ANALISA DATA WILAYAH RW IV KELURAHAN JOBOKUTO-JEPARA
ANALISA
DATA WILAYAH RW IV KELURAHAN JOBOKUTO-JEPARA
NO
|
TGL
|
DATA FOKUS
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
1
|
19
Mei 2006
|
DO:
Hasil
observasi :
Pengkajian
perilaku dan lingkungan ;
-
Got tidak
lancar, hitam dan berbau, terlihat sampah dan feses
-
Sampah rumah
tangga berserakan di dalam rumah
-
Sungai kotor
dan banyak sampah
-
Pencahayan dan
ventilasi kurang
-
Ditemukan
banyaknya air selokan yang tergenang dan tidak mengalir
-
Air selokan
terbuka tanpa ada penutup
-
Sebagian besar
di rumah warga terdapat pakaian yang tidak tertata rapi dan bergantungan
-
Terlihat ada
faeces dan banyak sampah di selokan.
-
Terlihat anak
kecil BAB di selokan.
Hasil
angket :
Pengkajian
perilaku dan lingkungan ;
-
111 (52,4%)
warga membuang air limbah di got, 31 (14,6%) warga membuang air limbah di
sungai, 76 (35,8%) warga membuang diselokan, disembarang tempat 5 KK (2,4%).
dengan kondisi selokan : 11 (5,2%) tertutup dan tergenang, 69 (32,5%) terbuka
dan tergenang.
-
98 (46,2%)
keadaan rumah warga tidak bersih dengan adanya : sisa makanan 15 rumah
(7,1%), debu 48 rumah (22,6%) dan sampah berserakan 44 rumah (20,8%)
Pengkajian
epidemiologi:
-
Vektor : nyamuk
sebanyak 159 (33%) rumah, tikus 135 (28%) rumah, lalat 72 (14,9%) rumah,
kecoa 71 (14,7%) rumah, kucing 43 (8,9%) rumah, dan burung 2 (0,4%) rumah.
-
105 (49,5%)
warga tidak membuka jendela, 74 (34,9%) warga jarang membuka jendela dan
sebanyak 22 (10,4%) warga tidak memiliki jendela.
-
151 (71,2%) KK
tidak mempunyai jamban
-
11 (5,2%) KK
buang air besar ke selokan dan 46 (21,7%) KK buang air ke sungai.
-
Angka kejadian
penyakit pada bayi : ISPA 5 bayi (15,6%), Diare 1 bayi (3,1%)
-
Angka kejadian
penyakit pada balita: ISPA 13 anak (16,5%), diare 6 anak (7,6%)
-
Angka kejadian
penyakit pada anak sekolah : ISPA 8 anak (8,4%), diare 4 anak (4,2%)
-
Angka kejadian
penyakit DHF pada WARGA RW IV Jobokuto sebanyak 4 orang
-
Bidan desa
menyatakan di RW IV banyak angka kejadian penyakit TB C, Diare, ISPA dan DHF
Pengkajian
pendidikan pengetahuan dan organisasi:
-
60 (28,3%) KK
ingin diberi penyuluhan secara individu.
-
135 (63,7%) KK
ingin diberi penyuluhan secara kelompok.
-
174 (82,1%) KK
belum mendapatkan pembinaan dari tenaga kesehatan.
-
Membuang sampah
sembarangan sebesar 3 rumah (1,4%), di sungai 23 rumah (10,8%)
DS :
Hasil wawancara :
Pengkajian perilaku dan lingkungan ;
-
Kebersihan lingkungan
dilakukan 1 kali sebulan
-
Masyarakat
kurang aktif dalam pelaksanaan kebersihan lingkungan
-
Sebagian warga
mengatakan kebiasaan BAB anak-anaknya di selokan/sungai.
Pengkajian
pendidikan pengetahuan dan organisasi ;
-
Ketua RT dan
sebagian warga mengatakan bahwa untuk membasmi demam berdarah dengan cara
penyemprotan.
-
Sebagian warga
RW IV mengatakan bahwa untuk bersih-bersih dilingkungan rumahnya tidak ada
waktu dan sudah cape (lelah) setelah bekerja seharian.
|
Inefektif
pemeliharaan kesehatan lingkungan pada masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto
berhubungan dengan ketidakmampuan mengambil keputusan yang tepat dalam
management kesehatan lingkungan sekunder terhadap kurang pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan lingkungan
|
2
|
19
Mei 2006
|
DO:
Hasil Angket :
Pengkajian epidemiologi ;
-
Angka kejadian
penyakit pada bayi : campak 2 bayi (6,3%)
-
Angka kejadian
penyakit pada balita: campak 15 anak (19%)
-
Bayi yang tidak
memiliki KMS 17 orang (53,1%), dengan alasan hilang 9 orang (52,9%), merasa
tidak perlu 3 orang (17,6%), tidak diberi petugas 3 orang (17,6%), dan belum
pernah ke Posyandu 2 orang (11,8%)
-
Balita yang
tidak memiliki KMS 27 orang (41,5%) dengan alasan hilang 19 orang (70,4%),
merasa tidak perlu 3 orang (11,1%), tidak diberi petugas 5 orang (18,5%),
-
Status
imunisasi balita di RW IV yang tidak lengkap sebanyak 32 orang (40,5%).
-
Angka kejadian
penyakit pada anak sekolah : kulit 12 anak (12,6%) dan gigi 6 anak (6,3%).
-
195 (92%) KK
ingin diberi penyuluhan baik secara individu maupun kelompok
-
Angka kejadian
penyakit pada lansia : stroke 2 orang (5,0%), rheumatik 22 orang (55,0%),
hipertensi 13 orang (32,5%), TBC 3 orang (7,5%).
DS :
Hasil wawancara :
Pengkajian pendidikan, pengetahuan dan
organisasi :
-
Sebagian warga
mengatakan ingin mengetahui tentang TBC.
-
Sebagaian warga
mengatakan takut keluarganya terjangkit
TBC
Pengkajian
epidemiologi :
-
Bidan desa
menyatakan di RW IV banyak angka kejadian penyakit TB C
-
Warga mengatakan bahwa
di RW IV Kelurahan Jobokuto belum memiliki wadah atau organisasi untuk
kesehatan lansia
|
Inefektif
pemeliharaan kesehatan pada bayi dan balita,anak usia sekolah dan lansia di
wilayah RW IV kelurahan Jobokuto: DM ,campak, kulit, caries gigi, reumatik,
hipertensi dan stroke berhubungan
dengan defisit pengetahuan masyarakat
tentang penyakit : penyebab dan penularannya serta penatalaksanaannya.
|
3
|
19
Mei 2006
|
DO:
Hasil Angket :
Pengkajian epidemiologi ;
-
6 orang (4,9%)
remaja mengaku sebagai pengkonsumsi alkohol
-
3 orang (2,4%)
remaja mengaku sebagai pemakai narkoba.
Pengkajian pendidikan, pengetahuan dan
organisasi :
-
Remaja yang
tidak aktif mengikuti kegiatan organisasi sebanyak 45 orang (36,6%).
-
Alasan dari ke 45
remaja yang tidak aktif mengikuti organisasi adalah malu 12 orang (26,7%),
tidak ada waktu 25 orang (55,6%), tidak perlu 2 orang (44,4%), tidak ada
wadahnya 5 orang (11,1%).
DS:
Hasil wawancara :
Pengkajian epidemiologi
-
Berdasarkan
wawancara dengan warga didapatkan data bahwa sebagian remaja ada yang
mengkonsumsi alkohol dan narkoba.
Pengkajian pendidikan, pengetahuan dan
organisasi :
-
Berdasarkan
wawancara dengan warga ditemukan pula data bahwa mengkonsumsi alkohol/miras
adalah hal yang biasa untuk menghangatkan badan.
-
Wawancara dengan
remaja pengurus REMAS bahwa anggotanya ada 40 orang, tetapi yang aktif
mengikuti setiap kegiatan hanya sekitar 20 orang.
|
Inefektif
koping remaja di RW IV Kel. Jobokuto:
penggunaan NAPZA berhubungan dengan support sistem sosial terhadap alkohol,
sekunder terhadap kurang pengetahuan remaja tentang NAPZA.
|
PRIORITAS MASALAH KESEHATAN WILAYAH RW IV
KELURAHAN JOBOKUTO-JEPARA
MASALAH
KEPERAWATAN
|
KOMPONEN
|
PEMBENARAN
|
SKOR (A+2B)XC
|
URUTAN
|
|
KRITERIA
|
SKOR
|
||||
Pemeliharaan
kesehatan lingkungan inefektif
|
A. Ukuran masalah
|
8
|
Hasil
angket :
Pengkajian
perilaku dan lingkungan ;
-
111 (52,4%)
warga membuang air limbah di got, 31 (14,6%) warga membuang air limbah di
sungai, 76 (35,8%) warga membuang diselokan, disembarang tempat 5 KK (2,4%).
dengan kondisi selokan : 11 (5,2%) tertutup dan tergenang, 69 (32,5%) terbuka
dan tergenang.
-
98 (46,2%)
keadaan rumah warga tidak bersih dengan adanya : sisa makanan 15 rumah
(7,1%), debu 48 rumah (22,6%) dan sampah berserakan 44 rumah (20,8%)
-
Vektor : nyamuk
sebanyak 159 (33%) rumah, tikus 135 (28%) rumah, lalat 72 (14,9%) rumah,
kecoa 71 (14,7%) rumah, kucing 43 (8,9%) rumah, dan burung 2 (0,4%) rumah.
-
105 (49,5%)
warga tidak membuka jendela, 74 (34,9%) warga jarang membuka jendela dan
sebanyak 22 (10,4%)warga tidak memiliki jendela.
-
11 (5,2%) KK
buang air besar ke selokan dan 46 (21,7%) KK buang air ke sungai.
-
60 (28,3%) KK
ingin diberi penyuluhan secara individu.
-
135 (63,7%) KK
ingin diberi penyuluhan secara kelompok.
-
174 (82,1%) KK
belum mendapatkan pembinaan dari tenaga kesehatan.
-
Membuang sampah
sembarangan sebesar 3 rumah (1,4%), di sungai 23 rumah (10,8%)
-
Angka kejadian
DHF setahun terakhir ada 4 kasus.
-
Angka kejadian
penyakit pada bayi : ISPA 5 bayi (15,6%), Diare 1 bayi (3,1%)
-
Angka kejadian
penyakit pada balita: ISPA 13 anak (16,5%), diare 6 anak (7,6%)
-
Angka kejadian
penyakit pada anak sekolah : ISPA 8 anak (8,4%), diare 4 anak (4,2%)
|
(8+2x6)x7 = 140
|
2
|
B. Keseriusan masalah
|
6
|
-
Masalah
dianggap serius karena dengan kebiasaan yang tidak sehat dapat menyebabkan
berbagai penyakit.
-
Berdasarkan
wawancara BIDES, warga RW IV banyak angka kejadian yang disebabkan oleh
faktor lingkungan (ISPA dan DHF )
|
|||
C. Keefektifan intervensi
|
7
|
Kekurangtahuan
warga tentang pemeliharaan lingkungan dapat menyebabkan lingkungan menjadi
sumber dari berbagi penyakit. Dengan pemberian penyuluhan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan warga tentang pemeliharaan lingkungan sehingga dapat
menerapkannya ke dalam perilaku
sehari-hari.
|
|||
Inefektif
pemeliharaan kesehatan pada bayi dan balita,anak usia sekolah dan lansia di
wilayah RW IV kelurahan Jobokuto: ISPA, diare dan campak, kulit, caries gigi,
reumatik, hipertensi dan stroke .
|
A. Ukuran masalah
|
8
|
Hasil Angket :
Pengkajian epidemiologi ;
-
Angka kejadian
penyakit pada bayi :campak 2 bayi (6,3%)
-
Angka kejadian
penyakit pada balita: campak 15 anak (19%)
-
Bayi yang tidak
memiliki KMS 17 orang (53,1%).
-
Balita yang
tidak memiliki KMS 27 orang (41,5%).
-
Status
imunisasi balita di RW IV yang tidak lengkap sebanyak 32 orang (40,5%).
-
Angka kejadian
penyakit pada anak sekolah : kulit 12 anak (12,6%) dan gigi 6 anak (6,3%).
-
195 (92%) KK
ingin diberi penyuluhan baik secara individu maupun kelompok
-
Angka kejadian
penyakit pada lansia : stroke 2 orang (5,0%), rhematik 22 orang (55,0%),
hipertensi 13 orang (32,5%), TBC 3 orang (7,5%).
|
(8+2x7)x7
=154
|
1
|
B. Tingkat keseriusan
|
7
|
Masalah
dianggap serius karena adanya bayi dan balita, anak sekolah dan lansia yang
mendrita penyakit dapatmenyebabkan hal yang tidak diinginkan sehingga
mempengaruhi kehidupan masyarakat secara umum misalnya produktifitas kerja
menurun karena harus merawat penderita.
|
|||
C. Keefektifan intervensi
|
7
|
-
Relatif efektif
-
Angka kesakitan
yang tinggi dapat dicegah dan dikurangi dengan pemberian penyuluhan sehungga
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit
tersebut dan berperilaku sesuai dengan prinsip hidup sehat.
|
|||
Inefektif
koping remaja di RW IV Kelurahan Jobokuto: penggunaan NAPZA
|
A. Ukuran masalah
|
6
|
Hasil Angket :
Pengkajian epidemiologi ;
-
6 orang (4,9%)
remaja mengaku sebagai pengkonsumsi alkohol
-
3 orang (2,4%)
remaja mengaku sebagai pemakai narkoba.
Pengkajian pendidikan, pengetahuan dan
organisasi :
Remaja yang tidak aktif mengikuti kegiatan
organisasi sebanyak 45 orang (36,6%).
|
(6+2x8)x4 =88
|
3
|
B. Tingkat keseriusan
|
8
|
Masalah
dianggap cukup serius sebab perilaku tersebut dapat merusak masa depan dan
dapat mempengaruhi remaja lain untuk melakukan perilaku yang menyimpang,.
|
|||
C. Keefektifan intervensi
|
4
|
-
Cukup efektif
-
Dengan
pemberian pendidikan kesehatan tentang NAPZA diharapkan dapat meningkatan
pengetahuan sehingga remaja menyadari akan akibat penggunaan NAPZA.
|
KETERANGAN:
A : Presentasi
populasi dalam keseriusan masalah kesehatan
B : Tingkat
keseriusan masalah
C : Efektifitas
intervensi
RENCANA KEPERAWATAN WILAYAH RW IV KELURAHAN JOBOKUTO-JEPARA
NO
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
TUJUAN
|
RENCANA
TINDAKAN
|
METODE
EVALUASI
|
EVALUATOR
|
|||
TUM
|
TUK
|
KODE NIC
|
INTERVENSI
|
|||||
1.
|
Inefektif pemeliharaan
kesehatan lingkungan pada masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto berhubungan
dengan ketidakmampuan mengambil keputusan yang tepat dalam management
kesehatan lingkungan sekunder terhadap kurang pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan lingkungan
|
Pemeliharaan kesehatan lingkungan
pada masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto efektif setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 6 bulan dengan kriteria :
-
Angka kejadian
ISPA pada bayi dan balita menurun dari 16,5% menjadi 5%
-
Angka kejadian
diare pada balita dan menurun dari 7,6% menjadi 2%
-
Angka kejaadia
DHF tidak ada.
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 45 menit
- Pengetahuan masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto tentang
pemeliharaan kesehatan lingkungan 80 % meningkat.
- Masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto tidak lagi salah
dalam pandangannya terhadap suatu penyakit ( 80% )
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan
- Kesadaran masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto
terhadap pemeliharaan kesehatan lingkungan bertambah (80%).
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan
- Perilaku masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto
terhadap hidup sehat meningkat (80%):
·
Kerjabakti minimal 2 X sebulan
·
Membuka jendela
tiap hari
·
BAB di WC
·
Membuang sampah
di tempat sampah
|
5510
7370
5510
|
- Kaji individu, keluarga dan komunitas dalam
mengklarifikasi terhadap nilai-nilai dan kebudayaan yang berhubungan dengan
kesehatan.
- Identifikasi pengetahuan dan keterampilan masyarakat
dan pelayanan yang dibutuhkan
- Identifikasi tingkat dukungan masyarakat.
- Identifikasi sumber-sumber (Orang, tempat, uang dan
lain-lain) yang dibutuhkan untuk melancarkan program.
- Bina hubungan saling percaya dengan keluarga dan
masyarakat.
- Komunikasikan rencana perubahan masyarakat
- Bantu
masyarakat untuk menyiapkan perubahan.
- Koordinasikan
upaya pemberian pelayanan kesehatan untuk perubahan yang tepat waktu.
- Kembangkan rencana dalam bidang kesehatan, sosial
dan kebutuhan finansial masyarakat
- Dokumentasikan rencana perubahan dari masyarakat.
- Beri penyuluhan tentang kesehatan lingkungan.
- Motivasi warga untuk berperilaku hidup sehat.
- Dorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan
pemeliharaan rumah.
- Beri suport sistem keluarga untuk meningkatkan
efektifitas perilaku hidup sehat.
- Libatkan individu, keluarga dan kelompok dalam
pembuatan perencanaan dan pelaksanaan dalam modifikasi perilaku sehat.
- Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk mengubah
perilaku hidup sehat.
- Kolaborasi dengan anggota tim kesehatan dan
masyarakat dalam merencanakan pelayanan kesehatan masyarakat.
|
- Observasi
- Wawancara
- Angket
|
-
Perawat.
-
Kepala
puskesmas
-
Tokoh
masyarakat
|
|
2
|
Inefektif
pemeliharaan kesehatan pada bayi dan balita,anak usia sekolah dan lansia di
wilayah RW IV kelurahan Jobokuto: DM, campak, kulit, caries gigi, TBC,
reumatik, hipertensi dan stroke
berhubungan dengan defisit
pengetahuan masyarakat tentang penyakit : penyebab dan penularannya
serta penatalaksanaannya.
|
Pemeliharaan
kesehatan pada masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto menjadi efektif setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3 bulan dengan kriteria:
-
Angka kejadian
penyakit campak pada bayi menurun dri 6,3%
menjadi 2%
-
Angka kejadian
penyakit campak pada balita menurun dari 19% menjadi 5%.
-
Angka kejadian
penyakit kulit pada anak sekolah berkurang dari 12,6% menjadi 4%
-
Angka kejadian penyakit gigi pada anak
sekolah berkurang dari 6,3% menjadi 2%
-
Angka kejadian
penyakit rheumatik pada lansia
berkurang dari 55,0% menjadi 30%
-
Angka kejadian
penyakit hipertensi pada lansia berkurang dari 32,5% menjadi 20%.
|
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 x
45 menit pengetahuan tentang penyebab, tanda dan gejala, cara penularan,
penanganan, komplikasi dan cara pencegahan terhadap penyakit DM, TBC, campak,
kulit, caries gigi, reumatik, hipertensi dan stroke meningkat ( 80% )
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1
bulan
- Partisipasi masyarakat dalam berperilaku hidup sehat
80 % meningkat.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2
bulan
- POKJAKES dapat berjalan aktif ( 80% ).
- Kader kesehatan berjalan aktif ( 90% )
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1
bulan
- Memanfaatkan fasilitas secara optimal ( 75 % )
|
5240
5440
|
- Kaji warga dalam identifikasi masalah atau situasi
yang dapat menimbulkan masalah kesehatan.
- Kaji warga untuk mendaftar dan memprioritaskan
berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan (penyakit).
- Identifikasi tingkat dukungan masyarakat.
- Identifikasi dukungan finansial masyarakat
- Gali kebutuhan sumber yang dibutuhkan komunitas
- Berikan penyuluhan tentang penyakit : campak, kulit,
TBC, caries gigi, reumatik, hipertensi dan stroke
- Beri support sistem terhadap kader kesehatan untuk
berpartisipasi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal.
|
- Observasi.
- Wawancara
- Angket
|
-
Perawat.
-
Kepala
puskesmas
|
|
3
|
Inefektif
koping pada kelompok remaja di RW IV Kelurahan Jobokuto : penggunaan NAPZA
berhubungan support sistem sosial terhadap alkohol, sekunder defisit
pengetahuan remaja tentang NAPZA.
|
Koping
pada kelompok remaja RW IV Kel. Jobokuto Jepara efektif setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 6 bulan, dengan kriteria :
-
Penggunaan miras pada remaja RW IV menurun dari 4,9%
menjadi 2%
-
Penggunaan narkoba pada remaja RW IV menurun dari
2,4% menjadi 1%
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 X 45
menit
- Remaja RW IV memahami efek samping dari narkoba ( 90% ).
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1
bulan
- Pola perilaku remaja RW IV Kel. Jobokuto Jepara
sesuai dengan kaidah kesehatan ( 80%).
- Remaja RW IV Kel. Jobokuto Jepara menjauhi dan tidak
mengkonsumsi miras/narkoba
(100% ).
|
-
4510
4512
|
- Identifikasi dengan pasien faktor-faktor yang
mempengaruhi penggunaan narkoba dan miras.
- Identifikasi support sistem dari masyarakat.
- Beri support kepada remaja yang mengkonsumsi
miras/narkoba untuk merubah perilaku.
- Bantu remaja yang mengkonsumsi miras/narkoba dan
keluarga mengidentifikasi terhadap pengingkaran.
- Bantu keluarga untuk mengungkapkan pengakuan tentang
ketergantungan zat.
- Bantu remaja yang mengkonsumsi miras/narkoba
mengidentifikasi efek negatif ketergantungan obat terhadap kesehatan.
- Sarankan kepada pengguna untuk mengurangi penggunaan
zat yang berujung pada penghentian penggunaan.
|
- Wawancara
- Angket
|
-
Perawat
-
Bides
-
Toma
-
Toga
-
Kepala
Puskesmas
|
|
PLAN OF ACTION WILAYAH RW IV KELURAHAN JOBOKUTO-JEPARA
MASALAH
KESEHATAN
|
TUJUAN
|
KEGIATAN
|
SASARAN
|
WAKTU
|
TEMPAT
|
DANA
|
PENANGGUNG
JAWAB
|
Inefektif
pemeliharaan kesehatan lingkungan pada masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto
|
Pemeliharaan
kesehatan lingkungan pada masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto efektif setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 6 bulan dengan kriteria :
-
Angka kejadian
ISPA pada bayi dan balita menurun dari 16,5% menjadi 5%
-
Angka kejadian
diare pada balita dan menurun dari 7,6% menjadi 2%
-
Angka kejaadia
DHF tidak ada.
|
Pendidikan kesehatan tentang pemeliharaan kesehatan
lingkungan
|
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal 09 Juni 2006 pukul 13.00 WIB
|
Kumpulan
RT 12
|
Sumber : swadana dan
swadaya masyarakat
|
1.
Kepala Puskesmas
2.
Bidan desa
3.
Ketua RW IV
4.
Ketua RT 12, 13, dan 14
5.
Ketua Pokjakes dan seksi-seksi pokjakes
6.
Mahasiswa PJ
RT 12
-
Ary
-
Antonia
-
Kuntaryadi
RT 13
-
Rofiqoh
-
Dudung
-
Lita
RT 14
-
Tati
-
Rita
|
Tanggal 08 Juni 2006 pukul 19.30 WIB
|
Pertemuan pengurus RT !4
dan warga di rumah Bapak M. Kolil
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
|||||
Kerja bakti
|
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal 02 Juni 2006 pukul 07.00 WIB di RT 12 dan 13
|
RT
12 dan RT 13
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
|||
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal 09 Juni 2006 pukul 08.00 WIB di RT 14
|
RT
14
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
||||
Pemeriksaan jentik nyamuk
|
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal 16 Juni 2006. pukul 09.00 WIB
|
RT
12 dan RT 13
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
|||
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal
17 Juni 2006. pukul 09.30 WIB
|
RT
14
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
||||
Lintas sektoral dalam pembuatan plangkat
kebersihan lingkungan
|
Dinas
Perrtamanan Kota Jepara
|
Tanggal
29 Juni 2006 pukul 09.00 WIB
|
Dinas
Perrtamanan Kota Jepara
|
Dinas
Perrtamanan Kota Jepara dan mahasiswa
|
|||
Pembentukan
Pokjakes
|
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal
13 Mei 2006 pukul 20.00 WIB
|
Mushola
Baitul Muqorrobin Kel. Jobokuto
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
|||
Inefektif
pemeliharaan kesehatan pada bayi dan balita, anak usia sekolah dan lansia di
wilayah RW IV kelurahan Jobokuto: DM, campak, kulit, caries gigi, reumatik,
hipertensi dan stroke
|
Pemeliharaan
kesehatan pada masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto menjadi efektif setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3 bulan dengan kriteria:
-
Angka kejadian
penyakit campak pada bayi menurun dri 6,3%
menjadi 2%
-
Angka kejadian
penyakit campak pada balita menurun dari 19% menjadi 5%.
-
Angka kejadian
penyakit kulit pada anak sekolah berkurang dari 12,6% menjadi 4%
-
Angka kejadian penyakit gigi pada anak
sekolah berkurang dari 6,3% menjadi 2%
-
Angka kejadian
penyakit rheumatik pada lansia
berkurang dari 55,0% menjadi 30%
-
Angka kejadian
penyakit hipertensi pada lansia berkurang dari 32,5% menjadi 20%.
|
Penkes penyakit DHF
|
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal 12 Mei 2006. Pukul 13.00 WIB
|
Kumpulan
RT 12 di rumah Bapak
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
|
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal 09 Juni 2006. Pukul 13.00 WIB
|
Kumpulan arisan nelayan RT 13 di rumah Bapak
Mukhlisin
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
||||
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal 20 Juni 2006. Pukul 16.30 WIB
|
Pengajian Dawis RT 14 di rumah
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
||||
Penkes TBC
|
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal 16 Juni 2006. Pukul 16.00
|
RT 12
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
|||
Penkes Stroke
|
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal 16 Juni 2006. pukul 16.00 WIB
|
Pengajian Yassin Sifa RT 13
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
|||
Penkes Hipertensi
|
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal 07 Juni 2006. pukul 19.30 WIB
|
Pengajian Dawis Rt 12 di rumah ibu Tami’ah
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
|||
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal 08 Juni 2006. pukul 49.00 WIB
|
Kumpulan PKK RW di rumah ibu Yati
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
||||
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal 06 Juni 2006. pukul 16.30 WIB
|
Pengajian Dawis RT 14 di rumah ketua RT 14 Bapak Nur
Efendi
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
||||
Penkes Artritis Gout
|
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal 09 Juni 2006. pukul 13.00 WIB
|
Kumpulan rapat RT 12 di rumah Bapak Sabin
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
|||
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal 09 Juni 2006. pukul 13.00 WIB
|
Pengajian Yasin Sifa di rumah Bapak Ngatmono
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
||||
Penkes tentang imunisasi
|
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal 09 Juni 2006. pukul 13.00 WIB
|
Pengajian Dawis RT 12 di rumah
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
|||
Penkes ISPA
|
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal 21 Juni 2006. pukul 19.30 WIB
|
Pengajian Dawis RT 12
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
|||
Penkes Diare
|
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal 12 Juni 2006. pukul 16.00 WIB
|
PKK RT 14 di rumah ketua Bapak Nur Efendi
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
|||
Penkes kesehatan gigi
|
Seluruh
siswa kelas V SDN Kampus II,III dan IV
|
Tanggal 21 Juni 2006. pukul 08.00 WIB
|
SDN
Kampus II,III dan IV
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
|||
Penkes DM
|
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal 20 Juni 2006. pukul 08.00 WIB
|
PKK RW IV
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
|||
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal 08 Juni 2006. pukul 16.00 WIB
|
PKK RW IV
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
||||
Penkes Campak
|
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal 13 Juni 2006. pukul 6.00 WIB
|
Pengajian Dawis RW IV di rumah Juariah
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
|||
Pelatihan dan Penbentukan kader posyandu lansia
|
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal 09-10 Juni 2006. pukul 19.30 WIB
|
Kelurahan
Jobokuto
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
|||
Posyandu lansia
|
Seluruh
warga RW IV Jobokuto
|
Tanggal
07 Juni 2006. pukul 09.00 WIB
|
Dirumah
ibu Tati RT 12
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
|||
Inefektif
koping remaja di RW IV Kelurahan Jobokuto: penggunaan NAPZA.
|
Koping
pada kelompok remaja RW IV Kel. Jobokuto Jepara efektif setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 6 bulan, dengan kriteria :
-
Penggunaan
miras pada remaja RW IV menurun dari 4,9% menjadi 2%
-
Penggunaan
narkoba pada remaja RW IV menurun dari 2,4%
menjadi 1%
|
Pendidikan kesehatan tentang NAPZA
|
Seluruh
remaja di RW IV Kel. Jobokuto Jepara.
|
Tanggal 07 Juni 2006. pukul 19.45 WIB
|
Kumpulan
Remas Kelurahan Jobokuto
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
|
Mengundang alim ulama untuk menjelaskan buruknya
penggunaan miras/narkoba terhadap akhlak para remaja.
|
Seluruh remaja di RW IV
Kel. Jobokuto Jepara
|
Tanggal 08 Juni 2006. pukul 19.00 WIB
|
Pengajian
remaja RT 13
|
Sumber
: swadana dan swadaya masyarakat
|
EVALUASI IMPLEMENTASI KEGIATAN KOMUNITAS DI RW IV KEL JOBOKUTO
NO
|
MASALAH
|
TEMPAT/
WAKTU
|
KEGIATAN
|
KEKUATAN
|
KELEMAHAN
|
1
|
Kesehatan Lingkungnn
|
Mushola
Baitul Muqorrobin tanggal 13 Mei 2006 jam 20.00 WIB
|
Musyawarah Warga I dalam
memfasilitasi pembentukan Pokjakes Mina Husada
|
1.
Penerimaan yang
baik dari warga
2. Tersedianya tempat, sarana dan prasarana untuk
pelaksanaan penyuluhan yang memperlancar pelaksanaan.
3.
Adanya dukungan
dari semua warga di RW IV Kelurahan Jobokuto sehingga dapat terbentuk
kepengurusan Pokjakes Mina Husada.
|
1.
Tidak semua
para undangan hadir dalam pertemuan MW I
2.
Kegiatan tidak
tepat waktu.
3.
Masih ada
beberapa warga yang di luar mushola
|
1. Rumah bapak M. Kolil RT 14, 8 Juni 2006 pukul 19.30
WIB
2. Rumah bapak RT 12, 9 Juni 2006 pukul 13.00 WIB
3. Mushola Baitul Muqorrobin tanggal 29 Juni 2006 jam
20.00 WIB
|
Pendidikan kesehatan
tentang pemeliharaan kesehatan lingkungan
Membuat plang kebersihan
lingkungan RT 12, 13, 14
|
1.
Penerimaan yang
baik dari warga, bersamaan dengan kegiatan pertemuan pengurus RT 14 dan warga
2. Tersedianya tempat, sarana dan prasarana untuk
pelaksanaan penyuluhan yang memperlancar pelaksanaan.
3. Respon positif yang ditunjukan dengan adanya
tanggapan dan tanya jawab dari warga.
4. Adanya kerjasama dengan dinas pertamanan dalam
penyediaan plang.
|
1.
Letak ruang
pertemuan yang menjadi 3 ruangan sehingga tidak semua warga dapat melihat
media yang disajikan
2.
Pelaksanaan
kegiatan tidak tepat waktu.
3.
Hanya tersedia
3 plang untuk wilayah RW IV.
|
||
1.
RT 12 dan 13, 2 Juni 2006 pukul 07.00
2.
RT 14, 9 Juni 2006 pukul 07.00
|
Kerja bakti
|
1.
Tersedianya
sarana dan prasarana dari warga dan mahasiswa
2.
Partisipasi
aktif dari warga
3.
Sebelum
diadakan kerja bakti dilakukan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan
4.
Bersamaan
dengan jadwal kerjabakti warga RT 12, 13 dan 14
|
1.
Kerja bakti
dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan piala dunia sehingga remaja tidak
banyak yang datang karena malam hari begadang sehingga pagi hari banyak yang
tidur
2. Warga banyak yang kelelahan pada pagi harinya
sehabis melaut.
3. Wilayah RT 14 dibagi menjadi 2 wilayah sehingga pada
saat pelaksanaan kerja bakti, warga hanya membersihkan di wilayahnya
masing-masing.
|
||
1.
RT 12 dan 13, 16 Juni 2006 pukul 09.00
2.
RT 14, 17 Juni 2006 pukul 09.30
|
Pemeriksaan jentik nyamuk
|
1.
Partisipasi
aktif dari kader dalam pemeriksaan jentik nyamuk
2.
Warga
kooperatif
3.
Tersedianya
alat pemeriksaan jentik nyamuk
4.
Bersamaan
dengan jadwal pemeriksaan jentik nyamuk kelurahan Jobokuto di RT 12, 13 dan
14.
|
1.
Keterbatasan
waktu untuk penyuluhan 3 M di tiap-tiap rumah
2.
Masih ada
beberapa rumah yang terdapat jentik nyamuk pada bak mandi, drum dan pot bunga
|
||
1.
RT 12, 12 Mei 2006 pukul 13.00 WIB
2.
Rumah Bapak Mukhlisin RT 13, 9 Juni 2006 pukul 13.00 WIB
3.
Rumah Bapak RT 14, 20 Juni 2006 pukul 16.30 WIB
|
Pendidikan
Kesehatan tentang penyakit DHF
|
1.
Adanya kasus
DHF di wilayah RW IV membuat waga termotivasi untuk mengetahui lebih banyak
tentang DHF.
2.
Tersedianya
sarana dan prasarana
3.
Bersamaan
dengan jadwal kumpulan RT 12, arisan
nelayan RT 13 dan pengajian Dawis RT 14
|
1.
Pada saat
penyuluhan sarana yang tersedia kurang mencukupi untuk menampung audien
sehingga sebagian besar audien ada di luar rumah
|
||
1.
RT 12, 21 Juni 2006 pukul 19.30 WIB
|
Pendidikan kesehatan
tentang ISPA
|
·
Tersedianya
sarana dan prasarana.
·
Semua warga
antusias
·
Bersamaan
dengan jadwal kumpulan Dawis RT 12
|
·
Ruangan yang
sempit, sehingga tidak semua warga dapat melihat media yang disajikan
|
||
1. SDN Kampus Jobokuto II,III,IV, 21
Juni 2006 pukul 08.00
2. PKK RT 14 tgl 12 Juni 2006 jam
16.00 WIB
|
Pendidikan kesehatan
tentang diare dan roleplay
Pendidikan kesehatan
tentang diare
|
·
Tersedianya
sarana dan prasarana.
·
Metode rolepley
membuat anak-anak antusias dan tertarik
·
Bersamaan
dengan jadwal UKS
·
Tersedianya
sarana dan prasarana.
·
Mendemonstrasikan
cara membuat larutan gula garam
·
Bersamaan
dengan kegiatan PKK RT 14
|
·
Waktu bersamaan
dengan waktu bebas (setelah ujian semester) sehingga banyak siswa kelas lain
yang ingin melihat sehingga suasana jadi ribut
·
Perilaku cuci
tangan masih kurang.
·
Pada saat
penyuluhan masih banyak ibu-ibu PKK yang datang terlambat dan sibuk
mengumpulkan uang arisan, kami menawarkan untuk penyuluhan diadakan setelah
pengocokan arisan akan tetapi para ibu PKK mengatakan untuk dimulai saja
sehingga tidak semua ibu-ibu mendengarkan dan memperhatikan materi yang
disampaikan.
|
||
2
|
Kesehatan pada bayi dan balita, anak
usia sekolah dan lansia
|
RT
12, 16 Juni 2006 pukul 16.00 WIB
|
Pendidikan
kesehatan tentang TBC
|
1.
Tersedianya
sarana dan prasarana
2.
Warga banyak
yang ingin mengetahui tentang penyakit TBC
3.
Bersamaan
dengan jadwal pengajian DAWIS di RT 12
|
Pada
saat penyuluhan sarana yang tersedia kurang mencukupi untuk menampung audien
sehingga sebagian besar audien ada di luar rumah
|
RT
13, 16 Juni 2006 pukul 16.00 WIB
|
Pendidikan
kesehatan tentang stroke
|
1.
Warga banyak
yang ingin mengetahui tentang penyakit Stroke.
2.
Tersedianya
sarana dan prasarana
3.
Bersamaan
dengan jadwal pengajian Yasin Sifa di RT 13
|
Acara pengajian Yasin Sifa’ cukup lama ±1 jam sehingga pada saat pelaksanaan penyuluhan,
audien tampak kelelahan.
|
||
1. Rumah Ibu Tami’ah RT 12, 7 Juni
2006 pukul 19.30 WIB
2. Rumah Ibu Yati RT 13, 8 Juni 2006
pukul 15.00 WIB
3.
Rumah bapak nur Efendi RT 14, 6 Juni 2006 pukul 16.30 WIB
4. Rumah Bapak Solichan RT 13, 1
Juni 2006 pukul 11.00 WIB
|
Pendidikan
kesehatan tentang hipertensi
|
1.
Warga banyak
yang ingin mengetahui tentang penyakit Hipertensi
2.
Tersedianya
sarana dan prasarana
3.
Bersamaan
dengan jadwal pengajian DAWIS di RT 12 dan PKK RW di RT 13
4.
Bersamaan
dengan jadwal kunjungan keluarga binaan di RT 13
|
1.
Pada saat
penyuluhan tidak tersedianya media
pengeras suara, sehingga saat penyampaian materi kurang terdengar oleh
ibu-ibu yang berada di luar.
2. Pada saat penyuluhan masih ada ibu-ibu yang berada diluar
dan tidak ingin masuk ke dalam ruangan karena membawa anak kecil, sehingga
kurang fokus dalam mendengarkan pemberian materi hipertensi
|
||
1.
Rumah bapak Sabin RT 12, 9 Juni 2006 pukul 13.30 WIB
2 .Rumah Bapak Ngatmono RT 13, 9
Juni 2006 pukul 15.00 WIB
|
Pendidikan
kesehatan tentang Artritis Gout
|
1.
Banyak warga
yang mengeluh sakit sendi-sendi
2.
Tersedianya
sarana dan prasarana
3.
Bersamaan
dengan jadwal kumpulan rapat RT 12 dan pengajian yasin sifa di RT 13
|
1. Acara pengajian Yasin Sifa’ cukup lama ± 1 jam sehingga pada saat pelaksanaan penyuluhan,
audien tampak kelelahan.
2.
Ruangan yang
sempit, sehingga tidak semua warga dapat melihat media yang disajikan
|
||
1.
Rumah ibu Hj. Aris RT 14, 14 Mei 2006 pukul 16.30 WIB
2.
RT 12, 9 Juni 2006 pukul 13.00 WIB
|
Pendidikan
kesehatan tentang imunisasi
|
1.
Tersedianya
sarana dan prasarana.
2.
Bersamaan
dengan jadwal kumpulan PKK RT 14 dan pengajian dawis di RT 12
|
1.
Keterbatasan
waktu pelaksanaan.
2.
Bersamaan
dengan arisan sehingga warga kurang memperhatikan materi.
|
||
SDN Kampus Jobokuto II,III,IV, 20 Juni 2006 pukul
08.00 WIB
|
Pendidikan kesehatan
tentang kesehatan gigi
|
·
Siswa sudah
diberitahukan sebelumnya untuk membawa peralatan gosok gigi
·
Media yang
disajikan bervariasi.
·
·
Bersamaan
dengan jadwal UKS
|
·
Karena
keterbatasan waktu dan sebagian siswa
tidak mau ke depan, sehingga tidak
semua siswa dapat melekukan redemonstrasi menggosok gigi.
|
||
RT 12, 20
Juni 2006
|
Pendidikan kesehatan
tentang kesehatan DM
|
·
Tersedianya
sarana dan prasarana
·
Permintaan dari
warga untuk dilakukan penyuluhan tentang campak
·
Bersamaan
dengan jadwal pengajian Dawis RT 12
|
§
Pada saat
penyuluhan sarana yang tersedia kurang mencukupi untuk menampung audien
sehingga sebagian besar audien ada di luar rumah
|
||
Rumah Ibu Juaeriyah RT 14,
13 Juni 2006 pukul 16.00
|
Pendidikan kesehatan
tentang campak
|
·
Permintaan dari
warga untuk dilakukan penyuluhan tentang campak
·
Tersedianya
sarana dan prasarana
·
Bersamaan
dengan jadwal pengajian Dawis RW
|
·
Pada saat
penyuluhan masih ada ibu-ibu yang berada diluar dan tidak ingin masuk ke
dalam ruangan karena membawa anak kecil, sehingga kurang fokus dalam
mendengarkan pemberian materi campak
|
||
Kelurahan Jobokuto, 9 – 10
Juni 2006, pukul 19.30 WIB
|
Pelatihan dan pembentukan
kader posyandu lansia
|
·
Peserta
pelatihan dan penyegaran mempunyai minat dan apresiasi yang tinggi terhadap
kegiatan ini, sehingga waktu pelaksanaan sangat antusias dalam mengikuti
acara dari awal hingga akhir kegiatan.
·
Dengan
persiapan yang matang (materi, peralatan, dan SDM) menjadikan kegiatan pelatihan dan penyegaran kader berjalan
dengan lancar.
·
Koordinasi dan
kekompakan kelompok dalam menjalankan tugas dan fungsinya berjalan dengan
baik.
·
Tempat yang
luas dan strategis, serta sarana sangat mendukung kegiatan, sehingga peserta
dapat mengikuti kegiatan dengan sangat baik.
·
Kesepakatan
bersama warga jobokuto RW 3,4,5
|
·
Kegiatan
dilaksanakan tidak di hari libur, dan pelaksanaannya di malam hari sehingga
ada kader yang tidak bisa hadir.
·
Karena kader
ada yang berprofesi sebagai nelayan atau istri nelayan, maka tidak bisa
mengikuti kegiatan karena bekerja atau menjaga rumah.
|
||
Rumah Ibu Tati RT 12, 7
Juni 2006 pukul 09.00 WIB
|
Posyandu lansia dan balita
|
·
Adanya
pengobatan dari polindes
·
Partisipasi
aktif dari bidan desa dan kader
·
Tersedianya
sarana dan prasarana
·
Bersamaan
dengan jadwal posyandu balita RW 4
|
·
Lokasi
pelaksanaan di RT 12, sehingga warga RT 14 banyak yang tidak datang dengan
alasan lokasi jauh.
·
Beberapa balita
yang tidak memiliki KMS
·
Masih banyak
balita dan lansia yang tidak datang
|
||
3
|
Masalah remaja
|
RT 10 RW III, 7 Juni 2006
pukul 19.45 WIB
RT 12, 8 Juni 2006 pukul
19.00 WIB
|
Pendidikan kesehatan
tentang NAPZA
Pendidikan kesehatan :
buruknya penggunaan miras/narkoba terhadap akhlak para remaja
|
·
Permintaan dari
remaja untuk dilakukan penyuluhan
tentang NAPZA
·
Tersedianya
sarana dan prasarana
·
Dukungan dari
alim ulama
·
Tersedianya
sarana dan prasarana
·
Bersamaan
dengan jadwal kumpulan REMAS kelurahan Jobokuto dan pengajian remaja RT 13
|
·
Ruangan yang
sempit, sehingga tidak semua remaja dapat melihat media yang disajikan
·
Ruangan yang
sempit, sehingga tidak semua remaja dapat melihat media yang disajikan
|
EVALUASI SUMATIF KEGIATAN KOMUNITAS DI RW IV KEL JOBOKUTO
NO
|
TANGGAL/JAM
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
EVALUASI
DAMPAK
|
EVALUASI
HASIL
|
TTD/
NAMA
|
1
|
28 Juni 2006
Jam 16.00
|
Inefektif pemeliharaan
kesehatan lingkungan pada masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto berhubungan
dengan ketidakmampuan mengambil keputusan yang tepat dalam management
kesehatan lingkungan sekunder terhadap kurang pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan lingkungan
|
1. Faktor Predisposisi
- Pengetahuan warga RW IV tentang kesehatan lingkungan
meningkat, dari hasil quesioner evaluasi didapatkan bahwa
·
90,6% warga
mengetahui akibat bak yang tidak dikuras.
·
100% warga
mengetahui akibat dari minum air yang tidak dimasak.
·
83% warga
mengetahui akibat saluran pembuangan air limbah yang tidak lancar.
·
94,3% warga
mengetahui akibat membuang sampah sembarangan.
·
70,3% warga
mengetahui tentang DHF
- Persepsi masyarakat tentang penyakit yang dapat
ditimbulkan akibat lingkungan tidak sehat meningkat, yaitu mereka mengatakan
bahwa akibat lingkungan yang tidak sehat dapat menimbulkan penyakit seperti
batuk, pilek dan diare
- Perilaku berdasarkan hasil quesioner:
·
Kebiasaan menguras
bak mandi warga RW IV yang < 7 hari sekali meningkat (dari 32,1% menjadi
60,4 %) dan yang > 7 hari sekali menurun (dari 55,2% menjadi 36,3 %).
·
Kebiasaan BAB
disungai dan selokan menurun (dari 26,9% menjadi 17,4%) dan yang di WC umum meningkat
(dari 28,8% menjadi 61,3 %).
·
Kebiasaan
membungan sampah disembarang tempat dan di sungai menurun (dari 12,2% menjadi
10,4%)
2. Faktor Enabling
- Terbentuknya Pokjakes yang mengkoordinir kesehatan
di wilayah RW IV Kelurahan Jobokuto.
- Komitmen masyarakat untuk melakukan kerja bakti
masih kurang
- Bagi masyarakat kebersihan lingkungan tidak menjadi
prioritas utama, bagi mereka yang utama adalah mencari nafkah
3. Faktor Reinforcing
-
Ketua RT 12,13
dan 14 aktif menggiatkan warga untuk melakukan PHBS terutama dalam melakukan
kerjabakti
-
Saat dilakukan
kerjabakti, TOMAS dan TOGA menggerakkan masyarakat untuk melakukan kerjabakti
dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kerjabakti.
-
Tokoh
masyarakat dan tokoh agama yang memberikan support terhadap kebersihan
lingkungan
|
Setelah 6 bulan diharapkan pemeliharaan
kesehatan lingkungan pada masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto efektif yaitu :
- Angka kejadian ISPA pada bayi dan balita menurun
dari 16,5% menjadi 5%
- Angka kejadian diare pada balita dan menurun dari
7,6% menjadi 2%
- Angka kejaadia DHF tidak ada.
|
|
2
|
28 Juni 06
|
Inefektif
pemeliharaan kesehatan pada bayi dan balita,anak usia sekolah dan lansia di
wilayah RW IV kelurahan Jobokuto: campak, kulit, caries gigi, TBC, reumatik,
hipertensi dan stroke berhubungan dengan
defisit pengetahuan masyarakat tentang
penyakit : penyebab dan penularannya serta penatalaksanaannya.
|
A. Faktor Predisposisi
1. Pengetahuan berdasarkan quesioner
·
89,2% warga
mengetahui tentang hipertensi
·
61,8% warga
mengetahui tentang campak
·
80,2% warga
mengetahui tentang TBC
·
55,7% warga
mengetahui tentang Kesehatan gigi
·
53,8% warga
mengetahui tentang asam urat
2. Afektif
Berdasarkan wawancara dengan beberapa warga,
didapatkan:
-
Sebagian besar
warga yang mengalami Hipertensi, mereka peduli dan menyepakati untuk
melakukan pengaturan diit hipertensi , seperti mengurangi konsumsi garam dan
lemak, melakukan olah raga dan kontrol tensi.
-
Sebagian lansia
yang mengalami asam urat, mereka
menyepakati untuk mengurangi konsumsi jeroan, tinggi protein, lemak, minum
kopi dan the serta mau kontrol ke
tenaga kesehatan yang ada seperti bidan, posyandu lansia dan puskesmas.
-
Sebagian besar
warga sepakat akan melakukan 3M (menguras, mengubur, dan menimbun)
-
Sebagian besar
warga yang mengalami TBC sepakat akan melaksanakan tindakan perawatan seperti
tidak meludah disembarang tempat, menutup bila batuk. Warga sepakat akan
melaksanakan tindakan pencegahan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan.
-
Sebagian besar
warga sepakat akan menjaga kesehatan gigi dengan cara gosok gigi sebelum
tidur dan sehabis makan.
Berdasarkan hasil angket didapatkan data bahwa:
1.
2. Masih ada beberapa warga yang berpandangan bahwa
penyakit TBC ditangani dengan pengobatan selama masih batuk saja yaitu
sebanyak 64 KK.
3. Perilaku berdasarkan hasil wawancara dan observasi:
-
Sebagian besar
warga sudah melaksanakan 3M (menguras, mengubur dan menutup)
-
Sebagian besar
warga yang mengalami hipertensi sudah melakukan perawatan hipertensi dengan
melakukan pengaturan diet rendah garam dan lemak, serta mengontrol tekanan
darah secara rutin.
-
Sebagian besar
lansia yang mengalami asam urat sudah melakukan diet dengan baik seperti
tidak makan jeroan, tidak makan tinggi protein dan lemak, tidak minum kopi
dan teh.
-
Sebagian besar
lansia aktif mengikuti kegiatan posyandu lansia.
-
Sebagian besar
warga yang menderita TBC tidak meludah sembarangan serta menutup mulut bila
batuk.
B. Faktor Enabling
1. Terbentuknya Pokjakes yang mengkoordinir kesehatan
di wilayah RW IV Kelurahan Jobokuto.
2. Adanya fasilitas kesehatan seperti Polindes dan
Puskesmas yang letaknya dapat di jangkau oleh warga dengan angkutan umum,
becak dan lain-lain.
3. Adanya sistem pendukung yang ada seperti JPS dan Askes
Gakin.
C. Faktor Reinforcing
1. Tokoh masyarakat yang memberikan support terhadap
kesehatan warga.
2. Dukungan dari bidan desa yang bersedia memberikan
penyuluhan tentang masalah kesehatan.
|
Setelah 3 bulan diharapkan pemeliharaan
kesehatan pada masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto menjadi efektif yaitu:
-
Angka kejadian
penyakit campak pada bayi menurun dri 6,3%
menjadi 2%
-
Angka kejadian
penyakit campak pada balita menurun dari 19% menjadi 5%.
-
Angka kejadian
penyakit kulit pada anak sekolah berkurang dari 12,6% menjadi 4%
-
Angka kejadian penyakit gigi pada anak
sekolah berkurang dari 6,3% menjadi 2%
-
Angka kejadian
penyakit rheumatik pada lansia
berkurang dari 55,0% menjadi 30%
-
Angka kejadian
penyakit hipertensi pada lansia berkurang dari 32,5% menjadi 20%.
|
|
3
|
28 Juni 06
|
Inefektif
koping pada kelompok remaja di RW IV Kelurahan Jobokuto :
penggunaan
NAPZA berhubungan support sistem sosial terhadap alkohol, sekunder defisit
pengetahuan remaja tentang NAPZA.
|
A. Faktor Predisposisi
Pengetahuan dari remaja RW IV Kelurahan Jobokuto
tentang Napza meningkat, dari data quesioner evaluasi didapatkan data bahwa :
-
Remaja yang
berpengetahuan baik tentang Napza sekitar 158 orang (74,5%)
-
Remaja yang
mempunyai pengetahuan yang tidak baik 54 orang (25,5%).
-
Data dari
quesioner didapatkan pula data dari hasil wawancara pada 16 remaja pada
tanggal 26 juni 2006 bahwa para remaja mengatakan apabila kebiasaan merokok
dapat menyebabkan penyakit paru-paru, sedangkan miras bisa menyebabkan
penyakit liver, sedangkan kebiasaan pengggunaan narkoba bisa menyebabkan
penyakit liver.
B. Faktor Enabling
1. Terbentuknya Pokjakes yang mengkoordinir kesehatan
di wilayah RW IV Kelurahan Jobokuto khususnya seksi remaja.
2. Adanya organisasi remaja di wilayah RW IV Kelurahan
Jobokuto seperti karang taruna dan remaja masjid
C. Faktor Reinforcing
1. Tokoh masyarakat dan tokoh agama yang memberikan
support terhadap masalah miras pada remaja di wilayah RW IV Kelurahan
Jobokuto
2. Dukungan dari remaja masjid dan karang taruna dalam
mensupport remaja untuk menghentikan kebiasaan mengkonsumsi miras.
|
Setelah
6 bulan diharapkan koping pada kelompok remaja RW IV Kel. Jobokuto Jepara
efektif yaitu:
-
Penggunaan
miras pada remaja RW IV menurun dari 4,9% menjadi 2%
-
Penggunaan
narkoba pada remaja RW IV menurun dari 2,4%
menjadi 1%
|
RENCANA TINDAK LANJUT KEGIATAN KOMUNITAS DI RW IV KEL JOBOKUTO
MASALAH
KESEHATAN
|
KEGIATAN
|
SASARAN
|
WAKTU/
TEMPAT
|
DANA
|
PENANGGUNG
JAWAB
|
Kesehatan Lingkungnn
|
1. Kerja
bakti RT tiap bulan
2. Membuat
tempat sampah untuk setiap rumah
3.
4. Pendidikan
kesehatan tentang kesehatan lingkungan
5. Adanya
denda bagi yang membuang sampah sembarangan dan sebelumnya dilakukan teguran
terlebih dahulu sebanyak 3x
|
Semua warga di RW IV Kelurahan Jobokuto-Jepara
|
1x sebulan pada hari jumat pada minggu pertama
|
Swadaya masyarakat
|
- Ketua
RT
- Sie
Kesling Pokjakes:
·
Bp Nasta’in
·
Bp Suud
·
Bp Arifin
- Puskesmas
- Polindes
|
Kesehatan pada bayi dan balita, anak
usia sekolah dan lansia
|
1. Pendidikan
kesehatan
2. Posyandu
balita dan lansia
3. Senam
lansia
4. Lomba
balita sehat
|
Bayi, balita dan lansia di RW IV Kelurahan Jobokuto
|
1x sebulan
1x sebulan
1 minggu sekali
Tiap 17 Agustus
|
Swadaya masyarakat
|
- Puskesmas
- Polindes
- Sie
KIA
- Sie
balita
- Ketua
RT (Sie Lansia)
|
Masalah remaja
|
1. Kegiatan
Olahraga
2. Kegiatan
karang taruna
3. Pendidikan
kesehatan
4. Perlombaan
di bidang olahraga
|
Remaja di RW IV Kelurahan Jobokuto
|
Setiap sore hari
1x sebulan tingkat desa
1x sebulan
Tiap 17 Agustus
|
Swadaya remaja
|
-
Sie Remaja (Mas Sodikin)
-
Polindes
-
Mas Arifin dan mas Sutiyono
|
Comments
Post a Comment