuan yang lebih tentang kehamilan
Khusus:
-
Keluarga Bapak A
mengenal masalah bagaimana peran sebagai Ibu dan bapak
|
Verbal
afektif
|
Keluarga
dapat menyebutkan pengurus rumah tangga, pengasuh anak, pelindungan keluarga.
Keterangan
:
1.Kuat
2.Berat
3.Sedang
4.Ringan
5.Tidak
ada keluhan
|
·
Bina hubungan saling
percaya kepada keluarga
·
Kaji sumber daya,
tenaga, biaya, waktu, dan fasilitas milik keluarga
·
Tanyakan kabar dan
kondisi kesehatan keluarga
·
Kaji pengetahuan
keluarga tentang pentingnya mengetahui peran sebagai orang tua
·
Berikan pengetahuan
peran sebagai orang tua
|
|||||||||||||||||
2
|
Resiko
jatuh berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga untuk memodifikasi
lingkungan
|
Umum:
setelah dilakukan askep keluarga selama 1 minggu diharapkan keluarga dapat
menyadari pentingnya lingkungan yang aman
Khusus:
Keluarga dapat
mencegah risiko terjadinya jatuh
|
Verbal
afektif
|
·
Menjelaskan
pentingnya menjaga kesehatan
·
Mampu meminimalkan
resiko jatuh
Keterangan :
1.Tidak pernah
menunjukan
2.Jarang
Menunjukan
3.Kadang-kadang
menunjukan
4.Sering
menunjukan
5.Secara
konsisten menunjukan.
|
·
Bina hubungan saling
percaya dengan anggota keluarga dalam rangka perencanaan tindak lanjut kunjungan
·
Tanyakan kabar dan
kondisi kesehatan keluarga
·
Kaji pengetahuan
tentang pentingnya kesehatan
·
Ciptakan lingkungan
yang aman
|
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA
BAPAK A DENGAN
PERAN
SEBAGAI ORANG TUA PADA
RT 04/1 DESA PAGERAJI
KECAMATAN CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS
Disusun
Sebagai Tugas
Pada Pembelajaran Stase Keperawatan Keluarga
Program Pendidikan Profesi Ners Universitas
Muhammadiyah Purwokerto
Oleh :
GAYUH DIAN MAHARDIKA
1411040108
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2014
Comments
Post a Comment