ANALISA DATA WILAYAH RW IV KELURAHAN JOBOKUTO-JEPARA

ANALISA DATA WILAYAH RW IV KELURAHAN JOBOKUTO-JEPARA

NO

TGL
DATA FOKUS
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1

19 Mei 2006
DO:
Hasil observasi :
Pengkajian perilaku dan lingkungan ;
-          Got tidak lancar, hitam dan berbau, terlihat sampah dan feses
-          Sampah rumah tangga berserakan di dalam rumah
-          Sungai kotor dan banyak sampah
-          Pencahayan dan ventilasi kurang
-          Ditemukan banyaknya air selokan yang tergenang dan tidak mengalir
-          Air selokan terbuka tanpa ada penutup
-          Sebagian besar di rumah warga terdapat pakaian yang tidak tertata rapi dan bergantungan
-          Terlihat ada faeces dan banyak sampah di selokan.
-          Terlihat anak kecil BAB di selokan.

Hasil angket :
Pengkajian perilaku dan lingkungan ;
-          111 (52,4%) warga membuang air limbah di got, 31 (14,6%) warga membuang air limbah di sungai, 76 (35,8%) warga membuang diselokan, disembarang tempat 5 KK (2,4%). dengan kondisi selokan : 11 (5,2%) tertutup dan tergenang, 69 (32,5%) terbuka dan tergenang.
-          98 (46,2%) keadaan rumah warga tidak bersih dengan adanya : sisa makanan 15 rumah (7,1%), debu 48 rumah (22,6%) dan sampah berserakan 44 rumah (20,8%)
Pengkajian epidemiologi:
-          Vektor : nyamuk sebanyak 159 (33%) rumah, tikus 135 (28%) rumah, lalat 72 (14,9%) rumah, kecoa 71 (14,7%) rumah, kucing 43 (8,9%) rumah, dan burung 2 (0,4%) rumah.
-          105 (49,5%) warga tidak membuka jendela, 74 (34,9%) warga jarang membuka jendela dan sebanyak 22 (10,4%) warga tidak memiliki jendela.
-          151 (71,2%) KK tidak mempunyai jamban
-          11 (5,2%) KK buang air besar ke selokan dan 46 (21,7%) KK buang air ke sungai.
-          Angka kejadian penyakit pada bayi : ISPA 5 bayi (15,6%), Diare 1 bayi (3,1%)
-          Angka kejadian penyakit pada balita: ISPA 13 anak (16,5%), diare 6 anak (7,6%)
-          Angka kejadian penyakit pada anak sekolah : ISPA 8 anak (8,4%), diare 4 anak (4,2%)
-          Angka kejadian penyakit DHF pada WARGA RW IV Jobokuto sebanyak 4 orang
-          Bidan desa menyatakan di RW IV banyak angka kejadian penyakit TB C, Diare, ISPA dan DHF

Pengkajian pendidikan pengetahuan dan organisasi:
-          60 (28,3%) KK ingin diberi penyuluhan secara individu.
-          135 (63,7%) KK ingin diberi penyuluhan secara kelompok.
-          174 (82,1%) KK belum mendapatkan pembinaan dari tenaga kesehatan.
-          Membuang sampah sembarangan sebesar 3 rumah (1,4%), di sungai 23 rumah (10,8%)

DS :
Hasil wawancara :
Pengkajian perilaku dan lingkungan ;
-          Kebersihan lingkungan dilakukan 1 kali sebulan
-          Masyarakat kurang aktif dalam pelaksanaan kebersihan lingkungan
-          Sebagian warga mengatakan kebiasaan BAB anak-anaknya di selokan/sungai.
Pengkajian pendidikan pengetahuan dan organisasi ;
-          Ketua RT dan sebagian warga mengatakan bahwa untuk membasmi demam berdarah dengan cara penyemprotan.
-          Sebagian warga RW IV mengatakan bahwa untuk bersih-bersih dilingkungan rumahnya tidak ada waktu dan sudah cape (lelah) setelah bekerja seharian.

Inefektif pemeliharaan kesehatan lingkungan pada masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto berhubungan dengan ketidakmampuan mengambil keputusan yang tepat dalam management kesehatan lingkungan sekunder terhadap kurang pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lingkungan
2
19 Mei 2006
DO:
Hasil Angket :
Pengkajian epidemiologi ;
-          Angka kejadian penyakit pada bayi : campak 2 bayi (6,3%)
-          Angka kejadian penyakit pada balita: campak 15 anak (19%)
-          Bayi yang tidak memiliki KMS 17 orang (53,1%), dengan alasan hilang 9 orang (52,9%), merasa tidak perlu 3 orang (17,6%), tidak diberi petugas 3 orang (17,6%), dan belum pernah ke Posyandu 2 orang (11,8%)
-          Balita yang tidak memiliki KMS 27 orang (41,5%) dengan alasan hilang 19 orang (70,4%), merasa tidak perlu 3 orang (11,1%), tidak diberi petugas 5 orang (18,5%),
-          Status imunisasi balita di RW IV yang tidak lengkap sebanyak 32 orang (40,5%).
-          Angka kejadian penyakit pada anak sekolah : kulit 12 anak (12,6%) dan gigi 6 anak (6,3%).
-          195 (92%) KK ingin diberi penyuluhan baik secara individu maupun kelompok
-          Angka kejadian penyakit pada lansia : stroke 2 orang (5,0%), rheumatik 22 orang (55,0%), hipertensi 13 orang (32,5%), TBC 3 orang (7,5%).
DS :
Hasil wawancara :
Pengkajian pendidikan, pengetahuan dan organisasi :
-          Sebagian warga mengatakan ingin mengetahui tentang TBC.
-          Sebagaian warga mengatakan takut keluarganya terjangkit  TBC
Pengkajian epidemiologi :
-          Bidan desa menyatakan di RW IV banyak angka kejadian penyakit TB C
-          Warga mengatakan bahwa di RW IV Kelurahan Jobokuto belum memiliki wadah atau organisasi untuk kesehatan lansia
Inefektif pemeliharaan kesehatan pada bayi dan balita,anak usia sekolah dan lansia di wilayah RW IV kelurahan Jobokuto: DM ,campak, kulit, caries gigi, reumatik, hipertensi dan stroke  berhubungan dengan defisit  pengetahuan masyarakat tentang penyakit : penyebab dan penularannya serta penatalaksanaannya.
3
19 Mei 2006
DO:
Hasil Angket :
Pengkajian epidemiologi ;
-          6 orang (4,9%) remaja mengaku sebagai pengkonsumsi alkohol
-          3 orang (2,4%) remaja mengaku sebagai pemakai narkoba.
Pengkajian pendidikan, pengetahuan dan organisasi :
-          Remaja yang tidak aktif mengikuti kegiatan organisasi sebanyak 45 orang (36,6%).
-          Alasan dari ke 45 remaja yang tidak aktif mengikuti organisasi adalah malu 12 orang (26,7%), tidak ada waktu 25 orang (55,6%), tidak perlu 2 orang (44,4%), tidak ada wadahnya 5 orang (11,1%).

DS:
Hasil wawancara :
Pengkajian epidemiologi
-          Berdasarkan wawancara dengan warga didapatkan data bahwa sebagian remaja ada yang mengkonsumsi alkohol dan narkoba.
Pengkajian pendidikan, pengetahuan dan organisasi :
-          Berdasarkan wawancara dengan warga ditemukan pula data bahwa mengkonsumsi alkohol/miras adalah hal yang biasa untuk menghangatkan badan.
-          Wawancara dengan remaja pengurus REMAS bahwa anggotanya ada 40 orang, tetapi yang aktif mengikuti setiap kegiatan hanya sekitar 20 orang.
Inefektif koping remaja  di RW IV Kel. Jobokuto: penggunaan NAPZA berhubungan dengan support sistem sosial terhadap alkohol, sekunder terhadap kurang pengetahuan remaja tentang NAPZA.


PRIORITAS MASALAH KESEHATAN WILAYAH RW IV KELURAHAN JOBOKUTO-JEPARA
MASALAH KEPERAWATAN
KOMPONEN
PEMBENARAN
SKOR (A+2B)XC
URUTAN
KRITERIA
SKOR
Pemeliharaan kesehatan lingkungan inefektif
A.     Ukuran masalah
8
Hasil angket :
Pengkajian perilaku dan lingkungan ;
-          111 (52,4%) warga membuang air limbah di got, 31 (14,6%) warga membuang air limbah di sungai, 76 (35,8%) warga membuang diselokan, disembarang tempat 5 KK (2,4%). dengan kondisi selokan : 11 (5,2%) tertutup dan tergenang, 69 (32,5%) terbuka dan tergenang.
-          98 (46,2%) keadaan rumah warga tidak bersih dengan adanya : sisa makanan 15 rumah (7,1%), debu 48 rumah (22,6%) dan sampah berserakan 44 rumah (20,8%)
-          Vektor : nyamuk sebanyak 159 (33%) rumah, tikus 135 (28%) rumah, lalat 72 (14,9%) rumah, kecoa 71 (14,7%) rumah, kucing 43 (8,9%) rumah, dan burung 2 (0,4%) rumah.
-          105 (49,5%) warga tidak membuka jendela, 74 (34,9%) warga jarang membuka jendela dan sebanyak 22 (10,4%)warga tidak memiliki jendela.
-          11 (5,2%) KK buang air besar ke selokan dan 46 (21,7%) KK buang air ke sungai.
-          60 (28,3%) KK ingin diberi penyuluhan secara individu.
-          135 (63,7%) KK ingin diberi penyuluhan secara kelompok.
-          174 (82,1%) KK belum mendapatkan pembinaan dari tenaga kesehatan.
-          Membuang sampah sembarangan sebesar 3 rumah (1,4%), di sungai 23 rumah (10,8%)
-          Angka kejadian DHF  setahun terakhir ada 4 kasus.
-          Angka kejadian penyakit pada bayi : ISPA 5 bayi (15,6%), Diare 1 bayi (3,1%)
-          Angka kejadian penyakit pada balita: ISPA 13 anak (16,5%), diare 6 anak (7,6%)
-          Angka kejadian penyakit pada anak sekolah : ISPA 8 anak (8,4%), diare 4 anak (4,2%)
(8+2x6)x7 = 140
2
B.     Keseriusan masalah
6
-          Masalah dianggap serius karena dengan kebiasaan yang tidak sehat dapat menyebabkan berbagai penyakit.
-          Berdasarkan wawancara BIDES, warga RW IV banyak angka kejadian yang disebabkan oleh faktor lingkungan (ISPA dan DHF )

C.     Keefektifan intervensi
7
Kekurangtahuan warga tentang pemeliharaan lingkungan dapat menyebabkan lingkungan menjadi sumber dari berbagi penyakit. Dengan pemberian penyuluhan  kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan warga tentang pemeliharaan lingkungan sehingga dapat menerapkannya  ke dalam perilaku sehari-hari.

Inefektif pemeliharaan kesehatan pada bayi dan balita,anak usia sekolah dan lansia di wilayah RW IV kelurahan Jobokuto: ISPA, diare dan campak, kulit, caries gigi, reumatik, hipertensi dan stroke  .
A.     Ukuran masalah
8
Hasil Angket :
Pengkajian epidemiologi ;
-          Angka kejadian penyakit pada bayi :campak 2 bayi (6,3%)
-          Angka kejadian penyakit pada balita: campak 15 anak (19%)
-          Bayi yang tidak memiliki KMS 17 orang (53,1%).
-          Balita yang tidak memiliki KMS 27 orang (41,5%).
-          Status imunisasi balita di RW IV yang tidak lengkap sebanyak 32 orang (40,5%).
-          Angka kejadian penyakit pada anak sekolah : kulit 12 anak (12,6%) dan gigi 6 anak (6,3%).
-          195 (92%) KK ingin diberi penyuluhan baik secara individu maupun kelompok
-          Angka kejadian penyakit pada lansia : stroke 2 orang (5,0%), rhematik 22 orang (55,0%), hipertensi 13 orang (32,5%), TBC 3 orang (7,5%).
(8+2x7)x7
=154
1
B.     Tingkat keseriusan
7
Masalah dianggap serius karena adanya bayi dan balita, anak sekolah dan lansia yang mendrita penyakit dapatmenyebabkan hal yang tidak diinginkan sehingga mempengaruhi kehidupan masyarakat secara umum misalnya produktifitas kerja menurun karena harus merawat penderita.

C.     Keefektifan intervensi
7
-          Relatif efektif
-          Angka kesakitan yang tinggi dapat dicegah dan dikurangi dengan pemberian penyuluhan sehungga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit tersebut dan berperilaku sesuai dengan prinsip hidup sehat.

Inefektif koping remaja  di RW IV Kelurahan  Jobokuto: penggunaan NAPZA
A.     Ukuran masalah
6
Hasil Angket :
Pengkajian epidemiologi ;
-          6 orang (4,9%) remaja mengaku sebagai pengkonsumsi alkohol
-          3 orang (2,4%) remaja mengaku sebagai pemakai narkoba.
Pengkajian pendidikan, pengetahuan dan organisasi :
Remaja yang tidak aktif mengikuti kegiatan organisasi sebanyak 45 orang (36,6%).
(6+2x8)x4 =88
3
B.     Tingkat keseriusan
8
Masalah dianggap cukup serius sebab perilaku tersebut dapat merusak masa depan dan dapat mempengaruhi remaja lain untuk melakukan perilaku yang menyimpang,.

C.     Keefektifan intervensi
4
-          Cukup efektif
-          Dengan pemberian pendidikan kesehatan tentang NAPZA diharapkan dapat meningkatan pengetahuan sehingga remaja menyadari akan akibat penggunaan NAPZA. 


KETERANGAN:
A         : Presentasi populasi dalam keseriusan masalah kesehatan
B         : Tingkat keseriusan masalah
C         : Efektifitas intervensi


RENCANA KEPERAWATAN WILAYAH RW IV KELURAHAN JOBOKUTO-JEPARA
NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
RENCANA TINDAKAN
METODE EVALUASI
EVALUATOR
TUM
TUK
KODE NIC
INTERVENSI


1.

























Inefektif pemeliharaan kesehatan lingkungan pada masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto berhubungan dengan ketidakmampuan mengambil keputusan yang tepat dalam management kesehatan lingkungan sekunder terhadap kurang pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lingkungan
Pemeliharaan kesehatan lingkungan pada masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto efektif setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 bulan dengan kriteria :
-       Angka kejadian ISPA pada bayi dan balita menurun dari 16,5% menjadi 5%
-       Angka kejadian diare pada balita dan menurun dari 7,6% menjadi 2%
-       Angka kejaadia DHF tidak ada.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 45 menit
-       Pengetahuan masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto tentang pemeliharaan kesehatan lingkungan 80 % meningkat.
-       Masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto tidak lagi salah dalam pandangannya terhadap suatu penyakit ( 80% )
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan
-       Kesadaran masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto terhadap pemeliharaan kesehatan lingkungan bertambah (80%).
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan
-       Perilaku masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto terhadap hidup sehat meningkat (80%):
·    Kerjabakti minimal 2 X sebulan
·   Membuka jendela tiap hari
·   BAB di WC
·   Membuang sampah di tempat sampah

5510




7370




5510

-       Kaji individu, keluarga dan komunitas dalam mengklarifikasi terhadap nilai-nilai dan kebudayaan yang berhubungan dengan kesehatan.
-       Identifikasi pengetahuan dan keterampilan masyarakat dan pelayanan yang dibutuhkan
-       Identifikasi tingkat dukungan masyarakat.
-       Identifikasi sumber-sumber (Orang, tempat, uang dan lain-lain) yang dibutuhkan untuk melancarkan program.
-       Bina hubungan saling percaya dengan keluarga dan masyarakat.
-       Komunikasikan rencana perubahan masyarakat
-        Bantu masyarakat untuk menyiapkan perubahan.
-        Koordinasikan upaya pemberian pelayanan kesehatan untuk perubahan yang tepat waktu.
-       Kembangkan rencana dalam bidang kesehatan, sosial dan kebutuhan finansial masyarakat
-       Dokumentasikan rencana perubahan dari masyarakat.
-       Beri penyuluhan tentang kesehatan lingkungan.
-       Motivasi warga untuk berperilaku hidup sehat.
-       Dorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan pemeliharaan rumah.
-       Beri suport sistem keluarga untuk meningkatkan efektifitas perilaku hidup sehat.
-       Libatkan individu, keluarga dan kelompok dalam pembuatan perencanaan dan pelaksanaan dalam modifikasi perilaku sehat.
-       Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk mengubah perilaku hidup sehat.
-       Kolaborasi dengan anggota tim kesehatan dan masyarakat dalam merencanakan pelayanan kesehatan masyarakat.
- Observasi
- Wawancara
- Angket

-       Perawat.
-       Kepala puskesmas
-       Tokoh masyarakat
2
Inefektif pemeliharaan kesehatan pada bayi dan balita,anak usia sekolah dan lansia di wilayah RW IV kelurahan Jobokuto: DM, campak, kulit, caries gigi, TBC, reumatik, hipertensi dan stroke  berhubungan dengan defisit  pengetahuan masyarakat tentang penyakit : penyebab dan penularannya serta penatalaksanaannya.

Pemeliharaan kesehatan pada masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto menjadi efektif setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 bulan dengan kriteria:
-    Angka kejadian penyakit campak pada bayi menurun dri  6,3% menjadi 2%
-    Angka kejadian penyakit campak pada balita menurun dari 19% menjadi 5%.
-    Angka kejadian penyakit kulit pada anak sekolah berkurang dari 12,6% menjadi 4%
-     Angka kejadian penyakit gigi pada anak sekolah berkurang dari 6,3% menjadi 2%
-       Angka kejadian penyakit rheumatik  pada lansia berkurang dari   55,0% menjadi 30%
-      Angka kejadian penyakit hipertensi pada lansia berkurang dari  32,5% menjadi 20%.
-      Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 x 45 menit pengetahuan tentang penyebab, tanda dan gejala, cara penularan, penanganan, komplikasi dan cara pencegahan terhadap penyakit DM, TBC, campak, kulit, caries gigi, reumatik, hipertensi dan stroke meningkat          ( 80% )
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan
-       Partisipasi masyarakat dalam berperilaku hidup sehat 80 % meningkat.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 bulan
-       POKJAKES dapat berjalan aktif        ( 80% ).
-       Kader kesehatan berjalan aktif        ( 90% )
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan
-       Memanfaatkan fasilitas secara optimal ( 75 % )

5240







5440
-       Kaji warga dalam identifikasi masalah atau situasi yang dapat menimbulkan masalah kesehatan.
-       Kaji warga untuk mendaftar dan memprioritaskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan (penyakit).
-       Identifikasi tingkat dukungan masyarakat.
-       Identifikasi dukungan finansial masyarakat
-       Gali kebutuhan sumber yang dibutuhkan komunitas
-       Berikan penyuluhan tentang penyakit : campak, kulit, TBC, caries gigi, reumatik, hipertensi dan stroke
-       Beri support sistem terhadap kader kesehatan untuk berpartisipasi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal.

- Observasi.
- Wawancara
- Angket

-       Perawat.
-       Kepala puskesmas

3
Inefektif koping pada kelompok remaja di RW IV Kelurahan Jobokuto : penggunaan NAPZA berhubungan support sistem sosial terhadap alkohol, sekunder defisit pengetahuan remaja tentang NAPZA.
Koping pada kelompok remaja RW IV Kel. Jobokuto Jepara efektif setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 bulan, dengan kriteria :
-          Penggunaan miras pada remaja RW IV menurun dari 4,9% menjadi 2%
-          Penggunaan narkoba pada remaja RW IV menurun dari 2,4%  menjadi 1%





Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 X 45 menit
-    Remaja RW IV memahami efek samping  dari narkoba ( 90% ).
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan
-       Pola perilaku remaja RW IV Kel. Jobokuto Jepara sesuai dengan kaidah kesehatan ( 80%).
-       Remaja RW IV Kel. Jobokuto Jepara menjauhi dan tidak mengkonsumsi miras/narkoba      
(100% ).

-           
4510









4512
-       Identifikasi dengan pasien faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan narkoba dan miras.
-       Identifikasi support sistem dari masyarakat.
-       Beri support kepada remaja yang mengkonsumsi miras/narkoba untuk merubah perilaku.
-       Bantu remaja yang mengkonsumsi miras/narkoba dan keluarga mengidentifikasi terhadap pengingkaran.
-       Bantu keluarga untuk mengungkapkan pengakuan tentang ketergantungan zat.
-       Bantu remaja yang mengkonsumsi miras/narkoba mengidentifikasi efek negatif ketergantungan obat terhadap kesehatan.
-       Sarankan kepada pengguna untuk mengurangi penggunaan zat yang berujung pada penghentian penggunaan.
- Wawancara
- Angket
-       Perawat
-       Bides
-       Toma
-       Toga
-       Kepala Puskesmas


PLAN OF ACTION WILAYAH RW IV KELURAHAN JOBOKUTO-JEPARA

MASALAH KESEHATAN
TUJUAN
KEGIATAN
SASARAN
WAKTU
TEMPAT
DANA
PENANGGUNG JAWAB
Inefektif pemeliharaan kesehatan lingkungan pada masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto
Pemeliharaan kesehatan lingkungan pada masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto efektif setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 bulan dengan kriteria :
-       Angka kejadian ISPA pada bayi dan balita menurun dari 16,5% menjadi 5%
-       Angka kejadian diare pada balita dan menurun dari 7,6% menjadi 2%
-       Angka kejaadia DHF tidak ada.



Pendidikan kesehatan tentang pemeliharaan kesehatan lingkungan


Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 09 Juni 2006 pukul 13.00 WIB

Kumpulan RT 12

Sumber : swadana dan swadaya masyarakat
1.      Kepala Puskesmas
2.      Bidan desa
3.      Ketua RW IV
4.      Ketua RT 12, 13, dan 14
5.      Ketua Pokjakes dan seksi-seksi pokjakes
6.      Mahasiswa PJ
RT 12
-          Ary
-          Antonia
-          Kuntaryadi
RT 13
-          Rofiqoh
-          Dudung
-          Lita
RT 14
-          Tati
-          Rita


Tanggal 08 Juni 2006 pukul 19.30 WIB

Pertemuan pengurus RT !4 dan warga di rumah Bapak M. Kolil
Sumber : swadana dan swadaya masyarakat

Kerja bakti

Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 02 Juni 2006 pukul 07.00 WIB di RT 12 dan 13

RT 12 dan RT 13

Sumber : swadana dan swadaya masyarakat
Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 09 Juni 2006 pukul 08.00 WIB di RT 14

RT 14

Sumber : swadana dan swadaya masyarakat

Pemeriksaan jentik nyamuk

Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 16 Juni 2006. pukul 09.00 WIB

RT 12 dan RT 13

Sumber : swadana dan swadaya masyarakat

Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 17 Juni 2006. pukul 09.30 WIB
RT 14

Sumber : swadana dan swadaya masyarakat
 Lintas sektoral dalam pembuatan plangkat kebersihan lingkungan
Dinas Perrtamanan Kota Jepara
Tanggal 29 Juni 2006 pukul 09.00 WIB
Dinas Perrtamanan Kota Jepara
Dinas Perrtamanan Kota Jepara dan mahasiswa

Pembentukan Pokjakes
Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 13 Mei 2006 pukul 20.00 WIB
Mushola Baitul Muqorrobin Kel. Jobokuto
Sumber : swadana dan swadaya masyarakat
Inefektif pemeliharaan kesehatan pada bayi dan balita, anak usia sekolah dan lansia di wilayah RW IV kelurahan Jobokuto: DM, campak, kulit, caries gigi, reumatik, hipertensi dan stroke 
Pemeliharaan kesehatan pada masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto menjadi efektif setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 bulan dengan kriteria:
-    Angka kejadian penyakit campak pada bayi menurun dri  6,3% menjadi 2%
-    Angka kejadian penyakit campak pada balita menurun dari 19% menjadi 5%.
-    Angka kejadian penyakit kulit pada anak sekolah berkurang dari 12,6% menjadi 4%
-     Angka kejadian penyakit gigi pada anak sekolah berkurang dari 6,3% menjadi 2%
-       Angka kejadian penyakit rheumatik  pada lansia berkurang dari   55,0% menjadi 30%
-       Angka kejadian penyakit hipertensi pada lansia berkurang dari  32,5% menjadi 20%.







Penkes penyakit DHF

Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 12 Mei 2006. Pukul 13.00 WIB

Kumpulan RT 12 di rumah Bapak
Sumber : swadana dan swadaya masyarakat

Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 09 Juni 2006. Pukul 13.00 WIB

Kumpulan arisan nelayan RT 13 di rumah Bapak Mukhlisin


Sumber : swadana dan swadaya masyarakat

Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 20 Juni 2006. Pukul 16.30 WIB

Pengajian Dawis RT 14 di rumah


Sumber : swadana dan swadaya masyarakat

Penkes TBC

Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 16 Juni 2006. Pukul 16.00

RT 12

Sumber : swadana dan swadaya masyarakat

Penkes Stroke

Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 16 Juni 2006. pukul 16.00 WIB

Pengajian Yassin Sifa RT 13
Sumber : swadana dan swadaya masyarakat

Penkes Hipertensi
Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 07 Juni 2006. pukul 19.30 WIB

Pengajian Dawis Rt 12 di rumah ibu Tami’ah

Sumber : swadana dan swadaya masyarakat

Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 08 Juni 2006. pukul 49.00 WIB

Kumpulan PKK RW di rumah ibu Yati

Sumber : swadana dan swadaya masyarakat

Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 06 Juni 2006. pukul 16.30 WIB

Pengajian Dawis RT 14 di rumah ketua RT 14 Bapak Nur Efendi

Sumber : swadana dan swadaya masyarakat

Penkes Artritis Gout

Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 09 Juni 2006. pukul 13.00 WIB

Kumpulan rapat RT 12 di rumah Bapak Sabin


Sumber : swadana dan swadaya masyarakat

Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 09 Juni 2006. pukul 13.00 WIB

Pengajian Yasin Sifa di rumah Bapak Ngatmono


Sumber : swadana dan swadaya masyarakat

Penkes tentang imunisasi

Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 09 Juni 2006. pukul 13.00 WIB


Pengajian Dawis RT 12 di rumah


Sumber : swadana dan swadaya masyarakat

Penkes ISPA

Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 21 Juni 2006. pukul 19.30 WIB

Pengajian Dawis RT 12

Sumber : swadana dan swadaya masyarakat

Penkes Diare

Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 12 Juni 2006. pukul 16.00 WIB

PKK RT 14 di rumah ketua Bapak Nur Efendi

Sumber : swadana dan swadaya masyarakat

Penkes kesehatan gigi

Seluruh siswa kelas V SDN Kampus II,III dan IV


Tanggal 21 Juni 2006. pukul 08.00 WIB

SDN Kampus II,III dan IV
Sumber : swadana dan swadaya masyarakat

Penkes DM

Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 20 Juni 2006. pukul 08.00 WIB

PKK RW IV


Sumber : swadana dan swadaya masyarakat

Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 08 Juni 2006. pukul 16.00 WIB

PKK RW IV


Sumber : swadana dan swadaya masyarakat

Penkes Campak

Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 13 Juni 2006. pukul 6.00 WIB

Pengajian Dawis RW IV di rumah Juariah

Sumber : swadana dan swadaya masyarakat

Pelatihan dan Penbentukan kader posyandu lansia

Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 09-10 Juni 2006. pukul 19.30 WIB

Kelurahan Jobokuto
Sumber : swadana dan swadaya masyarakat

Posyandu lansia

Seluruh warga RW IV Jobokuto

Tanggal 07 Juni 2006. pukul 09.00 WIB
Dirumah ibu Tati RT 12
Sumber : swadana dan swadaya masyarakat

Inefektif koping remaja  di RW IV Kelurahan  Jobokuto: penggunaan NAPZA.
Koping pada kelompok remaja RW IV Kel. Jobokuto Jepara efektif setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 bulan, dengan kriteria :
-          Penggunaan miras pada remaja RW IV menurun dari 4,9% menjadi 2%
-          Penggunaan narkoba pada remaja RW IV menurun dari 2,4%  menjadi 1%

Pendidikan kesehatan tentang NAPZA

Seluruh remaja di RW IV Kel. Jobokuto Jepara.
Tanggal 07 Juni 2006. pukul 19.45 WIB


Kumpulan Remas Kelurahan Jobokuto


Sumber : swadana dan swadaya masyarakat

Mengundang alim ulama untuk menjelaskan buruknya penggunaan miras/narkoba terhadap akhlak para remaja.

Seluruh remaja di RW IV Kel. Jobokuto Jepara
Tanggal 08 Juni 2006. pukul 19.00 WIB

Pengajian remaja RT 13

Sumber : swadana dan swadaya masyarakat



EVALUASI IMPLEMENTASI KEGIATAN KOMUNITAS DI RW IV KEL JOBOKUTO
NO
MASALAH
TEMPAT/
WAKTU
KEGIATAN
KEKUATAN
KELEMAHAN
1

Kesehatan Lingkungnn
Mushola Baitul Muqorrobin tanggal 13 Mei 2006 jam 20.00 WIB

Musyawarah Warga I dalam memfasilitasi pembentukan Pokjakes Mina Husada
1.      Penerimaan yang baik dari warga
2.      Tersedianya tempat, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan penyuluhan yang memperlancar pelaksanaan.
3.      Adanya dukungan dari semua warga di RW IV Kelurahan Jobokuto sehingga dapat terbentuk kepengurusan Pokjakes Mina Husada.
1.      Tidak semua para undangan hadir dalam pertemuan MW I
2.      Kegiatan tidak tepat waktu.
3.      Masih ada beberapa warga yang di luar mushola
1.      Rumah bapak M. Kolil RT 14, 8 Juni 2006 pukul 19.30 WIB
2.      Rumah bapak RT 12, 9 Juni 2006 pukul 13.00 WIB
3.      Mushola Baitul Muqorrobin tanggal 29 Juni 2006 jam 20.00 WIB


Pendidikan kesehatan tentang pemeliharaan kesehatan lingkungan

Membuat plang kebersihan lingkungan RT 12, 13, 14
1.      Penerimaan yang baik dari warga, bersamaan dengan kegiatan pertemuan pengurus RT 14 dan warga
2.      Tersedianya tempat, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan penyuluhan yang memperlancar pelaksanaan.
3.      Respon positif yang ditunjukan dengan adanya tanggapan dan tanya jawab dari warga.
4.      Adanya kerjasama dengan dinas pertamanan dalam penyediaan plang.

1.      Letak ruang pertemuan yang menjadi 3 ruangan sehingga tidak semua warga dapat melihat media yang disajikan
2.      Pelaksanaan kegiatan tidak tepat waktu.
3.      Hanya tersedia 3 plang untuk wilayah RW IV.

1.  RT 12 dan 13, 2 Juni 2006 pukul 07.00
2.  RT 14, 9 Juni 2006 pukul 07.00

Kerja bakti
1.      Tersedianya sarana dan prasarana dari warga dan mahasiswa
2.      Partisipasi aktif dari warga
3.      Sebelum diadakan kerja bakti dilakukan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan
4.      Bersamaan dengan jadwal kerjabakti warga RT 12, 13 dan 14


1.      Kerja bakti dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan piala dunia sehingga remaja tidak banyak yang datang karena malam hari begadang sehingga pagi hari banyak yang tidur
2.      Warga banyak yang kelelahan pada pagi harinya sehabis melaut.
3.      Wilayah RT 14 dibagi menjadi 2 wilayah sehingga pada saat pelaksanaan kerja bakti, warga hanya membersihkan di wilayahnya masing-masing.

1.  RT 12 dan 13, 16 Juni 2006 pukul 09.00

2.  RT 14, 17 Juni 2006 pukul 09.30

Pemeriksaan jentik nyamuk
1.      Partisipasi aktif dari kader dalam pemeriksaan jentik nyamuk
2.      Warga kooperatif
3.      Tersedianya alat pemeriksaan jentik nyamuk
4.      Bersamaan dengan jadwal pemeriksaan jentik nyamuk kelurahan Jobokuto di RT 12, 13 dan 14.

1.      Keterbatasan waktu untuk penyuluhan 3 M di tiap-tiap rumah
2.      Masih ada beberapa rumah yang terdapat jentik nyamuk pada bak mandi, drum dan pot bunga



1.  RT 12, 12 Mei 2006 pukul 13.00 WIB
2.  Rumah Bapak Mukhlisin RT 13, 9 Juni 2006 pukul 13.00 WIB
3.  Rumah Bapak RT 14, 20 Juni 2006 pukul 16.30 WIB
Pendidikan Kesehatan tentang penyakit DHF
1.      Adanya kasus DHF di wilayah RW IV membuat waga termotivasi untuk mengetahui lebih banyak tentang DHF.
2.      Tersedianya sarana dan prasarana
3.      Bersamaan dengan jadwal kumpulan  RT 12, arisan nelayan RT 13 dan pengajian Dawis RT 14

1.      Pada saat penyuluhan sarana yang tersedia kurang mencukupi untuk menampung audien sehingga sebagian besar audien ada di luar rumah



1.  RT 12, 21 Juni 2006 pukul 19.30 WIB
Pendidikan kesehatan tentang ISPA
·         Tersedianya sarana dan prasarana.
·         Semua warga antusias
·         Bersamaan dengan jadwal kumpulan Dawis RT 12

·       Ruangan yang sempit, sehingga tidak semua warga dapat melihat media yang disajikan



1. SDN Kampus Jobokuto II,III,IV, 21 Juni 2006 pukul 08.00

2. PKK RT 14 tgl 12 Juni 2006 jam 16.00 WIB
Pendidikan kesehatan tentang diare dan roleplay
Pendidikan kesehatan tentang diare
·         Tersedianya sarana dan prasarana.
·         Metode rolepley membuat anak-anak antusias dan tertarik
·         Bersamaan dengan jadwal UKS
·         Tersedianya sarana dan prasarana.
·         Mendemonstrasikan cara membuat larutan gula garam
·         Bersamaan dengan kegiatan PKK RT 14

·         Waktu bersamaan dengan waktu bebas (setelah ujian semester) sehingga banyak siswa kelas lain yang ingin melihat sehingga suasana jadi ribut
·         Perilaku cuci tangan masih kurang.
·         Pada saat penyuluhan masih banyak ibu-ibu PKK yang datang terlambat dan sibuk mengumpulkan uang arisan, kami menawarkan untuk penyuluhan diadakan setelah pengocokan arisan akan tetapi para ibu PKK mengatakan untuk dimulai saja sehingga tidak semua ibu-ibu mendengarkan dan memperhatikan materi yang disampaikan.
2
Kesehatan pada bayi dan balita, anak usia sekolah dan lansia
RT 12, 16 Juni 2006 pukul 16.00 WIB
Pendidikan kesehatan tentang TBC
1.      Tersedianya sarana dan prasarana
2.      Warga banyak yang ingin mengetahui tentang penyakit TBC
3.      Bersamaan dengan jadwal pengajian DAWIS di RT 12
Pada saat penyuluhan sarana yang tersedia kurang mencukupi untuk menampung audien sehingga sebagian besar audien ada di luar rumah
RT 13, 16 Juni 2006 pukul 16.00 WIB
Pendidikan kesehatan tentang stroke
1.      Warga banyak yang ingin mengetahui tentang penyakit Stroke.
2.      Tersedianya sarana dan prasarana
3.      Bersamaan dengan jadwal pengajian Yasin Sifa di RT 13
Acara pengajian Yasin Sifa’ cukup lama ±1 jam sehingga pada saat pelaksanaan penyuluhan, audien tampak kelelahan.

1. Rumah Ibu Tami’ah RT 12, 7 Juni 2006 pukul 19.30 WIB
2. Rumah Ibu Yati RT 13, 8 Juni 2006 pukul 15.00 WIB
3.  Rumah bapak nur Efendi RT 14, 6 Juni 2006 pukul 16.30 WIB
4. Rumah Bapak Solichan RT 13, 1 Juni 2006 pukul 11.00 WIB

Pendidikan kesehatan tentang hipertensi
1.        Warga banyak yang ingin mengetahui tentang penyakit Hipertensi
2.        Tersedianya sarana dan prasarana
3.        Bersamaan dengan jadwal pengajian DAWIS di RT 12 dan PKK RW di RT 13
4.        Bersamaan dengan jadwal kunjungan keluarga binaan di RT 13
1.      Pada saat penyuluhan tidak tersedianya media  pengeras suara, sehingga saat penyampaian materi kurang terdengar oleh ibu-ibu yang berada di luar.
2.      Pada saat penyuluhan masih ada ibu-ibu yang berada diluar dan tidak ingin masuk ke dalam ruangan karena membawa anak kecil, sehingga kurang fokus dalam mendengarkan pemberian materi hipertensi
1.  Rumah bapak Sabin RT 12, 9 Juni 2006 pukul 13.30 WIB
2 .Rumah Bapak Ngatmono RT 13, 9 Juni 2006 pukul 15.00 WIB
Pendidikan kesehatan tentang Artritis Gout
1.      Banyak warga yang mengeluh sakit sendi-sendi
2.      Tersedianya sarana dan prasarana
3.      Bersamaan dengan jadwal kumpulan rapat RT 12 dan pengajian yasin sifa di RT 13
1.      Acara pengajian Yasin Sifa’ cukup lama ± 1 jam sehingga pada saat pelaksanaan penyuluhan, audien tampak kelelahan.
2.      Ruangan yang sempit, sehingga tidak semua warga dapat melihat media yang disajikan

1.  Rumah ibu Hj. Aris RT 14, 14 Mei 2006 pukul 16.30 WIB
2.  RT 12, 9 Juni 2006 pukul 13.00 WIB
Pendidikan kesehatan tentang imunisasi
1.      Tersedianya sarana dan prasarana.
2.      Bersamaan dengan jadwal kumpulan PKK RT 14 dan pengajian dawis di RT 12
1.      Keterbatasan waktu pelaksanaan.
2.      Bersamaan dengan arisan sehingga warga kurang memperhatikan materi.

SDN Kampus Jobokuto II,III,IV, 20 Juni 2006 pukul 08.00 WIB



Pendidikan kesehatan tentang kesehatan gigi
·         Siswa sudah diberitahukan sebelumnya untuk membawa peralatan gosok gigi
·         Media yang disajikan bervariasi.
·         Ada kesempatan bagi para siswa untuk melakukan redemonstrasi menggosok gigi yang benar.
·         Bersamaan dengan jadwal UKS

·         Karena keterbatasan waktu  dan sebagian siswa tidak mau ke depan, sehingga  tidak semua siswa dapat melekukan redemonstrasi menggosok gigi.
RT 12, 20  Juni 2006
Pendidikan kesehatan tentang kesehatan DM
·         Tersedianya sarana dan prasarana
·         Permintaan dari warga untuk dilakukan penyuluhan tentang campak
·         Bersamaan dengan jadwal pengajian Dawis RT 12

§  Pada saat penyuluhan sarana yang tersedia kurang mencukupi untuk menampung audien sehingga sebagian besar audien ada di luar rumah

Rumah Ibu Juaeriyah RT 14, 13 Juni  2006 pukul 16.00

Pendidikan kesehatan tentang campak
·         Permintaan dari warga untuk dilakukan penyuluhan tentang campak
·         Tersedianya sarana dan prasarana
·         Bersamaan dengan jadwal pengajian Dawis RW


·         Pada saat penyuluhan masih ada ibu-ibu yang berada diluar dan tidak ingin masuk ke dalam ruangan karena membawa anak kecil, sehingga kurang fokus dalam mendengarkan pemberian materi campak

Kelurahan Jobokuto, 9 – 10 Juni 2006, pukul 19.30 WIB
Pelatihan dan pembentukan kader posyandu lansia
·         Peserta pelatihan dan penyegaran mempunyai minat dan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan ini, sehingga waktu pelaksanaan sangat antusias dalam mengikuti acara dari awal hingga akhir kegiatan.
·         Dengan persiapan yang matang (materi, peralatan, dan SDM) menjadikan kegiatan  pelatihan dan penyegaran kader berjalan dengan lancar.
·         Koordinasi dan kekompakan kelompok dalam menjalankan tugas dan fungsinya berjalan dengan baik.
·         Tempat yang luas dan strategis, serta sarana sangat mendukung kegiatan, sehingga peserta dapat mengikuti kegiatan dengan sangat baik.
·         Kesepakatan bersama warga jobokuto RW 3,4,5
·         Kegiatan dilaksanakan tidak di hari libur, dan pelaksanaannya di malam hari sehingga ada kader yang tidak bisa hadir.
·         Karena kader ada yang berprofesi sebagai nelayan atau istri nelayan, maka tidak bisa mengikuti kegiatan karena bekerja atau menjaga rumah.

Rumah Ibu Tati RT 12, 7 Juni 2006 pukul 09.00 WIB
Posyandu lansia dan balita
·         Adanya pengobatan dari polindes
·         Partisipasi aktif dari bidan desa dan kader
·         Tersedianya sarana dan prasarana
·         Bersamaan dengan jadwal posyandu balita RW 4
·         Lokasi pelaksanaan di RT 12, sehingga warga RT 14 banyak yang tidak datang dengan alasan lokasi jauh.
·         Beberapa balita yang tidak memiliki KMS
·         Masih banyak balita dan lansia yang tidak datang
3

Masalah remaja
RT 10 RW III, 7 Juni 2006 pukul 19.45 WIB


RT 12, 8 Juni 2006 pukul 19.00 WIB
Pendidikan kesehatan tentang NAPZA

Pendidikan kesehatan : buruknya penggunaan miras/narkoba terhadap akhlak para remaja
·         Permintaan dari remaja  untuk dilakukan penyuluhan tentang NAPZA
·         Tersedianya sarana dan prasarana
·         Dukungan dari alim ulama
·         Tersedianya sarana dan prasarana
·         Bersamaan dengan jadwal kumpulan REMAS kelurahan Jobokuto dan pengajian remaja RT 13

·             Ruangan yang sempit, sehingga tidak semua remaja dapat melihat media yang disajikan
·             Ruangan yang sempit, sehingga tidak semua remaja dapat melihat media yang disajikan





EVALUASI SUMATIF KEGIATAN KOMUNITAS DI RW IV KEL JOBOKUTO
NO
TANGGAL/JAM
DIAGNOSA KEPERAWATAN
EVALUASI DAMPAK
EVALUASI HASIL
TTD/
NAMA
1
28 Juni 2006
Jam 16.00
Inefektif pemeliharaan kesehatan lingkungan pada masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto berhubungan dengan ketidakmampuan mengambil keputusan yang tepat dalam management kesehatan lingkungan sekunder terhadap kurang pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lingkungan
1. Faktor Predisposisi
-    Pengetahuan warga RW IV tentang kesehatan lingkungan meningkat, dari hasil quesioner evaluasi didapatkan bahwa
·        90,6% warga mengetahui akibat bak yang tidak dikuras.
·        100% warga mengetahui akibat dari minum air yang tidak dimasak.
·        83% warga mengetahui akibat saluran pembuangan air limbah yang tidak lancar.
·        94,3% warga mengetahui akibat membuang sampah sembarangan.
·        70,3% warga mengetahui tentang DHF
-    Persepsi masyarakat tentang penyakit yang dapat ditimbulkan akibat lingkungan tidak sehat meningkat, yaitu mereka mengatakan bahwa akibat lingkungan yang tidak sehat dapat menimbulkan penyakit seperti batuk, pilek dan diare
-    Perilaku berdasarkan hasil quesioner:
·        Kebiasaan menguras bak mandi warga RW IV yang < 7 hari sekali meningkat (dari 32,1% menjadi 60,4 %) dan yang > 7 hari sekali menurun (dari 55,2% menjadi 36,3 %).
·        Kebiasaan BAB disungai dan selokan menurun (dari 26,9% menjadi 17,4%) dan yang di WC umum meningkat (dari 28,8% menjadi 61,3 %).
·        Kebiasaan membungan sampah disembarang tempat dan di sungai menurun (dari 12,2% menjadi 10,4%)
2. Faktor Enabling
-    Terbentuknya Pokjakes yang mengkoordinir kesehatan di wilayah RW IV Kelurahan Jobokuto.
-    Komitmen masyarakat untuk melakukan kerja bakti masih kurang
-    Bagi masyarakat kebersihan lingkungan tidak menjadi prioritas utama, bagi mereka yang utama adalah mencari nafkah
3. Faktor Reinforcing
-   Ketua RT 12,13 dan 14 aktif menggiatkan warga untuk melakukan PHBS terutama dalam melakukan kerjabakti
-   Saat dilakukan kerjabakti, TOMAS dan TOGA menggerakkan masyarakat untuk melakukan kerjabakti dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kerjabakti.
-   Tokoh masyarakat dan tokoh agama yang memberikan support terhadap kebersihan lingkungan
Setelah 6 bulan diharapkan pemeliharaan kesehatan lingkungan pada masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto efektif yaitu :
-       Angka kejadian ISPA pada bayi dan balita menurun dari 16,5% menjadi 5%
-       Angka kejadian diare pada balita dan menurun dari 7,6% menjadi 2%
-       Angka kejaadia DHF tidak ada.



2
28 Juni 06
Inefektif pemeliharaan kesehatan pada bayi dan balita,anak usia sekolah dan lansia di wilayah RW IV kelurahan Jobokuto: campak, kulit, caries gigi, TBC, reumatik, hipertensi dan stroke  berhubungan dengan defisit  pengetahuan masyarakat tentang penyakit : penyebab dan penularannya serta penatalaksanaannya.

A.      Faktor Predisposisi
1.      Pengetahuan berdasarkan quesioner
·         89,2% warga mengetahui tentang hipertensi
·         61,8% warga mengetahui tentang campak
·         80,2% warga mengetahui tentang TBC
·         55,7% warga mengetahui tentang Kesehatan gigi
·         53,8% warga mengetahui tentang asam urat
2.      Afektif
Berdasarkan wawancara dengan beberapa warga, didapatkan:
-       Sebagian besar warga yang mengalami Hipertensi, mereka peduli dan menyepakati untuk melakukan pengaturan diit hipertensi , seperti mengurangi konsumsi garam dan lemak, melakukan olah raga dan kontrol tensi.
-       Sebagian lansia yang mengalami  asam urat, mereka menyepakati untuk mengurangi konsumsi jeroan, tinggi protein, lemak, minum kopi dan the serta  mau kontrol ke tenaga kesehatan yang ada seperti bidan, posyandu lansia dan puskesmas.
-       Sebagian besar warga sepakat akan melakukan 3M (menguras, mengubur, dan menimbun)
-       Sebagian besar warga yang mengalami TBC sepakat akan melaksanakan tindakan perawatan seperti tidak meludah disembarang tempat, menutup bila batuk. Warga sepakat akan melaksanakan tindakan pencegahan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan.
-       Sebagian besar warga sepakat akan menjaga kesehatan gigi dengan cara gosok gigi sebelum tidur dan sehabis makan.
Berdasarkan hasil angket didapatkan data bahwa:
1.      Ada beberapa warga yang masih berpersepsi bahwa untuk pencegahan penyakit demam berdarah yang paling efektif adalah dengan penyemprotan yaitu sebanyak 27 KK.
2.      Masih ada beberapa warga yang berpandangan bahwa penyakit TBC ditangani dengan pengobatan selama masih batuk saja yaitu sebanyak 64 KK.
3.      Perilaku berdasarkan hasil wawancara dan observasi:
-          Sebagian besar warga sudah melaksanakan 3M (menguras, mengubur dan menutup)
-          Sebagian besar warga yang mengalami hipertensi sudah melakukan perawatan hipertensi dengan melakukan pengaturan diet rendah garam dan lemak, serta mengontrol tekanan darah secara rutin.
-          Sebagian besar lansia yang mengalami asam urat sudah melakukan diet dengan baik seperti tidak makan jeroan, tidak makan tinggi protein dan lemak, tidak minum kopi dan teh.
-          Sebagian besar lansia aktif mengikuti kegiatan posyandu lansia.
-          Sebagian besar warga yang menderita TBC tidak meludah sembarangan serta menutup mulut bila batuk.
B.      Faktor Enabling
1.      Terbentuknya Pokjakes yang mengkoordinir kesehatan di wilayah RW IV Kelurahan Jobokuto.
2.      Adanya fasilitas kesehatan seperti Polindes dan Puskesmas yang letaknya dapat di jangkau oleh warga dengan angkutan umum, becak dan lain-lain.
3.      Adanya sistem pendukung yang ada seperti JPS dan Askes Gakin.
C.     Faktor Reinforcing
1.      Tokoh masyarakat yang memberikan support terhadap kesehatan warga.
2.      Dukungan dari bidan desa yang bersedia memberikan penyuluhan tentang masalah kesehatan.

Setelah 3 bulan diharapkan pemeliharaan kesehatan pada masyarakat RW IV kelurahan Jobokuto menjadi efektif yaitu:
-    Angka kejadian penyakit campak pada bayi menurun dri  6,3% menjadi 2%
-    Angka kejadian penyakit campak pada balita menurun dari 19% menjadi 5%.
-    Angka kejadian penyakit kulit pada anak sekolah berkurang dari 12,6% menjadi 4%
-     Angka kejadian penyakit gigi pada anak sekolah berkurang dari 6,3% menjadi 2%
-       Angka kejadian penyakit rheumatik  pada lansia berkurang dari   55,0% menjadi 30%
-      Angka kejadian penyakit hipertensi pada lansia berkurang dari  32,5% menjadi 20%.



3
28 Juni 06
Inefektif koping pada kelompok remaja di RW IV Kelurahan Jobokuto :
penggunaan NAPZA berhubungan support sistem sosial terhadap alkohol, sekunder defisit pengetahuan remaja tentang NAPZA.
A.     Faktor Predisposisi
Pengetahuan dari remaja RW IV Kelurahan Jobokuto tentang Napza meningkat, dari data quesioner evaluasi didapatkan data bahwa :
-          Remaja yang berpengetahuan baik tentang Napza sekitar 158 orang (74,5%)
-          Remaja yang mempunyai pengetahuan yang tidak baik 54 orang (25,5%).
-          Data dari quesioner didapatkan pula data dari hasil wawancara pada 16 remaja pada tanggal 26 juni 2006 bahwa para remaja mengatakan apabila kebiasaan merokok dapat menyebabkan penyakit paru-paru, sedangkan miras bisa menyebabkan penyakit liver, sedangkan kebiasaan pengggunaan narkoba bisa menyebabkan penyakit liver.
B.      Faktor Enabling
1.      Terbentuknya Pokjakes yang mengkoordinir kesehatan di wilayah RW IV Kelurahan Jobokuto khususnya seksi remaja.
2.      Adanya organisasi remaja di wilayah RW IV Kelurahan Jobokuto seperti karang taruna dan remaja masjid
C.     Faktor Reinforcing
1.      Tokoh masyarakat dan tokoh agama yang memberikan support terhadap masalah miras pada remaja di wilayah RW IV Kelurahan Jobokuto
2.      Dukungan dari remaja masjid dan karang taruna dalam mensupport remaja untuk menghentikan kebiasaan mengkonsumsi miras.

Setelah 6 bulan diharapkan koping pada kelompok remaja RW IV Kel. Jobokuto Jepara efektif yaitu:
-          Penggunaan miras pada remaja RW IV menurun dari 4,9% menjadi 2%
-          Penggunaan narkoba pada remaja RW IV menurun dari 2,4%  menjadi 1%







RENCANA TINDAK LANJUT KEGIATAN KOMUNITAS DI RW IV KEL JOBOKUTO
MASALAH
KESEHATAN
KEGIATAN
SASARAN
WAKTU/
TEMPAT
DANA
PENANGGUNG
JAWAB
Kesehatan Lingkungnn
1.      Kerja bakti   RT tiap bulan
2.      Membuat tempat sampah untuk setiap rumah
3.      Ada orang yang bertugas mengangkut sampah setiap RT
4.      Pendidikan kesehatan tentang kesehatan lingkungan
5.      Adanya denda bagi yang membuang sampah sembarangan dan sebelumnya dilakukan teguran terlebih dahulu sebanyak 3x
Semua warga di RW IV Kelurahan Jobokuto-Jepara
1x sebulan pada hari jumat pada minggu pertama
Swadaya masyarakat
-       Ketua RT
-       Sie Kesling Pokjakes:
·        Bp Nasta’in
·        Bp Suud
·        Bp Arifin
-       Puskesmas
-       Polindes

Kesehatan pada bayi dan balita, anak usia sekolah dan lansia
1.      Pendidikan kesehatan
2.      Posyandu balita dan lansia
3.      Senam lansia
4.      Lomba balita sehat
Bayi, balita dan lansia di RW IV Kelurahan Jobokuto
1x sebulan
1x sebulan
1 minggu sekali
Tiap 17 Agustus
Swadaya masyarakat
-       Puskesmas
-       Polindes
-       Sie KIA
-       Sie balita
-       Ketua RT (Sie Lansia)

Masalah remaja
1.      Kegiatan Olahraga
2.      Kegiatan karang taruna
3.      Pendidikan kesehatan
4.      Perlombaan di bidang olahraga
Remaja di RW IV Kelurahan Jobokuto
Setiap sore hari
1x sebulan tingkat desa
1x sebulan
Tiap 17 Agustus
Swadaya remaja
-          Sie Remaja (Mas Sodikin)
-          Polindes
-          Mas Arifin dan mas Sutiyono


Comments

Popular Posts